INACRAFT 2025 kembali hadir sebagai pameran kerajinan terbesar dan terlengkap se-Asia Tenggara. Mengangkat tema "Craft, Culture, Future”, yang akan berlangsung pada tanggal 1-5 Oktober 2025. Ajang bergengsi ini bukan hanya sebagai etalase karya, tetapi juga ruang perjumpaan gagasan, identitas budaya, dan inovasi berkelanjutan.
Di antara semua deretan karya hadirlah Belgi Art, sebuah nama brand lokal dan cerita tentang seorang pemuda dari Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor yang membawa pesan kuat tentang keberlanjutan.
Desa Ciburayut telah lama dikenal sebagai salah satu kawasan dengan denyut ekonomi kreatif yang hidup. Desa ini bukan hanya menyimpan tradisi, tetapi juga melahirkan generasi kreatif yang berani memberi tafsir baru pada warisan lokal.
Dari anyaman bambu, olahan kayu, hingga kriya unik bernuansa budaya, setiap produk adalah bukti kekayaan tradisi yang masih terus bernafas di tengah modernitas.
Dari semangat itulah Belgi Art lahir yang mencoba berangkat dari keresahan melihat limbah kayu sisa industri yang sering kali terbuang begitu saja, Belgi Art memilih jalan berbeda, mengubah “sisa” menjadi “berharga”, mengubah yang dianggap tak berguna menjadi karya yang penuh nilai.
Dengan tangan kreatif, limbah kayu itu disulap menjadi tas kayu, gantungan kunci, hingga lukisan bakar. Produk-produk ini bukan hanya fungsional, tetapi juga artistik, ramah lingkungan, sekaligus menghadirkan cerita baru tentang relasi manusia dengan alam.
Belgi Art ingin membuktikan bahwa kerajinan bukan sekadar produk hiasan atau souvenir belaka. Kerajinan adalah identitas. Ia adalah pernyataan sikap tentang bagaimana budaya dijaga, bagaimana inovasi dijalankan, dan bagaimana kepedulian terhadap bumi diwujudkan.
Di era ketika dunia menghadapi tantangan serius tentang lingkungan, produk berkelanjutan seperti karya Belgi Art menjadi jawaban nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari sesuatu yang sederhana, dari rumah, dari desa, bahkan dari limbah.

Ragam produk Kriya Belgi Art | sumber: twibbonize/ Dok. Pribadi Belgi Alhuda
Melalui INACRAFT 2025, Belgi Art tidak hanya ingin memamerkan karya, tetapi juga mengajak masyarakat untuk lebih menghargai proses kreatif di balik setiap produk. Setiap goresan pada lukisan bakar, setiap lekuk tas kayu, dan setiap detail gantungan kunci adalah bukti kesungguhan dalam merawat bumi melalui seni. Di sinilah value yang merupakan letak kekuatan Belgi Art yang memadukan fungsi, estetika, dan keberlanjutan dalam satu wujud nyata.
Terima kasih kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor melalui Bidang Ekonomi Kreatif yang memfasilitasi kehadiran produk Belgi Art di panggung sebesar INACRAFT 2025 yang menjadi simbol penting bahwa Belgi Art dapat menunjukkan bahwa inovasi desa bisa menembus batas kota, bahkan dunia. Bahwa kreativitas lokal memiliki daya saing global.
Lebih jauh, bahwa anak muda di Kabupaten Bogor mampu menghadirkan karya yang tidak hanya indah dipandang, tetapi juga bermakna bagi masa depan.
Semoga dengan mengikuti pameran terbesar di AsiaAsia Tenggara ini, maka terciptanya brand awareness terhadap karya lokal dan menyuarakan campaign tentang pentingnya pelestarian lingkungan, mengedepankan potensi lokal yang syarat makna dan budaya serta pemberdayaan.
Mari kita dukung karya-karya kreatif anak bangsa, rayakan budaya, dan wujudkan masa depan kerajinan Indonesia yang berkelanjutan. Jangan lewatkan kesempatan emas untuk menyaksikan langsung inovasi Belgi Art di INACRAFT 2025, 1–5 Oktober 2025 di Jakarta International Convention Center. Karena dari "Craft, Culture, Future”, kita membangun warisan untuk generasi mendatang.
Setiap produk Belgi Art lahir dari tangan terampil dengan memanfaatkan limbah kayu sisa industri yang diolah kembali menjadi karya bernilai tinggi. Dari tas kayu, gantungan kunci, lukisan bakar, hingga berbagai karya seni dekoratif, semuanya dirancang untuk tidak hanya indah, tetapi juga ramah lingkungan.
Keikutsertaan Belgi Art dalam INACRAFT bukan hanya sekadar pameran, melainkan sebuah langkah untuk mendorong gaya hidup berkelanjutan sekaligus menunjukkan bahwa dari sesuatu yang dianggap sisa, bisa tercipta karya penuh makna dan bernilai ekonomi.
Belgi Art kali ini difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Sebagai salah satu ekonomi kreatif asal Desa Ciburayut, Kecamatan Cigombong, keikutsertaan ini menjadi bukti nyata bahwa karya anak daerah memiliki tempat di panggung nasional bahkan internasional.
Produk Belgi Art yang mengusung prinsip keberlanjutan melalui pemanfaatan limbah kayu sisa industri mulai dari tas kayu, gantungan kunci, lukisan bakar, hingga karya dekoratif tidak hanya menampilkan keindahan seni, tetapi juga menyuarakan pesan lingkungan dan pemberdayaan ekonomi lokal.
Partisipasi ini tentu tidak lepas dari dukungan pemerintah, khususnya Disbudpar Kabupaten Bogor. Namun, Belgi Art berharap ke depan keterlibatan para pelaku ekonomi kreatif dapat lebih dimaknai sesuai tugas pokok dan fungsi dinas, yaitu mewadahi, mendampingi, dan mengembangkan potensi kreatif daerah.
Pelaku ekraf tidak semestinya hanya dijadikan objek program, melainkan mitra strategis dalam menciptakan inovasi, memperluas jaringan, dan mengharumkan nama Kabupaten Bogor di level nasional maupun internasional.
Belgi Art meyakini, sinergi yang erat antara pemerintah dan pelaku kreatif akan melahirkan ekosistem yang sehat, berdaya saing, dan berkelanjutan. Dari Bogor untuk Indonesia, mari terus berkarya, berkolaborasi, dan menginspirasi dunia melalui kreativitas tanpa batas.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News