kebiasaan mandi dua kali sehari orang indonesia dari aspek cuaca hingga budaya - News | Good News From Indonesia 2025

Kebiasaan Mandi Dua Kali Sehari Orang Indonesia, dari Aspek Cuaca hingga Budaya

Kebiasaan Mandi Dua Kali Sehari Orang Indonesia, dari Aspek Cuaca hingga Budaya
images info

Buat orang Indonesia, mandi bukan sekadar urusan bersih-bersih. Nggak jarang kita mandi dua kali sehari, bahkan ada yang bisa tiga kali!

Dari air sumur di desa sampai shower modern di kota, mandi sudah jadi bagian penting dari keseharian.

Alasan Cuaca

Indonesia adalah negara di Benua Asia, tepatnya di Asia Tenggara. Letak geografis tersebut membuat Indonesia memiliki iklim tropis dengan dua musim yakni musim hujan dan musim kemarau. Cuaca sehari-hari di indonesia pun menjadi lebih panas dan gerah. 

Hal tersebutlah yang membuat masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan unik yang mungkin tidak ditemui di negara-negara khususnya di Benua Amerika atau Eropa, yakni mandi dua kali dalam sehari.

Melansir dari Bentang Pustaka, masyarakat di daerah tropis cenderung lebih sering mandi karena terekspos sinar matahari lebih banyak. Cuaca di Indonesia yang panas memaksa masyarakatnya untuk mandi jika tidak ingin kegerahan dan justru menjadi tidak nyaman. 

Kebiasaan ini tentu berbeda dengan masyarakat di negara-negara empat musim, seperti Jepang, Brazil, Amerika Serikat, dan masih banyak lagi. Masyarakat negara empat musim cenderung tidak terlalu sering mandi, karena cuaca di negara mereka yang tidak membuat tubuh sering merasa kegerahan dan mengeluarkan keringat berlebih. Bahkan, masyarakat di negara empat musim seperti di Eropa atau Amerika bisa mandi satu kali dalam dua hari atau lebih.

Hobi Mandi Air Hangat? Ini Dia Manfaatnya

Aspek Sosial 

Foto Anak-anak Mandi Bersama
info gambar

Kebiasaan mandi juga memberi pengaruh dalam kehidupan sosial kita. Ketika masih anak-anak, Kawan GNFI mungkin pernah ditanya “Sudah mandi atau belum?”. Pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa mandi menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia.

Dengan mandi, badan menjadi lebih segar dan bersih. Selain itu, setelah mandi kita pasti berganti pakaian dengan yang lebih bersih, sehingga penampilan menjadi lebih rapi dan tanpa bau badan. Kesan baik pun akan terbentuk sehingga menjadi sangat penting untuk kita mandi jika tidak ingin membuat orang lain merasa tidak nyaman. 

Mandi pun tidak boleh dilakukan dengan asal-asalan jika tidak ingin dicap belum mandi oleh orang lain. Melansir IDN Times, mandi memiliki beberapa urutan dalam prosesnya, yakni:

  1. Dahulukan keramas atau menggunakan shampo
  2. Membersihkan tubuh dengan air dan sabun 
  3. Menggosok gigi 
  4. Mencuci muka 

Urutan tersebut dilakukan agar pembersihan badan saat mandi menjadi lebih maksimal. Hasilnya adalah mandi yang tidak sekedar asal membasuh tubuh, tetapi membersihkan secara efektif. Kawan GNFI tidak akan lagi dicap belum mandi.

Tradisi dan Budaya 

Mandi juga menjadi bagian dari budaya dan tradisi masyarakat Indonesia. Terdapat beberapa ritual mandi tertentu yang dilakukan masyarakat, terutama saat menjelang peristiwa penting. Mari simak beberapa budaya mandi di Indonesia berikut ini!

Mandi-mandi atau Badudus (Banjarmasin)

Foto Mandi-mandi Adat Banjar
info gambar

Melansir RRI, tradisi mandi-mandi di masyarakat Banjar bukan sekadar ritual fisik, melainkan penyucian diri yang sarat nilai spiritual dan sosial. Mandi-mandi dilaksanakan dalam momen sakral seperti menjelang pernikahan atau kehamilan tujuh bulan. Mandi-mandi ini mirip dengan tradisi siraman oleh masyarakat Jawa.

Mandi-mandi menggunakan air bunga sebagai simbol pembersihan lahir batin serta beras, telur, dan pisang, sebagai lambang harapan baik. Lebih dari itu, mandi-mandi menekankan kebersamaan dan kepedulian sosial, sekaligus menjadi warisan budaya yang mencerminkan identitas, spiritualitas, dan karakter bangsa.

MENGENAL Salah Satu Tradisi Asal Banjar: Bamandi-mandi Sebelum Pernikahan Dilangsungkan

Padusan (Jawa)

Foto Mandi Bersama di Sungai
info gambar

Padusan adalah tradisi Jawa berupa mandi di sungai atau sumber air murni menjelang Idul Fitri sebagai simbol penyucian lahir batin. Melansir Tempo, padusan telah berakar sejak era Majapahit abad ke-14, padusan kemudian erat dengan ajaran Islam sebagai persiapan spiritual sebelum Ramadan dan Lebaran.

Selain diyakini menyehatkan tubuh, tradisi ini memperkuat ikatan sosial karena masyarakat mandi bersama, mempererat kebersamaan dan solidaritas. Meski tergerus modernisasi, padusan tetap menjadi warisan budaya penting yang mencerminkan spiritualitas, kesehatan, dan kearifan lokal masyarakat Jawa.

Mandi Lumpur di Bali Untuk Mensucikan Diri, Bagaimana Bisa?

Melukat (Bali)

Melansir Indonesia Baik, melukat adalah ritual pembersihan diri khas Bali yang menggunakan air suci dari mata air sebagai sarana penyucian lahir dan batin. Melukat berasal dari kata sulukat, dengan su berarti baik dan lukat berarti penyucian.

Tradisi ini bertujuan membersihkan jiwa dari hal-hal buruk sekaligus memperkuat spiritualitas. Melukat dilaksanakan dalam upacara seperti Rahina Tumpek Uye atau Segara Kerthi. Melukat bukan hanya ritual adat, tapi juga pengalaman spiritual mendalam yang mengajarkan harmoni manusia dengan alam dan Sang Pencipta.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

TS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.