Untuk pertama kalinya dalam sejarah, bahasa Indonesia akan digaungkan dalam Sidang Umum UNESCO 2025. Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Hafidz Muksin, menyebut momentum ini sebagai babak baru dalam upaya penginternasionalan bahasa Indonesia.
Sidang Umum UNESCO tahun ini akan digelar dua kali, yakni pada 1 November di Samarkand, Uzbekistan, serta pada 24–25 November 2025 di Markas Besar UNESCO, Paris, Prancis. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, dijadwalkan menyampaikan pidato bersejarah menggunakan bahasa Indonesia di forum internasional tersebut.
Bahasa Indonesia kini resmi menjadi bahasa ke-10 yang diakui UNESCO, berdampingan dengan bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Prancis, Spanyol, Rusia, Hindi, Italia, dan Portugis. Pengakuan ini ditetapkan melalui Resolusi 42 C/28 dalam Sidang Umum UNESCO ke-42 pada 20 November 2023 di Paris. Langkah ini menandai tonggak penting dalam sejarah perjalanan bahasa Indonesia di dunia.
Hafidz Muksin menjelaskan, pengakuan tersebut tidak datang secara instan. Badan Bahasa terus mendorong penguatan posisi bahasa Indonesia menjadikan bahasa Indonesia setara dengan bahasa global lainnya seperti bahasa Inggris, melalui kerja sama internasional dan pendidikan global. Hingga kini, pembelajaran bahasa Indonesia telah tersebar di 57 negara di berbagai benua.
Salah satu wujud nyata upaya ini terlihat di Mesir, melalui pendirian Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Al-Azhar, Kairo. Program tersebut bahkan telah menarik minat sekitar 300 mahasiswa baru pada semester pertama. Menurut Hafidz, langkah ini menjadi bagian dari strategi besar untuk memartabatkan bahasa Indonesia di tingkat dunia dan memastikan kehadirannya semakin kuat dalam percaturan global.
Dengan pengakuan UNESCO, posisi bahasa Indonesia semakin kuat di ranah diplomasi dan kebudayaan internasional. Pemerintah berharap capaian ini menjadi pintu bagi generasi muda untuk terus mencintai, mempelajari, dan mempromosikan bahasa Indonesia di kancah dunia dan mengukuhkannya sejajar dengan bahasa-bahasa besar lainnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
