terkuak gula semut semedo banyumas raih penghargaan astra friendly company 2025 dan menembus pasar internasional - News | Good News From Indonesia 2025

Gula Semut Semedo, Banyumas, Berhasil Meraih Penghargaan Astra Friendly Company 2025 dan Menembus Pasar Internasional

Gula Semut Semedo, Banyumas, Berhasil Meraih Penghargaan Astra Friendly Company 2025 dan Menembus Pasar Internasional
images info

Gula Semut Semedo, Banyumas, Berhasil Meraih Penghargaan Astra Friendly Company 2025 dan Menembus Pasar Internasional


Desa Mendunia 

Kisah sukses sering kali lahir dari keprihatinan yang mendalam. Di Desa Semedo, Kecamatan Pekuncen, KabupatenBanyumas, kisah manis itu terwujud dalam butiran-butiran kristal yang kini dikenal sebagai Gula Semut. Ini bukan hanya cerita tentang gula, melainkan narasi transformatif yang dipimpin oleh seorang pemuda lokal, Akhmad Sobirin, yang bertekad mengubah nasib ribuan petani penderes (penyadap nira kelapa). Langkah ini berhasil menyoroti publik sehingga berhasil mendapatkan Awards dalam Kampung Berseri Astra 2025. Tak hanya itu inovasi yang terus-menerus dikembangkan oleh Akhmad Sobirin akhirnya berhasil melambung mencapai kancah internasional. Tentunya perjalanan ini tidaklah mudah, banyak pengorbanan dan kerja keras yang dituangkan.

baca juga

Sosok Pencetus Perubahan

Tahukah kawan GNFI bahwa Banyumas dikenal sebagai salah satu sentra penghasil gula kelapa terbesar? Ya, Banyumas dengan daerah pegunungannya mendapat julukan penghasil gula kelapa terbesar. Namun, di balik julukan itu, terdapat ironi yang pahit, seperti para penderes yang berani mempertaruhkan nyawa memanjat pohon kelapa, hidup dalam kemiskinan dan ketergantungan pada tengkulak, dan lain sebagainya. Hasil nira yang diolah menjadi gula cetak tradisional dihargai sangat rendah, membuat desa-desa seperti Semedo dicap sebagai daerah tertinggal. Melihat realitas ini, Akhmad Sobirin, seorang pemuda Semedo yang sempat mengecap pendidikan tinggi di luar kota, memutuskan untuk pulang dan menjadi pelopor perubahan. Ia tahu, jika masalahnya adalah harga jual yang rendah, solusinya haruslah terletak pada peningkatan nilai produk.

Transformasi menjadi Gula Semut

Gula cetak yang dulunya dipandang sebelah mata sekarang bertransformasi menjadi Gula Semut (gula kelapa kristal). Gula semut ini proses pembuatannya lebih extra dari gula cetak, karena gula cetak yang sudah jadi masih harus dicincang halus kemudian disangrai kembali di atas api dalam waktu 2 jam sampai terbentuk bubukan yang halus dan siap dipasarkan. Secara fisik, gula semut adalah gula kelapa yang diolah lebih lanjut hingga berbentuk serbuk, mirip gula pasir cokelat. Namun, secara ekonomi dan kesehatan, perbedaannya sangat besar diantaranya:

1. Nilai Jual Lebih Tinggi: Proses kristalisasi yang lebih rumit dan higienis membuat gula semut memiliki nilai jual yang berkali lipat lebih tinggi. Rata-rata keuntungan yang didapat perajin gula semut jauh melampaui perajin gula cetak.

2. Akses Pasar Global: Gula semut, yang seringkali diproduksi secaraorganik di Banyumas, sangat diminati oleh pasar luar negeri karena keunggulannya, terutama memiliki Indeks Glikemik (GI) yang rendah (sekitar 35), menjadikannya pemanis sehat.

3. Kualitas dan Higienitas: Proses pengeringan modern yang membuat kadar air gula sangat rendah (di bawah 3% SNI) menghasilkan produk yang tahan lama, higienis, dan mudah dikemas. Untuk menjalankan visi ini, Sobirin mendirikan Koperasi Produsen Semedo Manise Sejahtera. Koperasi ini tidak hanya menjadi tempat pengolahan, tetapi juga wadah pemberdayaan bagi para penderes.

baca juga

Komoditas Ekspor Desa Semedo

Berkat inovasi kreatif dari Akhmad Sobirin saat ini produksi "Gula Semut Semedo Manise" sudah tersebar diseluruh Nusantara bahkan, sudah expor mencapai kancah Internasional seperti negara-negara di Eropa maupun Amerika. Diantaranya ada negara Spanyol, Prancis dan Jerman. Selain berhasil menyorot mata publik Produk dari Akhmad Sobirin ini dapat membantu warga sekitar terutama para penderes nira dan dapat meningkatkan nilai ekonomis Gula Semut. Produksi ini telah menyerap lebih dari 10.000 petani dari 10 dan tersebar di 5 kecamatan di banyumas Jawa Tengah. Pada unit produksi pengolahan dan pengemasan "Semedo Manise" bisa mencapai sekitar 2 ton.

Devisa Daerah

Para karyawan bekerja dengan standar higenitas tinggi, untuk masuk ke ruang produksi mereka mengenakan sandal khusus, masker, sarung tangan, dan penutup kepala (jika tidak berkerudung). Para karyawan yang memiliki rumah di dekat tempat produksi bisa mendapat gaji kisaran Rp. 1.300.000,- perbulan. Mereka merasa bersyukur dapat menikmati manisnya produksi Gula Kelapa di Desa Semedo Banyumas. Padahal pada tahun 2012 (sebelum adanya Gula Semut Semedo) harga gula kelapa ditingkat petani hanya berkisar Rp. 5.000,- perkilogram. Kini dengan hadirnya inovasi gula semut nilai jual nira meningkat secara signifikan.

Dengan adanya inovasi kreatif ini harapannya Gula Semut Semedo tetap relevan dikalangan masyarakat seiring perkembangan zaman. #kabarbaiksatuindonesia

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AI
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.