Pernahkan Kawan GNFI menyadari bahwa banyak masalah kesehatan berawal dari gizi yang kurang tepat? Inilah yang menjadi perhatian utama Ayu Fauziyyah Adhimah, seorang ahli gizi asal Sidoarjo sekaligus penggagas Gizipedia Indonesia. Platform ini lahir pada September 2019 bersama rekannya, Yusrina Husnul dan Salsabila Fasya.
Dari Kepedulian Pribadi hingga Misi Sosial
Ayu Fauziyyah Adhimah atau akrab disapa “Kak Ayu” memulai karya edukatifnya dengan melihat adanya kesenjangan besar dalam pemahaman masyarakat terhadap pentingnya gizi dan nutrisi yang tepat. Kesadaran itulah yang kemudian mendorongnya mendirikan Gizipedia Indonesia pada September 2019 bersama Yusrina Husnul, disusul oleh Salsabila Fasya yang bergabung pada 2023. Meski tinggal di kota yang berbeda, yaitu Ayu di Sidoarjo, Salsa di Blitar, dan Yusrina di Yogyakarta, mereka berkomitmen membangun platform ini secara daring.
Awalnya, Kak Ayu dan Yusrina hanya berbagi konten edukasi lewat Twitter dan Instagram. Siapa sangka, respons positif masyarakat membuat pengikut mereka melonjak dari 5.000 menjadi lebih dari 105 ribu orang! Tidak berhenti di media sosial, mereka juga terjun langsung lewat aksi nyata, salah satunya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di posyandu untuk balita dan lansia yang sering kekurangan gizi karena anak-anaknya merantau.
Seiring berkembangnya platform, Gizipedia semakin fokus menyediakan informasi gizi, nutrisi, dan diet yang ilmiah, mudah dimengerti, dan dapat diakses masyarakat luas. Tidak hanya aktif lewat konten media sosial, mereka juga rutin menyelenggarakan seminar edukatif dengan tema beragam, mulai dari diet sehat, kesehatan ibu hamil, hingga tumbuh kembang balita dan pencegahan penyakit terkait gizi. Platform ini pun dikelola oleh para ahli gizi profesional, baik dietisien maupun nutrisionis, yang telah memiliki sertifikasi resmi serta tergabung dalam Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI).
Dengan semua langkah ini, Kak Ayu dan tim Gizipedia berkomitmen untuk “mengangkat status gizi Indonesia”, yaitu dengan meningkatkan kesadaran dan literasi gizi masyarakat agar pola makan lebih baik, kesehatan lebih terjaga, dan kualitas hidup bangsa meningkat. Komitmen ini tidak berhenti pada edukasi semata, melainkan diwujudkan dalam berbagai program nyata yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, mulai dari edukasi digital hingga aksi sosial di lapangan.
Dari Edukasi Digital ke Gerakan Sosial Nyata
Melalui konten edukatif yang menarik hingga webinar berbagi ilmu, Gizipedia telah membantu ribuan mahasiswa gizi dan masyarakat umum memahami pentingnya nutrisi yang tepat.
Lebih dari itu, Gizipedia menghadirkan produk inovatif bernama Gpad, yaitu papan berisi rumus dan diagnosa gizi pasien yang dilengkapi ratusan modul serta e-book. Menariknya, hasil penjualan Gpad tidak semata-mata untuk operasional, melainkan dialokasikan untuk program sosial berupa pemberian makanan tambahan (PMT) bagi lansia dan balita di Posyandu. Setiap Jumat, tim Gizipedia membagikan lauk bergizi seperti telur, tahu, tempe, dan sayuran kepada lansia, sementara balita mendapatkan tambahan lauk hewani demi mencegah malnutrisi.
Program-program ini bukan hanya soal edukasi, tapi juga aksi nyata yang memberi dampak langsung, yaitu meningkatnya kesadaran masyarakat tentang gizi, terbentuknya komunitas peduli gizi, serta hadirnya solusi langsung bagi kelompok rentan. Kontribusi Gizipedia sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam upaya mengakhiri kelaparan, meningkatkan kesehatan, dan memastikan kesejahteraan di segala usia.
Ketekunan, Kepedulian, dan Inovasi yang Menggerakkan Perubahan
Perjalanan Kak Ayu bersama Gizipedia membuktikan bahwa perubahan besar bisa lahir dari langkah sederhana. Nilai ketekunannya dalam membangun platform, kepedulian pada masalah gizi masyarakat, serta inovasi menghadirkan solusi kreatif seperti Gpad adalah teladan nyata bagi generasi muda.
Atas kegigihan dalam meningkatkan status gizi masyarakat luas, Kak Ayu mendapatkan apresiasi SATU Indonesia Awards 2024 dari PT Astra International Tbk. Penghargaan ini bukan hanya pengakuan atas karyanya, tetapi juga sebuah pengingat bahwa setiap anak muda memiliki potensi untuk memberi dampak besar bagi lingkungannya. Ajang SATU Indonesia Awards sendiri merupakan bentuk apresiasi bagi generasi muda yang berkontribusi dalam memajukan masyarakat dan menjaga lingkungan. Bagi Astra, peran anak muda sangat krusial dalam kemajuan bangsa Indonesia.
Baca juga: Ayu Fauziyyah, Pendiri Gizipedia Raih SATU Indonesia Awards
Melalui kisahnya, Kak Ayu mengajarkan bahwa kepedulian kecil dapat melahirkan perubahan besar. Kisah Kak Ayu menegaskan bahwa teknologi tidak hanya sebatas hiburan, tetapi juga sarana untuk menghadirkan dampak sosial yang berkelanjutan. Kawan GNFI dapat belajar dari Kak Ayu bahwa dengan memanfaatkan pengetahuan, kreativitas, dan konsistensi, setiap orang memiliki peluang untuk ikut menjawab persoalan besar bangsa.
Jadi, bagaimana dengan Kawan GNFI? Sudah siap memulai langkah kecilmu hari ini untuk membawa perubahan positif bagi sekitar?
#kabarbaiksatuindonesia
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
