cak ncop anggap ilustrasi dari ai sah disebut karya seni kenapa - News | Good News From Indonesia 2025

Cak Ncop Anggap Ilustrasi dari AI Sah Disebut Karya Seni, Kenapa?

Cak Ncop Anggap Ilustrasi dari AI Sah Disebut Karya Seni, Kenapa?
images info

Supyan Hadi alias Cak Ncop adalah seniman asal Jawa Timur yang berkarya dalam seni digital. Sejumlah karya sosok yang berdomisili di Yogyakarta ini pernah menjadi bahan pembicaraan beberapa tahun lalu.

Tepatnya pada 2023. Saat itu sebuah foto ilustrasi berjudul “Jogja Ora di-Doll” beredar di internet melalui akun Instagram-nya, @ckncp.

Ilustrasi itu menarik perhatian sebab ada boneka serupa boneka bikinan seniman Amerika Serikat, Kaws. Menjadi semakin viral karena boneka tersebut ada di tumpukan sampah yang menyiratkan kritik tentang isu darurat sampah di Yogyakarta.

Cak Ncop mengakui karya itu menggunakan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Tentu saat itu menjadi suatu hal yang cukup baru karena baru setelahnya ilustrasi AI ramai dipakai di Indonesia.

Penggunaan AI

Cak Ncop mengakui saat itu pengunaan AI untuk ilustrasi belumlah semasif sekarang. Meskipun prosesnya memakai AI, ia tetap mengombinasikannya dengan manipulasi foto dan desain grafis yang dimilikinya.

“Idenya ada di kepala saya lalu coba saya visualisasikan. Sangat terbantu oleh AI karena kemampuan AI untuk memvisualisasikan gambar yang fotografis waktu itu sebagai pengukuran sebenarnya,” ucap Cak Ncop kepada Good News From Indonesia dalam segmen GoodTalk.

Karya seni dari prompting AI kini ramai dipakai banyak orang. Namun, untuk sejumlah kalangan karya seni dari AI kerap dianggap kurang nilainya karena tidak dihasilkan dari proses kreatif maksimal dari manusia yang menciptakannya.

Cak Ncop paham akan kritik tersebut. Akan tetapi, ia meyakini AI juga bisa disebut karya seni karena sebelum selesai diwujudkan tetap ada proses yang melibatkan manusia.

“Selama ada proses crafting, proses berkeringat dan berdarah-darah. Saya mohon maaf kalau ngomongin tentang itu sebagai karya seni atau apapun. Mohon maaf jika salah, tapi menurut saya pribadi sudah absah (AI) disebut karya seni karena ada proses di belakangnya. Pengukurannya seberapa proses penciptaan karya itu,” ujarnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Dimas Wahyu Indrajaya lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Dimas Wahyu Indrajaya.

DW
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.