Di tanah kering Nusa Tenggara Timur (NTT), pepohonan kemiri tumbuh kokoh. Buahnya yang kecil menyimpan nilai besar: dari dapur rumah tangga, industri makanan, hingga kosmetik dan energi alternatif.
Bagi masyarakat NTT, kemiri adalah sumber penghasilan, penopang pangan, sekaligus penjaga lingkungan. Akar kemiri yang kuat menahan erosi, daunnya menjadi pupuk alami, dan bijinya bernilai ekonomi tinggi. Tak heran, banyak desa di NTT menyebut kemiri sebagai “emas hijau” yang menyelamatkan hidup.
Astra dan Desa Sejahtera: Kolaborasi yang Menghidupkan
Melalui program Desa Sejahtera Astra (DSA), Astra hadir di NTT dengan visi sederhana namun kuat: membangun desa mandiri berbasis potensi lokal. Salah satunya lewat pengembangan kemiri.
Dukungan ini hadir dalam wujud nyata:
- Pelatihan pengolahan kemiri menjadi minyak kemiri, sabun, hingga herbal.
- Pendampingan pemasaran, membuka akses ke pasar nasional dan global.
- Konservasi lingkungan, menjaga agar kemiri tidak hanya jadi komoditas ekonomi, tetapi juga pelindung ekosistem.
Dengan pola ini, kemiri tak hanya dipetik lalu dijual mentah. Ia diolah, diberi nilai tambah, dan menghadirkan pendapatan berlipat bagi petani desa.
NTT: Pintu Ekspor Kemiri Nusantara
Permintaan dunia terhadap kemiri terus meningkat. Jepang, misalnya, rutin membutuhkan ribuan ton kemiri setiap bulan. Pasar Eropa dan Timur Tengah pun terbuka lebar.
NTT kini berdiri di gerbang besar ekspor kemiri Indonesia. Kabupaten Ende, Sikka, dan Timor Tengah Selatan telah membentuk koperasi dan kelompok tani yang lebih terorganisir. Dukungan Astra memperkuat jaringan ini, sehingga hasil panen petani tak berhenti di pasar lokal, melainkan menyeberang ke pasar internasional.
Cerita dari Desa: Perempuan dan Kemiri
Maria, seorang petani perempuan di pedalaman NTT, dulu menjual kemiri mentah dengan harga rendah. Namun kini, berkat pendampingan dari program Astra, ia bersama kelompok perempuan desanya mampu memproduksi minyak kemiri organik yang dipasarkan secara digital.
“Dulu kemiri hanya untuk masakan, sekarang jadi sumber utama nafkah keluarga,” ucapnya sambil tersenyum.
Kisah Maria menggambarkan transformasi nyata: dari keterbatasan menuju kemandirian, dari sekadar bertahan hidup menjadi pelaku usaha yang percaya diri.
Kemiri dan Ekonomi Hijau
Pohon kemiri bukan hanya ladang penghasilan, tapi juga bagian dari solusi lingkungan. Penanamannya membantu mengurangi risiko longsor, memperbaiki kesuburan tanah, dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Inilah yang menjadikan kemiri di NTT istimewa: ia tumbuh di tengah keringnya tanah, memberi hidup bagi petani, sekaligus melindungi alam. Astra melihat potensi ini dan mengarahkannya pada pembangunan berkelanjutan.
Menuju Masa Depan Berdaya
Apa yang terjadi di Nusa Tenggara Timur memberi pelajaran berharga: ketika desa diberi ruang untuk berkembang, potensi lokal mampu bersaing secara global.
Kemiri yang dulunya dianggap biasa kini menjelma sebagai simbol harapan, ketahanan, dan kolaborasi. Dengan dukungan Astra, desa-desa di NTT bergerak menuju masa depan di mana ekonomi, sosial, dan lingkungan berjalan seimbang.
Dari sebuah biji kecil lahirlah pohon kemiri yang kokoh. Dari desa-desa sederhana di NTT, lahirlah cerita besar tentang Indonesia: bahwa masa depan hijau bisa dimulai dari timur, dari tangan-tangan petani, dari sebutir kemiri.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News