“Berbuka dengan yang manis” adalah kalimat yang sering didengar menjelang bulan Ramadan. Kalimat ini sebenarnya bukanlah sebuah anjuran yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Namun, kalimat itu sebenarnya merupakan tagline iklan dari produk teh kemasan.
Lalu, apakah sebaiknya kami berbuka puasa dengan yang manis atau yang lain? Yuk, simak artikel ini untuk pembahasan lebih detail tentang aturan berbuka puasa dengan yang manis.
Aturan Berbuka Puasa dengan yang Manis
Selama berpuasa, seseorang pasti akan terasa lemas karena tidak makan dan minum dalam kesehariannya. Puasa dibatalkan dengan yang manis dapat memulihkan energi yang kurang tersebut. Pada dasarnya gula merupakan tipe karbohidrat yang lebih mudah dipecahkan oleh tubuh ketika energi dibutuhkan.
Namun, konsumsi gula harus diatur agar tidak melebihi yang dianjurkan oleh ahli. Berdasarkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), batas konsumsi gula harian yang dianjurkan adalah sekitar 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan bagi orang dewasa. Oleh karena itu, kita harus menjaga makanan dan minuman yang akan masuk ke dalam tubuh pada saat berbuka puasa.
Hitung Mundur Ramadan 2025, Berapa Hari Lagi Kita Puasa?
Resiko Konsumsi Gula Berlebihan
Selama bulan Ramadan, kita harus menjaga kadar gula yang masuk ke dalam tubuh kita. Mengonsumsi gula memang makanan yang dapat meningkatkan mood kita karena hormon dopamin dikeluarkan, yaitu hormon yang bertanggung jawab dalam perasaan senang. Namun, gula yang berlebihan justru dapat merusak tubuh kita.
Resiko dari konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan penyakit, seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung, dan permasalahan gigi. Resiko tersebut merupakan hasil jangka jauh dari konsumsi gula berlebihan. Namun, kita dapat menghindari dari resiko tersebut. Berikut adalah cara untuk menghindari resiko penyakit tersebut:
- Membatasi asupan makanan dan minuman manis
- Mulai pilih makanan dengan kadar gula rendah
- Memperhatikan label makanan
- Mulai gaya hidup yang aktif seperti olahraga berlari atau mendaki
Anjuran Buka Puasa dengan Kurma atau Air
Sebelum buka puasa, kita tentu harus menyiapkan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi saat buka puasa. Namun, makanan atau minuman apa yang sebaiknya kita makan? Kita bisa berbuka puasa dengan kurma atau air.
Nabi Muhammad SAW. berbuka puasa dengan kurma muda (ruthab), tetapi jika tidak ada, dengan kurma kering (tamr). Pilihan terakhir ketika keduanya tidak ada, Beliau berbuka dengan minum air saja. Pernyataan tersebut ditulis berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Khuzaimah.
Sambut Bulan Ramadan, Intip Tips Jitu Agar Puasa Tetap Fit
Kurma merupakan makanan yang tepat untuk mengembalikan energi yang hilang pada saat puasa. Selain itu, kurma memiliki kandungan yang bermanfaat bagi tubuh yang lemas, seperti karbohidrat, kandungan air, vitamin dan mineral (vitamin A, B, zat besi, kalium, dan magnesium), serta serat.
Karbohidrat dalam kurma berupa gula, lebih tepatnya fruktosa dan glukosa. Gula tersebut merupakan gula yang berperan dalam memberikan energi lebih cepat karena kurma memiliki kandungan gula yang tinggi, yaitu sekitar 32 gram. Air dalam kurma dapat membantu menghidrasi tubuh yang kekurangan air, sedangkan serta dapat membantu dalam proses pencernaan makanan.
Berdasarkan paparan tersebut, artikel ini berpesan untuk harus menjaga makan kita selama bulan Ramadan agar tetap sehat dan terjaga gula darahnya. Berbuka puasa dengan yang manis tidak salah, tetapi kita harus memperhatikan kadar gula yang masuk agar kesehatan tubuh tetap sehat. Oleh karena itu, berbukalah dengan yang manis dengan kadar yang cukup.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News