Dwi Larso adalah sosok sentral dalam upaya percepatan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Sebagai Direktur Beasiswa LPDP, ia tidak hanya seorang pejabat, tetapi juga seorang akademisi dengan latar belakang kuat di bidang inovasi dan manajemen teknologi yang membawa perspektif progresif dalam investasi pendidikan bangsa.
Dwi Larso menamatkan pendidikan doktoralnya di bidang Inovasi dan Manajemen Teknologi dari Tokyo Institute of Technology, Jepang. Latar belakang keilmuan ini, yang sangat menekankan pada sinergi antara pendidikan, inovasi, dan strategi manajemen, menjadi landasan kuat bagi perannya di LPDP.
Sebelum menjabat di LPDP, ia dikenal sebagai akademisi dan dosen, serta pernah menjadi nomine Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk periode 2020-2025, menunjukkan rekam jejaknya yang teruji di lingkungan pendidikan tinggi. Pengalamannya mengajar, bahkan bagi mahasiswa dari daerah terpencil dengan kebutuhan pengajaran dasar, memperlihatkan komitmennya pada pemerataan kualitas pendidikan.
LPDP Dukung Kemajuan Bangsa Lewat Pendidikan
Saat ditemui Good News From Indonesia, Dwi Larso menyinggung kesenjangan talenta yang mengkhawatirkan. Menurut data, hanya sekitar 0,5% penduduk usia produktif di Indonesia yang berhasil menempuh pendidikan tinggi hingga jenjang S2 dan S3.
Angka tersebut jauh tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia dan Vietnam yang sudah mencapai 2,5%. Kondisi ini mendorong LPDP untuk menerapkan mentalitas "gaspol" tanpa rem dalam rekrutmen.
“Tekad LPDP adalah mendukung membantu bangsa ini untuk maju, tentunya lewat pendidikan,” ujar Dwi kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.
Adapun dalam 4-5 tahun terakhir, komitmen pemerintah berhasil melipatgandakan Dana Abadi Pendidikan, dari sekitar Rp51 triliun menjadi Rp154 triliun. Peningkatan dana ini berbanding lurus dengan peningkatan jumlah alumni dalam kurun waktu 3–4 tahun terakhir, jumlah alumni bertambah 10.000, menyamai pencapaian dari 10 tahun sebelumnya.
“Kalau sampai 2020-2021 alumni kita masih sekitar 171 ribu. Saat ini alumni kita sudah sampai 28 ribu. Terjadi peningkatan 10 ribu hanya dalam waktu 3-4 tahun terakhir,” ucapnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News