Rimueng adalah salah satu kendaraan taktis alias rantis milik Polri. Kendaraan ini biasa digunakan oleh satuan Brimob saat bertugas.
Rantis polisi jadi pembicaraan setelah sebuah insiden tragis menodai aksi unjuk rasa di kompleks gedung DPR RI, Jakarta, pada Kamis (28/8/2025). Di tengah riuh demonstrasi seorang pengemudi ojok online alias ojol bernama Affan Kurniawan tewas usai ditabrak oleh rantis Satbrimob Polda Metro Jaya. Media pun banyak membahas seluk-beluk rantis yang dimiliki korps Bhayangkara, khususnya Brimob.
Kasusnya sendiri telah ditangani oleh Divisi Propam Polri. Tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya yakni Bripka R, Kompol C, Aipda R, Briptu D, Bripda M, Bharaka J, dan Bharaka Y ditahan dan Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Abdul Karim menyatakan bahwa para personel tersebut terbukti melanggar kode etik kepolisian Konsekuensinya, mereka kini menjalani penempatan khusus (patsus) di Divisi Propam Polri terhitung sejak 29 Agustus 2025 hingga 17 September 2025.
Pada dasarnya, Rimueng adalah rantis yang ditujukan untuk keperluan operasi personel Brimob. Berikut adalah profil dan spesifikasi Rimueng.
Mengintip Spesifikasi Rimueng
Rimueng kerap juga disebut Wolf dan bernama resmi Daeji P&I Armored Personnel Carrier atau DAPC-1. Rantis serbaguna ini didapat Brimob sejak tahun 2013 guna mendukung mobilitas prajurit di lapangan.
Dari informasi yang dihimpun GNFI, Rimueng merupakan rantis buatan pabrikan Korea Selatan, Daeji P&I Co. (DPIC). Selain Rimueng, Polri juga punya produk rantis lain buatan perusahaan tersebut, yakni Tambora.Kontr
Rantis ini punya kekuatan yang tidak main-main karena dirancang dengan sasis kendaraan segala medan yang terkenal tangguh, yaitu Toyota Land Cruiser 4x4. Selain sasis superkuat, Rimueng juga punya mesin diesel berkapasitas 4.500 cc dengan daya 268 tenaga kuda. Mesin tersebut bertransmisi otomatis enam kecepatan. Dengan bobot kosong 4,8 ton, Rimueng mampu mencapai kecepatan maksimum hingga 150 km/jam di jalan datar.
Di jalanan menanjak, Rimueng pun handal. Bahkan dalam menghadapi medan sulit, Wolf dapat mengatasi rintangan setinggi 30 cm dan parit sedalam 70 cm. Saat harus dipacu di medan ekstrem, kendaraan ini mampu bergerak di kemiringan hingga 60 derajat.
Rimueng mampu digunakan menempuh jarak yang jauh. Sebab, tangki bahan bakarnya punya kapasitas sebesar 93 liter solar yang memungkinkan perjalanan sejauh 700 km. Rantis ini juga memiliki kemampuan manuver yang lincah dengan radius putar hanya 5,9 meter.
Kekuatan Rimueng buka hanya terletak pada kemampuannya untuk dioperasikan di segala medan, melainkan juga sifatnya yang tahan peluru. Rantis ini dilengkapi dengan perlindungan balistik setingkat NIJ level III (CEN 1063 BR6 atau setara STANAG 4569 Level 1). Artinya, Rimueng dapat menahan serangan peluru senapan berkaliber 5,56 atau 7,62 mm. Kalaupun sudah tertembak, Rimueng masih bisa berjalan sejauh 50 km.
Sebagai kelengkapan pertahanan diri, Rimueng, memiliki enam lubang tembak di bawah jendela intai di samping bodi. Selain itu, terdapat dudukan senjata di depan pintu palka atap yang bisa dipasangi senapan mesin ringan. Di bagian atap, terpasang empat tabung pelontar granat asap dan dua kotak yang masing-masing berisi 16 tabung gas air mata.
Rimueng juga memiliki "roof station" yang digunakan untuk menempatkan lampu strobo, sirene, lampu sorot, dan sistem kamera CCTV. Guna mendukung operasi penyerbuan, rantis ini pun dilengkapi dengan tangga lipat.
Untuk diketahui, kepolisian sendiri mendefinisikan rantis jenis kendaraan yang dirancang dan disiapkan untuk mampu mengatasi tantangan tugas tertentu, demikian seperti dikutip dari laman resmi Polda Kepulauan Riau. Adapun tantangan tugas yang dimaksud antara lain kondisi medan yang berat, serangan senjata api dan bahan peledak, amukan massa perusuh, penyelenggaraan system komunikasi operasi di lapangan dan tugas – tugas lain yang akan sulit dipenuhi oleh jenis kendaraan biasa.
Dengan segala kecanggihannya, harga Rimueng tentu tidak murah. Berdasarkan catatanKomisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), sepanjang 2020-2024 Polri telah mengeluarkan uang Rp1,9 triliun untuk belanja kendaran lapis baja termasuk Rimueng.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News