AIESEC in UNS telah sukses menyelenggarakan acara Youth Today dengan tajuk “Finding Your Lantern: Igniting Personal Dreams, Impact Globally.” Acara ini bertujuan untuk membangkitkan kesadaran kaum muda akan potensi kepemimpinan dan keterampilan mereka, serta memahami memberikan dampak secara global. Dengan dihadiri lebih dari 626 peserta, Youth Today dibagi menjadi tiga sesi selama dua hari, yakni di tanggal 13 dan 14 September 2025, bertempat di Aula Lantai 2 Gedung 5 FEB UNS.
Sesi pertama, menghadirkan "Spark of Discovery: Story of Us," yang menampilkan Dyansa Novel, LCP AIESEC in UNS. Dalam pemaparannya, peserta diajak untuk mengetahui lebih dalam tentang AIESEC.
Dyansa Novel menjelaskan bahwa AIESEC berawal dari inisiasi Jean Choplin bersama enam pemuda lainnya dari Belgia, Swedia, Swiss, Prancis, Belanda, dan Cekoslowakia pada tahun 1948, setelah Perang Dunia ke-2. Sejarah ini menyoroti peran AIESEC sebagai gerakan yang muncul dari kebutuhan untuk membangun pemahaman dan perdamaian.
Lebih lanjut, Dyansa Novel memaparkan mengenai The AIESEC Way, sebuah panduan yang menjelaskan tujuan AIESEC serta cara unik mereka mencapainya. Salah satu cara utama AIESEC dalam mencapai perdamaian dunia adalah melalui Cross-cultural Exchange, yang menurut pemaparan materi, dapat meningkatkan toleransi dan kewaspadaan terhadap budaya lain. Model Pengembangan Kepemimpinan AIESEC juga diperkenalkan sebagai proses keseluruhan bagaimana organisasi ini memfasilitasi kepemimpinan di antara kaum muda.
Sesi yang tak kalah penting, "Light the Spark: Leadership Through Exchange," dibawakan oleh Hafshah Nur Hazizah, LCVP Team Management AIESEC in UNS. Sesi ini berfokus pada dampak yang diberikan AIESEC melalui program Global Volunteer.
Hafshah Nur Hazizah menekankan konsep Domino Effect dalam menciptakan dampak. Menurutnya, ketika seseorang creating impact, itu akan memengaruhi orang-orang di sekitarnya dan dampaknya akan terus berlanjut.
“Ketika seseorang membuat pilihan untuk berkembang, meskipun terasa tidak nyaman. Ia juga memberikan contoh sederhana bahwa kepemimpinan dapat dimulai dari diri sendiri, seperti membuat pilihan untuk bangun pagi,” ungkap Hafshah sebagai penjelasan mengenai definisi kepemimpinan menurutnya.
Pengertian dari exchange adalah memberdayakan generasi muda untuk berkembang menjadi pemimpin sambil menciptakan dampak positif di seluruh dunia. Hafshah Nur Hazizah membagikan pengalamannya saat melakukan exchange di Vietnam, yang tidak hanya membantunya untuk memberikan dampak, tetapi juga untuk belajar dari masyarakat setempat. Pengalaman ini menggarisbawahi bagaimana pertukaran budaya menjadi sarana pengembangan diri dan kepemimpinan yang sesungguhnya.
Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan berbagai mitra, termasuk Kahf, Wardah, Vendor Panggung, Kantin Fairuz, Latarmu Photobooth, Woods, dan Cakap.
Di akhir kegiatan, setiap peserta mendapatkan Call-to-Action (CTA) mengenai tanggapan mereka apabila mendapatkan kesempatan untuk dapat memberikan dampak secara global di luar negeri. Hal ini selaras dengan tujuan acara untuk mendorong peserta menyadari potensi keterampilan dan kepemimpinan mereka, serta memahami bagaimana Program Global Volunteer juga dapat menciptakan dampak pada skala global.
Salah satu peserta dari Youth Today, Kezia Renatha Hendriyanto, mengungkapkan pengalamannya selama mengikuti acara.
“Ikut Youth Today jadi pengalaman yang super berharga. Acaranya super inspiratif dan bikin lebih paham bagaimana cara AIESEC bisa bantu anak muda buat berkembang, jadi pemimpin, dan ngasih dampak yang nyata. Energi positif dari organisasnya juga kerasa banget, bikin jadi makin semangat buat berkontribusi ke masyarakat.”
Keberhasilan Youth Today menunjukkan komitmen AIESEC di UNS dalam mengembangkan pemimpin muda yang tidak hanya menyadari potensi diri mereka, tetapi juga siap untuk menciptakan perubahan positif, menyatukan mimpi pribadi dengan menciptakan dampak yang berkelanjutan di tingkat global.
Penulis: Anggraini Putri Widiyanto
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
