Akhir-akhir ini, isu kesehatan mental menjadi bahasan yang selalu ramai dibicarakan di antara masyarakat Indonesia, khususnya kalangan muda. Anak muda kini tidak hanya membangun pola hidup sehat secara fisik, tetapi juga sehat secara mental, yang ditandai dengan kemampuan untuk menangani stress sehari-hari, menyadari kemampuan pribadi, belajar dan bekerja dengan baik, serta terlibat dalam komunitas.
Namun, ciri tersebut justru sulit untuk dicapai oleh sebagian besar individu. Tahukah Kawan, bahwa satu dari tiga anak usia 10-17 tahun di Indonesia memiliki masalah kesehatan mental. Data dari Indonesian National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) tersebut juga memprediksi akan adanya peningkatan jumlah anak dengan permasalahan serupa pada tahun 2025 ini. Hal ini diperburuk dengan masih adanya stigma negatif yang dilekatkan ketika individu menunjukkan gejala awal masalah, seperti dicap “malas” atau “manja”.
Terlebih lagi, anggapan bahwa layanan professional tersebut mahal dan sulit dijangkau menjadikan mereka semakin enggan untuk mencari bantuan professional. Permasalahan inilah yang kemudian menggerakkan Pipit Septiani, penerima apresiasi SATU Indonesia Award Bidang Kesehatan tingkat Provinsi DIY. Penghargaan ini diberikan oleh PT Astra International Tbk pada tahun 2024 kepada Pipit atas kontribusinya sebagai pendiri Konselia Indonesia.
Tahap Awal: Lahir dari Stigma
Kala itu, tepatnya tahun 2018, Pipit tengah menempuh pendidikan pascasarjana di Universitas Negeri Yogyakarta untuk mendapatkan gelar Magister Bimbingan dan Konseling. Selama studi, ia memerhatikan bahwa profesi bimbingan konseling seringkali dianggap hanya bisa menjadi guru BK, “polisi sekolah” yang tugasnya menghukum siswa-siswa nakal. Karier lulusan BK seakan dibatasi di bidang pendidikan saja, padahal faktanya bidang keahlian Pipit dan rekan sejawat terbilang cukup luas. Di sisi lain, Pipit juga mengeluhkan stigma negatif dari lingkungan pada orang-orang yang tengah mencari layanan kesehatan mental, bahkan dicap sebagai orang gila. Melihat fenomena ini, Pipit pun terdorong untuk menginisiasi sebuah platform layanan konseling digital yang nantinya membantu individu yang membutuhkan sekaligus membentuk persepsi positif masyarakat terhadap permasalahan kesehatan mental. Platform ini dinamakan Caredoc.id di awal pendiriannya pada tahun 2018, kemudian diresmikan secara komersial dengan nama Konselia Indonesia pada tanggal 25 Januari 2019. Hingga saat ini, Konselia Indonesia telah melayani ribuan klien di sejumlah wilayah di Indonesia.
Berbagai Layanan dalam Satu Genggaman
Konselia Indonesia menyediakan layanan yang cukup beragam, mulai dari konseling online hingga pengembangan diri. Konselia Indonesia memiliki beberapa konselor dengan bidang keahlian yang berbeda-beda, seperti konseling pribadi terkait gangguan kecemasan atau adiksi, sosial, akademik atau kesulitan belajar, serta karier.
Kawan dapat memilih konselor yang diinginkan sesuai preferensi pribadi, atau dapat meminta konsultasi dengan admin terkait rekomendasi konselor. Tidak hanya itu, Konselia Indonesia juga menyediakan layanan kesehatan mental, seperti video konseling, X Spaces, dan podcast, juga layanan pengembangan diri yang meliputi preferensi karier atau pelatihan konselor sebaya.
Pada waktu tertentu, platform ini pun sering menawarkan promosi sesi konseling. Contohnya ialah Program Sapa Kamu, yakni layanan konseling gratis yang disediakan oleh Konselia Indonesia saat masa pandemi lalu. Seluruh layanan ini dapat Kawan akses lewat situs konselia.com dengan mudah dan harga yang terjangkau. Sesuai komitmennya, Pipit ingin agar Konselia Indonesia mampu memberikan layanan yang terjangkau, tepercaya, dan mudah digunakan oleh seluruh kalangan.
Di masa depan, Pipit berharap agar Konselia Indonesia terus berkembang. Targetnya, dalam tiga tahun Konselia Indonesia nantinya dapat memberikan layanan referral atau rujukan ke psikolog atau psikiater apabila permasalahan client membutuhkan penanganan lebih lanjut dalam satu platform. Selain itu, Pipit juga ingin lebih mengembangkan konten-konten Konselia Indonesia yang melibatkan peran para professional di dalamnya demi menghasilkan konten edukasi yang berkualitas.
Jadi, kini Kawan tidak perlu bingung lagi jika seandainya saat ini sedang merasa tidak baik-baik saja. Kawan dapat memanfaatkan platform karya anak bangsa yakni Konselia Indonesia untuk menemukan konselor dan menceritakan masalah atau keresahan yang Kawan alami tanpa merasa dihakimi atau digurui. Sebagaimana yang telah menjadi visi utama mereka,
“Your story matters, let it be heard”
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News