Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto ,bertemu delegasi United State-Asean Business Council (USABC) di Washington DC pada Senin (21/12/2025). Dialog ini menjadi wadah pemerintah untuk menjaring aspirasi langsung dari sekitar 20 raksasa bisnis, termasuk Cargill, Freeport, hingga Visa. Fokus utamanya adalah mematangkan ekosistem bisnis di tanah air melalui penyelesaian perundingan perdagangan resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Dalam pertemuan tersebut, Airlangga membawa kabar signifikan usai berkomunikasi dengan Ambassador Greer dari USTR. Kesepakatan mencakup pembukaan akses pasar produk AS ke Indonesia serta penghapusan tarif bagi komoditas unggulan nasional seperti minyak kelapa sawit, kopi, dan cokelat. Langkah ini dipandang sebagai sinyal kuat bagi stabilitas iklim investasi yang lebih kompetitif bagi para pemodal asing.
“Hasil pertemuan dengan USTR telah menyepakati isu-isu utama dan isu teknis yang menjadi substansi dalam dokumen ART. Karena itu dokumen ART akan ditandatangani oleh Presiden Prabowo dan Presiden Trump sebelum akhir Januari 2026,” tegas Airlangga.
Diskusi pun berkembang pada isu deregulasi dan aturan devisa hasil ekspor yang selama ini menjadi perhatian pelaku usaha. Guna menjamin kelancaran aktivitas komersial, pemerintah memastikan adanya pendampingan ketat bagi para investor.
“Telah dibentuk Satgas Debottlenecking yang secara khusus ditujukan untuk menyelesaikan semua hambatan yang dialami dunia usaha di Indonesia,” jelas Airlangga.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News


