Mendengar kata "Kediri" pasti Kawan langsung ingat Pare dengan Kampung Inggrisnya. Meski sebenarnya tidak semua wilayah Pare bisa disebut dengan Kampung Inggris. Sebab, hanya beberapa desa yang menjadi titik pusat kegiatan belajar mengajar bahasa internasional pertama yang paling banyak penuturnya ini.
Selain itu, meski namanya Kampung Inggris, tidak hanya kursusan bahasa Inggris yang berdiri di kampung ini, tetapi ada bahasa lain seperti bahasa Arab, Mandarin, Korea dan Jepang. Namun populasi kursusan terbesar diduduki oleh bahasa Inggris dan Arab, tak heran apabila kampung ini juga dijuluki sebagai Kampung Arab.
Jadwal efektif belajar bahasa adalah Senin-Jumat. Sabtu dan Minggu adalah hari bebas. Dari pada mengisi hari bebas dengan sekedar jalan-jalan, mengobrol atau tertawa tanpa manfaat, lebih baik mengisi hari bebas dengan mengikuti kegiatan kerelawanan.
Pengalaman Menjadi Relawan di Laskar Pengajar Indonesia
Di Kampung Inggris terdapat kegiatan kerelawanan pendidikan dari Laskar Pengajar Indonesia (LPI). Tidak ada syarat yang memberatkan bagi siapa saja yang ingin bergabung menjadi relawan LPI. Asalkan memiliki minat dan antusias pada dunia pendidikan.
Kegiatan LPI ini rutin dilaksanakan hari Minggu pukul 13.00-17.00 di Sumberwungu dusun Duluran desa Gedangsewu. Sebelum ke lokasi, para relawan berkumpul di EECC (cabang 1 BEC) untuk brainstorming ide mengajar sekaligus mendapatkan arahan dari leader LPI.
Minggu itu, Para relawan terbagi ke dalam kelompok sesuai materi yang akan diajarkan di antaranya ada kelompok vegetable and fruits, transportation, animal, number, alphabet, shapes and colours dan lainnya. Saya bergabung dalam kelompok shapes and colours.

Kegiatan brainstorming ide mengajar. Para relawan dibagi menjadi beberapa kelompok | Dokumentasi pribadi
Lokasi Sumberwungu berada di wilayah komplek dusun Duluran tepatnya di paling ujung dari pintu masuk komplek. Jarak Sumberwungu dusun Duluran dengan EECC kurang lebih 5 km. Sehingga, tak mungkin kami berjalan kaki ke sana. Menuju lokasi, kami naik angkutan umum dengan tarif ditanggung bersama. Namun sebagian relawan memilih mengendarai motor pribadi.
Keseruan Bermain Sambil Belajar
Sesampai di Sumberwungu kami menanti kedatangan anak-anak. Anak-anak yang mengikuti kegiatan ini adalah anak usia jenjang sekolah dasar. Meski demikian, terdapat balita yang juga diizinkan orang tuanya untuk mengikuti kegiatan ini.
Setelah anak-anak datang, kami berkumpul di atas tikar. Kemudian, para relawan terbagi ke dalam kelompok masing-masing. Pada saat ini, anak-anak diberikan kebebasan memilih kelompok mana sesuai materi yang mereka tertarik untuk pelajari.

Kegiatan berlangsung di atas tikar | Dokumentasi pribadi
Ada sekitar 5 anak yang bergabung ke dalam kelompok shapes and colours. Kami bermain tebak bentuk dan warna dari flash card sambil bernyanyi. Selain itu, kami bermain tebak bentuk dan warna dari pasir slime. Kami selalu bertanya apa warnanya? Apa bentuknya? Lalu bahasa Inggrisnya apa? Paling seru adalah di saat bermain ular tangga.

Kegiatan bermain ular tangga | Dokumentasi pribadi
Semua anak menikmati hari bebas bermain sambil belajar. Para kelompok relawan mampu menjadikan suasana belajar yang membosankan menjadi menyenangkan melalui bermain, bercanda dan kebersamaan. Melepas penat rutinitas harian yang menjemukan.
Kegiatan Diakhiri dengan Evaluasi
Pukul 16.00 WIB adalah waktu untuk melaksanakan ibadah wajib bagi yang muslim. Kami berjalan kaki menuju masjid terdekat untuk melaksanakan salat. Pukul 16.30 kami kembali ke Sumberwungu. Anak-anak berhamburan pulang sambil menyalami kami. Ini tanda bahwa kegiatan selesai. Namun, para relawan belum dipersilakan pulang karena terdapat evaluasi.
Pada evaluasi ini, ketua LPI meminta kritik dan saran dari kami. Beberapa dari kami mengusulkan ide bermain dan belajar untuk hari Minggu selanjutnya agar kegiatan semakin seru, bermanfaat, menyenangkan, dan penuh kebersamaan. Kegiatan ini ditutup dengan yel-yel andalan LPI yang dipandu oleh ketua.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News