Bus perintis menjadi sarana transportasi yang menghubungkan daerah terisolir di Provinsi Aceh. Keberadaan bus perintis di tidak hanya berfungsi sebagai alat transportasi, akan tetapi juga sebagai fasilitator pembangunan dan pemerataan ekonomi.
Berdasarkan data Perum Damri Cabang Aceh (2025) bus perintis melayani 12 rute di Provinsi Aceh sepanjang 999 km. Rute-rute ini adalah Sinabang – Sibigo (188 km), Sinabang – Alafan (100 km), Kota Fajar – Manggamat (50 km), Kuala Simpang – Tenggulun (86 km).
Meulaboh – Woyla – Teupin Peuraho (108 km), Meulaboh – Alus Luyun (106 km), Longkib – Subulusalam (60 km), Gunung Meriah – Singkil (90 km), Gunung Meriah – Singkohor (54 km), Panton Lanbu – Bantayan (32 km), Laweung – Kota Sigli (41 km), dan Blang Pu uk – Ujong Fatihah (84 km).
Djoko Setijowarno Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata menjelaskan rute bus perintis di Aceh melewati sepanjang 629 km jalan aspal, 52 km jalan tanah, 45 km jalan berbatu tajam, 37 km jalan basah dan genangan air, 110 km jalan berdebu dan berpasir, 212 jalan tanjakan dan turunan dan 236 jembatan.
“Disamping itu melewati 211 sekolah, 42 rumah sakit, 41 pasar, 149 kawasan perkantoran dan 14 terminal penumpang,” jelasnya.
Menghubungkan daerah
Djoko mengatakan bus perintis di Aceh memiliki peran penting dalam menghubungkan daerah-daerah dengan pusat-pusat keramaian. Layanan ini dioperasikan oleh Perum Damri sebagai bagian dari program subsidi pemerintah melalui Kementerian Perhubungan.
Beberapa manfaat utama dari keberadaan bus perintis di Aceh. Pertama membuka keterisoliran wilayah ini adalah manfaat paling krusial dari bus perintis.
“Di banyak daerah di Aceh, masyarakat kesulitan mengakses layanan publik atau pusat ekonomi karena minimnya pilihan transportasi,” jelasnya.
Bus perintis hadir untuk menjangkau rute-rute ini, jelas Djoko menghubungkan desa-desa terpencil dengan pusat-pusat kota atau kecamatan. Hal ini secara efektif memutus keterisoliran dan membuat masyarakat bisa bergerak lebih mudah.
Kedua mendukung perekonomian lokal. Dengan adanya akses transportasi yang terjamin, masyarakat di daerah pedalaman dapat mengangkut hasil bumi mereka, seperti buah-buahan atau komoditas pertanian lainnya, ke pasar di kota.
Tanpa bus perintis, jelasnya masyarakat harus mengeluarkan biaya mahal untuk menyewa kendaraan pribadi atau bahkan membawa barang dengan cara manual, yang tentunya tidak efisien. Bus perintis membantu mempercepat distribusi barang dan meningkatkan pendapatan warga.
Ketiga mempermudah akses ke layanan publik. Transportasi yang lancar sangat penting untuk mendapatkan layanan publik. Bus perintis memudahkan masyarakat untuk bepergian ke pusat pemerintahan, rumah sakit, sekolah, atau bank.
Sebagai contoh, warga di daerah pedalaman bisa mengurus dokumen penting, berobat ke fasilitas kesehatan, atau menghadiri kegiatan sosial tanpa harus menempuh perjalanan yang sulit dan mahal.
Keempat menyediakan pilihan transportasi murah dan aman. Tarif bus perintis disubsidi oleh pemerintah, sehingga biayanya sangat terjangkau, bahkan seringkali hanya beberapa ribu rupiah. Selain itu, bus perintis juga umumnya lebih aman dan nyaman dibandingkan dengan transportasi swasta yang tidak resmi di beberapa daerah.
“Hal ini memberikan rasa aman bagi masyarakat, terutama bagi pelajar, lansia, dan perempuan,” katanya.
Perbaikan fasilitas
Djoko lalu meminta agar pemerintah mulai meremajakan armada untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan penumpang, termasuk di Provinsi Aceh. Dengan usia armada yang sudah di atas 7 tahun, bus-bus ini harus berjuang setiap hari melintasi jalan yang tidak selalu mulus.
Sepanjang 57 km jalan dilewati bus perintis di Provinsi Aceh dalam kondisi rusak. Dibandingkan dengan provinsi lainnya, relatif lebih rendah.
Di lapangan, jelas Djoko layanan angkutan perintis mengadapi berbagai kendala dan tantangan yang berat untuk bisa tetap beroperasi. Kendala di lapangan yang dihadapi, antara lain, sulitnya medan yang dilalui.
“Bahkan saat cuaca tidak bersahabat, armada bus perintis tidak bisa beroperasi,” ucapnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News