Warung Jamu Legendaris di Tengah Kota Jogja
Warung Jamu Ginggang di kawasan Pakualaman menjadi salah satu penjual jamu tradisional tertua di Kota Yogyakarta. Dikenal karena racikan khas dan proses pengolahannya yang tetap tradisional, warung ini menjadi saksi perjalanan panjang budaya jamu di tanah Jawa. Jamu Ginggang Pakualaman awalnya diracik oleh Mbah Joyo, tabib Keraton Pakualaman pada masa pemerintahan Paku Alam VII, sejak tahun 1925.
Dari Racikan Keraton Jadi Warung Jamu Rakyat
Setelah dikenal di lingkungan keraton, racikan jamu Mbah Joyo akhirnya diperkenalkan ke masyarakat luas pada tahun 1950. Sejak itu, Warung Jamu Ginggang berdiri di dekat kompleks Pakualaman dan hingga kini masih mempertahankan bangunan serta nuansa tempo dulu. Pemilik saat ini, Yayuk, mengatakan hubungan dekat Mbah Joyo dengan keluarga Paku Alam menjadi asal mula nama “Tan Genggang”.
“Mbah Joyo dulu sudah dikenal akrab dengan Paku Alam, bahkan sampai diberi nama ‘Tan Genggang’ karena kedekatan itu,” ujar Yayuk dilansir dari kompas
Baca Selengkapnya