CERITA KOTA | Kue keranjang merupakan panganan khas Imlek yang punya nilai magis. Selain dipercaya jadi sajian dewa-dewa, proses pembuatannya tak bisa sembarangan.
XF Asali dalam bukunya Aneka Budaya Tionghoa Kalimantan Barat menulis, selain dikonsumsi, kue keranjang juga menjadi bahan perlengkapan sembahyang warga Tionghoa saat Imlek. Kue ini berkaitan dengan legenda Dewa Tungku, yang berkembang di daratan Tiongkok dan menyebar hingga ke Indonesia.
Asali mengisahkan masyarakat Tiongkok saat itu meyakini setiap anglo atau tungku yang menjadi tempat mereka memasak sehari-hari di dapur dijaga seorang dewa. Dewa tungku ini merupakan utusan Tuhan atau raja surga. la ditugasi mengawas aktivitas manusia di dapur setiap hari.
Pengawasan tersebut akan dilaporkan bke raja surga setiap menjelang akhir tahun berdasarkan penanggalan Imlek.
Sebagai sajian, agar Dewa Tungku tidak melaporkan berita buruk, warga bersepakat barnyajikan kue keranjang. Kue ini dulunya dibuat dengan cetakan bambu, hingga akhirnya dinamai kue keranjang.
Baca Selengkapnya