ARAH PANTURA, Cirebon – Ribuan warga tumpah ruah di Situs Balong Kramat Tuk, Desa Kertawinangun, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Kamis pagi (11/9/2025). Mereka hadir untuk mengikuti ritual tahunan Muludan, tradisi turun-temurun masyarakat setempat dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Prosesi utama ditandai dengan pengangkatan kayu perbatang, pusaka peninggalan Pangeran Mancur Jaya, yang hanya boleh dilakukan oleh keturunannya. Kayu tersebut kemudian disemayamkan di rumah juru kunci untuk didoakan bersama.
“Ritual ini selalu digelar setiap 19 Mulud dengan doa, taburan bunga, dan kemenyan sebagai penghormatan kepada leluhur. Meski sederhana, ini adalah kewajiban yang harus kami laksanakan,” ujar Raden Suparja, juru kunci Balong Kramat Tuk.
Namun, ia mengakui bahwa penyelenggaraan masih terkendala minimnya dukungan pemerintah. Hanya sekitar 10 persen biaya yang ditopang pemerintah, selebihnya berasal dari swadaya masyarakat dan bantuan lembaga keuangan.
“Boro-boro bisa menjamu tamu, kadang hanya sekadarnya saja. Tapi ritual ini tetap harus jalan. Kami berharap perhatian pemerintah semakin besar agar tradisi ini lestari sekaligus mengangkat seni budaya Cirebon,” tambahnya.
Baca Selengkapnya