Jika Kawan GNFI membahas kekayaan alam di Indonesia, tentu tidak akan pernah habis saat mengeksplorasinya. Hal ini didasari fakta bahwa sangat beragamnya eksistensi sumber daya alam yang terkandung di dalam bumi ibu pertiwi kita, mulai dari keanekaragaman hayati seperti flora dan fauna, keberagaman bahan tambang, keindahan bentang alam seperti pegunungan dan kepulauan, hingga berbagai macam jenis tumbuh-tumbuhan hasil pertanian dan perkebunan di bidang agrikultur yang sangat jamak dijumpai di daerah perdesaan.
Oleh karena itulah, penting bagi Kawan GNFI semua untuk saling bersinergi dalam memanfaatkan kekayaan alam Indonesia sebaik mungkin semata-mata untuk kesejahteraan bersama tanpa merusak ekosistem yang sudah ada dengan tindakan yang eksploitatif.
Pengembangan Produk Unggulan oleh Desa Sejahtera Astra
Dalam konteks ini, telah hadir sebuah program yang diinisiasi oleh PT. Astra International Tbk yang bernama Program Desa Sejahtera Astra yang kemudian disingkat menjadi DSA. Dilansir dari situs KeMalangAja.com, program DSA bukan sekadar program tanggung jawab sosial, tetapi lebih pada gerakan kolektif yang bertujuan untuk menumbuhkan desa agar menjadi mandiri, berdaya, dan mampu menghadirkan kesejahteraan yang berkelanjutan. Fokus dari DSA terbagi menjadi empat klaster utama, yakni kopi, agrikultur dan olahan, kelautan dan perikanan, serta wisata dan kriya budaya. Kebutuhan akan upaya pemberdayaan, pengembangan, serta pengoptimalan terhadap berbagai jenis kekayaan alam yang terkandung di desa kemudian menjadikan landasan yang kuat bagi DSA menjalani program kontribusi sosial ini.
Hal ini turut sejalan dengan yang tertuang dalam BAB XI Pasal 93 ayat (1) Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang menyatakan kerja sama desa dengan pihak ketiga bertujuan untuk melaksanakan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa. Secara statistik, berdasarkan informasi dari wikiexport.ai, DSA telah banyak terlibat dalam pengembangan produk unggulan desa (prukades), yang tersebar di 37 provinsi dan 176 kabupaten se-Indonesia.
Desa Pagelaran, Desa Balearjo, dan Desa Kanigoro Penghasil Kacang Tunggak

Kacang Tunggak Malang Tembus Pasar Eropa. Wikimedia - Toby Hudson
Beberapa desa yang berkolaborasi sebagai desa binaan DSA adalah Desa Pagelaran, Desa Balearjo, dan Desa Kanigoro, yang ketiganya terletak di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang. Berdasarkan data dari BPS Kabupaten Malang 2024, luas Desa Pagelaran sebesar 423,9 hektare, Desa Balearjo sebesar 234,64 hekatare, dan Desa Kanigoro sebesar 771,8 hektare dengan kondisi topografi yang sebagian wilayahnya berupa dataran yang relatif datar, sehingga desa-desa tersebut memiliki pemandangan alam yang sangat indah serta dengan kekayaan alamnya berupa agrikultur yang memiliki keragaman jenis panen tanaman sayuran dan buah-buahan, salah satunya adalah kacang tunggak.
Kondisi geografis Desa Pagelaran, Balearjo, dan Kanigoro dengan tanah yang sangat subur disertai dengan pengairan yang bersumber dari mata air alami sehingga sangat cocok dan berpotensi untuk bidang agrikultur, termasuk tanaman kacang tunggak yang telah banyak diberdayakan oleh para petani. Budidaya kacang tunggak ini semakin berpotensi lantaran berpeluang besar dapat menembus pasar Eropa, khususnya ke Belanda. Dari sinilah peran DSA sebagai fasilitator pemberdayaan potensi produk unggulan desa dimulai.
Bersama DSA, Bawa Kacang Tunggak Sampai ke Eropa
Dilansir dari Radar Malang, DSA menjalin sinergi dengan PT Bafain Haridra Indonesia selaku perusahaan yang membina petani kacang tunggak di Kabupaten Malang, termasuk di ketiga desa di Kecamatan Pagelaran. DSA bersama perusahaan telah menjalankan program pembenihan dengan menanam kacang tunggak di lahan seluas 15 hektare. Selain itu, mereka juga membentuk wadah kolaborasi berupa Koperasi Mitra Bafain Sukses untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan teknis budidaya tanaman kacang tunggak yang berskala ekspor. Kesuksesan kacang tunggak dari Kabupaten Malang dalam menembus pasar ekspor di Belanda juga tidak terlepas dari kontribusi KBRI Den Haag Belanda dan Pt. Astra International Tbk melalui program DSA. Sementara, sumber dari Karta Pustaka menyebutkan bahwa desa binaan DSA seperti Desa Pagelaran, Balearjo, dan Kanigoro berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat desanya dan bersamaan turut membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk lokal Indonesia.
Kawan GNFI, pencapaian ekspor ini sejatinya menunjukkan bahwa DSA selalu berkomitmen untuk memberikan kontribusi terbaik melalui upaya pemberdayaan, pelatihan, dan penguatan pada aspek jaringan sehingga memungkinkan suatu produk lokal dari desa berhasil tembus hingga ke pasar Eropa. Tentunya, tetap dibutuhkan sinergi yang solid antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pendekatan bantuan yang tepat sasaran guna memastikan seluruh pengembangan dan pemasaran produk unggulan desa seperti kacang tunggak dari Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang mampu memiliki nilai jual yang lebih tinggi hingga mengeskalasi pangsa pasar sampai ke mancanegara.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News