Wargi Sumedang tentunya pernah main ke sawah dong, banyak sekali cerita di sawah, selain dari para petani yang sedang bekerja, ada anak-anak berlarian dipematang sawah, sekadar bermain layangan misalnya.
Ketika pergi ke sawah, angin sejuk selalu menyambut kita, apa lagi ketika pagi atau sore hari. Semoga tanah kita tetap subur, biar makmur. Ngomongin tentang sawah, ada yang menarik nih wargi Sumedang. Yap, selain dari kearifan lokal masyarakat sundanya, ada perkembangannya nih.
Menurut Naskah Carita Parahyangan dan Wawacan Sulanjana yang menceritakan sejarah tanah Sunda menunjukkan masyarakat Sunda sebagai peladang atau "ngahuma" dan cenderung hidup nomaden.
Mata pencarian utama masyarakat Sunda kuno adalah berladang. Hal tersebut dikemukakan Wertheim dalam bukunya, "Indonesian Society in Transition" yang membagi masyarakat Indonesia dalam tiga pola mata pencarian utama; masyarakat pantai, masyarakat sawah, dan masyarakat ladang, makin tahu Indonesia saja yah.
Ciri khas masyarakat "ngahuma" adalah tidak memiliki tingkatan bahasa dan budaya tulis, serta cenderung ke arah kebudayaan lisan. Ciri khas tersenut hingga kini masih ditemui di masyarakat Baduy, Banten.
Baca Selengkapnya