Indika Foundation bersama Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta menggelar forum internasional bertajuk 2R: Ruang Riung, sebuah ajang diskusi lintas agama dan budaya yang menyoroti isu inklusivitas, pemuda, dan komunitas dalam membangun perdamaian.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, kegiatan 2R: Ruang Riung mengadakan site visit ke tiga lokasi di Magelang, Jawa Tengah, pada Minggu (5/10). Kegiatan lapangan ini dirancang untuk memperkenalkan praktik toleransi dan kolaborasi lintas agama melalui kunjungan ke Bukit Rhema, Candi Borobudur, serta Pondok Pesantren Pabelan.
Rombongan berangkat dari kampus UNU Jogja menuju Magelang dengan peserta yang terdiri atas dosen, mahasiswa, serta perwakilan mitra dari berbagai latar belakang, termasuk Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), komunitas Hindu, dan pemuka agama Buddha.
Bukit Rhema, Rumah Doa untuk Segala Bangsa
Sarasehan lintas agama bersama pihak pengelola Bukit Rhema Magelang, Minggu (5/10) | Foto: GNFI/Ali Irawan
Kunjungan pertama dilakukan di Bukit Rhema, bangunan yang dikenal masyarakat sebagai Gereja Ayam. Peserta diajak mengenal sejarah dan filosofi tempat ini yang dibangun sebagai rumah doa bagi semua agama dan bangsa, bukan hanya satu kepercayaan tertentu.
Usai tur di area bangunan, peserta mengikuti sarasehan bersama Denmas Setya Wenas, pengelola Bukit Rhema sekaligus putra dari pendirinya, Daniel Alamsjah.
Dalam sesi tanya jawab, Denmas menyampaikan pandangannya tentang masa depan kehidupan beragama di Indonesia.
“Saya optimis, setidaknya di Magelang sendiri kami terus berkontribusi untuk menjaga harmoni. Namun secara nasional, ini harus menjadi konsen bersama, bagaimana kita membangun kerja kolaboratif lintas komunitas,” kata Denmas kepada GNFI.
Candi Borobudur, Belajar dari Nilai Kebijaksanaan
Pemaparan nilai-nilai Buddha di Candi Borobudur pada Site Visit Ruang Riung, Minggu (5/10) | Foto: GNFI/Ali Irawan
Perjalanan dilanjutkan ke Candi Borobudur, situs warisan dunia UNESCO yang menjadi pusat pembelajaran spiritual Buddhis. Peserta berkesempatan mendekati area candi sambil mendapatkan penjelasan langsung dari seorang pemuka agama Buddha, yang juga menjadi bagian dari rombongan.
Melalui sesi ini, peserta diajak memahami filosofi yang terdapat dalam relief candi, yang menggambarkan perjalanan manusia menuju kebijaksanaan dan kedamaian. Kunjungan ini menambah wawasan peserta tentang nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Buddha.
Pondok Pesantren Pabelan, Menyapa Santri dan Menjalin Dialog
Penyambutan dari Pondok Pesantren Pabelan Magelang pada Site Visit Ruang Riung, Minggu (5/10) | Foto: GNFI/Pierre Rainer
Lokasi terakhir yang dikunjungi adalah Pondok Pesantren Pabelan di Magelang. Rombongan disambut hangat oleh para santri dan KH. Ahmad Najib Amin Hamam, pimpinan pesantren. Dalam pertemuan tersebut, KH. Najib menekankan pentingnya kerja sama antarumat beragama untuk memperkuat persatuan nasional.
Melalui forum 2R: Ruang Riung, diharapkan praktik kolaborasi lintas iman yang ditemukan di lapangan dapat menginspirasi lebih banyak kerja sama serupa di masa depan, baik di tingkat nasional maupun regional.
Rangkaian kegiatan lainnya termasuk pameran, masih berlangsung pada hingga 13 Oktober 2025 di kampus UNU Jogja, dan akan melibatkan peserta dari berbagai negara di Asia Tenggara.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
