Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mendapatkan komitmen dukungan pendanaan dari Bank Dunia sebesar 800 juta dolar AS (sekitar Rp13 triliun).
Alokasi dana ini ditujukan untuk mengakselerasi peningkatan status 15.000 desa maju menjadi desa mandiri.
Menteri Desa PDTT, Yandri Susanto, menjelaskan bahwa dana tersebut akan dialokasikan sekitar Rp550 juta per desa. “Kita akan menyasar desa-desa yang kita ingin geser dari desa maju menjadi desa mandiri. Jadi desa maju sekarang itu ada 23 ribu, nah itu kita mau geser 15 ribu-nya menjadi desa mandiri,” ujarnya, dikutip dari Antara.
Kolaborasi ini diperlukan mengingat keterbatasan dana APBN murni untuk program strategis nasional tersebut.
Rencananya, kerja sama pendanaan ini ditargetkan dapat berjalan pada awal 2026 dengan jangka waktu lima tahun, setelah melalui persiapan teknis yang matang. Pendampingan dari Bappenas telah dilakukan sebagai langkah awal persiapan tersebut.
Dana tersebut akan mendukung berbagai program unggulan Kemendes PDTT. “Jadi misalkan desa-desa tematik yang kita buat, kemudian pusat-pusat produksi, ini ujungnya sebenarnya untuk MBG (Makan Bergizi Gratis) juga. Kemudian juga untuk koperasi desa Merah Putih. Artinya, putaran ekonomi ini akan memperkuat perekonomian di desa,” jelas Yandri.
Fokus program meliputi swasembada pangan dan pengembangan ekonomi hijau, yang diharapkan dapat memperkuat fondasi perekonomian desa secara berkelanjutan.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News