Cerita soal Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibra) Nasional memang selalu menarik untuk dikulik. Salah satu yang menarik perhatian masyarakat adalah kisah perjuangan Paulus Gregorius Afrizal, anggota Paskibraka Nasional 2025 asal Nusa Tenggara Timur (NTT).
Afrizal sempat menyedot perhatian warganet. Bagaimana tidak, anak sulung di keluarganya ini menghadapi lika-liku berat sebelum akhirnya dapat terbang dan menjadi salah satu Paskibraka Nasional yang tampil saat perayaan puncah Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 RI.
Dengan keterbatasan ekonomi yang ada, ibunda Afrizal sempat berencana menjual kompor di rumahnya untuk membiayai kebutuhan seleksi. Bahkan, ponsel adiknya juga digadaikan agar Afrizal dapat berangkat ke Kupang untuk mengikuti seleksi lanjutan.
Afrizal, Si Pintar yang Tak Kenal Menyerah
Kawan GNFI, Afrizal disebut sebagai siswa yang sangat berprestasi. Melansir dari akun Instagram @smakfrateranmaumere, tempat Afrizal menimba ilmu, ia adalah Duta SMA Katolik Frateran Maumere.
Selain itu, Afrizal juga unggul di bidang akademik. Ia selalu masuk peringkat lima besar. Belum lagi, putra asli NTT ini juga aktif mengikuti ekstrakulikuler di sekolahnya.
Mengutip dari berbagai sumber, Afrizal juga ikut membantu meringankan beban orang tuanya dengan membantu sang ibu berjualan bakso hingga jagung bakar. Luar biasanya, anak muda ini juga menjadi tukang ojek sepulang sekolah demi uang tambahan untuk keluarganya.
Daftar Nama Paskibraka Tingkat Tahun 2025, Putra-Putri Terbaik dari Seluruh Indonesia
Dapat Bantuan dari Kapolda NTT dan Beasiswa dari Sekolah
Kembalinya Afrizal ke pangkuan kota tempat ia berasal disambut hangat. Bersama dengan Paskibraka Nasional 2025 NTT Putri, Merlin Anggraeni Mausali, keduanya diarak bersama berkeliling dengan menggunakan mobil jeep bak terbuka.
Siswa kelas XI ini juga mendapatkan apresiasi penuh dari Kapolda NTT, Irjen Pol. Dr. Rudi Darmoko, S.I.K., M.Si. Sebagai bentuk dukungan, Afrizal mendapatkan hadiah berupa laptop dari Sang Kapolda.
Menariknya, Afrizal yang menjadi perwakilan NTT di tingkat pusat ini hampir gagal saat seleksi karena tinggi badannya tidak mencukupi. Namun, tekadnya begitu besar. Ia rajin minum susu setiap hari dan diimbangi dengan olahraga.
Malansir dari laman tribratanews.polri.go.id milik Kepolisian Republik Indonesia, Afrizal bercita-cita menjadi polisi. Ia ingin menimba ilmu di Akademi Kepolisian (Akpol). Harapannya ini juga diaminkan oleh Kapolda.
Tak hanya mendapatkan apresiasi dari Kapolda NTT, Afrizal juga mendapatkan beasiswa dari SMAK Frateran Maumere. Ia mendapatkan beasiswa 100 persen dari sekolahnya. Hal ini merupakan bentuk apresiasi sekolah bagi Afrizal yang telah mewakili NTT di ajang satu tahunan tersebut.
Afrizal adalah satu dari sekian anak berprestasi di Indonesia yang sudah sepatutnya didukung oleh pemerintah. Perjuangannya dan pengorbanan besarnya demi mengharumkan nama sekolah, kota, dan provinsi patut dijadikan contoh bagi generasi muda lainnya.
Mengenal Formasi 17-8-45 dan Makna Filosofisnya dalam Paskibraka
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
