Triana Rahmawati, sosok perempuan muda penerima SATU Indonesia Awards 2023, adalah figur inspiratif yang konsisten mengadvokasi isu kesehatan jiwa. Melalui wadah bernama Griya Schizofren, ia berupaya memberi ruang aman dan pendampingan bagi penyintas gangguan jiwa, kelompok yang sering kali dipandang sebelah mata di tengah masyarakat. Kawan GNFI bisa belajar dari kisahnya, bahwa kesehatan jiwa bukan hanya perkara medis, melainkan juga tentang memanusiakan manusia seutuhnya.
Latar Belakang dan Perjalanan Awal
Perjalanan Triana berawal dari pengalaman pribadi melihat stigma terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Dalam banyak kasus, penyintas dikucilkan, bahkan dianggap aib oleh keluarganya. Sebagai perempuan muda, Triana merasa terpanggil untuk menghadirkan ruang aman bagi mereka.
Ia sadar betul bahwa stigma adalah "tembok" yang sangat kokoh. Orang lebih cepat memberi label negatif ketimbang membuka ruang dialog. Namun alih-alih menyerah, Triana memilih untuk bergerak. Ia memulai dengan edukasi kecil-kecilan, berbicara pada komunitas sekitar, hingga akhirnya merintis gerakan yang lebih besar. Dari langkah sederhana inilah lahir semangat untuk membangun rumah singgah bagi penyintas.
Griya Schizofren: Rumah yang Memanusiakan
Pada 2021, Triana mendirikan Griya Schizofren, sebuah rumah singgah di Surakarta yang didedikasikan untuk ODGJ. Tempat ini tidak hanya menyediakan atap untuk bernaung, tetapi juga pendampingan psikososial, terapi, hingga wadah aktivitas yang membuat penyintas lebih produktif.
Program di Griya Schizofren beragam, mulai dari kegiatan keterampilan sederhana, konseling, hingga pelibatan keluarga. Tujuannya jelas: memulihkan martabat dan rasa percaya diri penyintas.
Meski begitu, perjuangan Triana tidak mudah. Ia harus menghadapi keterbatasan dana, kurangnya tenaga profesional, dan resistensi masyarakat yang masih terikat stigma. Namun dengan konsistensi dan dukungan relawan, Griya Schizofren tetap berjalan. Hingga kini, puluhan penyintas sudah merasakan manfaatnya, dan semakin banyak masyarakat yang mulai mengubah cara pandangnya terhadap kesehatan jiwa.
Apresiasi dari SATU Indonesia Awards 2023
Dedikasi Triana mendapat apresiasi lewat SATU Indonesia Awards 2023. Ia terpilih sebagai penerima penghargaan berkat keberaniannya menginisiasi Griya Schizofren. Penghargaan ini menjadi pengakuan sekaligus dorongan besar untuk memperluas gerakannya.
Namun bagi Triana, penghargaan bukanlah tujuan akhir. Ia memandangnya sebagai momentum untuk terus melangkah. “SATU Indonesia Awards bukan garis finish, melainkan bahan bakar untuk melanjutkan perjalanan,” begitu kurang lebih pesannya dalam wawancara media. Penghargaan itu sekaligus mengingatkan bahwa perjuangan di bidang kesehatan jiwa harus terus berlanjut.
Konsistensi, Pesan, dan Inspirasi

Triana Rahmawati saat menjadi narasumber podcast “Memanusiakan Gangguan Jiwa” | Foto: YouTube/Fellexandro Ruby
Selepas penghargaan, Triana masih konsisten menyuarakan isu kesehatan jiwa lewat berbagai forum. Salah satunya melalui podcast berjudul “Memanusiakan Gangguan Jiwa”. Dalam perbincangan tersebut, ia menekankan pentingnya empati dalam mendampingi penyintas.
“Kita nggak bisa memaksa orang untuk sesuai standar kita. Mereka punya jalannya sendiri, tugas kita mendampingi dengan hati.”
— Triana Rahmawati, Podcast “Memanusiakan Gangguan Jiwa”
Pesan sederhana ini mencerminkan nilai yang ia perjuangkan: bahwa setiap manusia berhak dimanusiakan tanpa terkecuali. Kawan, bukankah hal ini juga jadi pengingat bagi kita semua? Perubahan bisa dimulai dari hal-hal kecil: hadir, mendengar, dan memahami.
Kisah Triana juga menjadi cermin bagi generasi muda Indonesia. Ia membuktikan bahwa kepedulian, jika dijalankan dengan konsistensi, bisa menjadi kekuatan yang mengubah wajah masyarakat. Dari Surakarta, gaung perjuangannya kini menginspirasi banyak orang di berbagai daerah.
Triana Rahmawati membuktikan bahwa kepedulian tulus bisa menumbuhkan harapan baru, bahkan untuk mereka yang kerap terpinggirkan. Griya Schizofren bukan hanya rumah bagi penyintas gangguan jiwa, melainkan juga simbol bahwa manusia layak dimanusiakan.
Semoga kisah ini menggerakkan lebih banyak Kawan GNFI untuk berani peduli, berbuat nyata, dan menebar kebaikan di sekitarnya.
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News