narajiwa inovasi anak bangsa untuk kesehatan mental - News | Good News From Indonesia 2025

Narajiwa, Inovasi Anak Bangsa untuk Kesehatan Mental

Narajiwa, Inovasi Anak Bangsa untuk Kesehatan Mental
images info

Kemerdekaan Indonesia yang kini berusia 80 tahun bukan hanya tentang mengenang perjuangan masa lalu, tetapi juga bagaimana generasi muda mengisinya dengan karya yang relevan dengan tantangan zaman. 

Jika dahulu perjuangan dilakukan di medan tempur, kini perjuangan itu hadir dalam bentuk inovasi, kreativitas, dan keberanian membawa perubahan. Salah satunya datang dari sekelompok mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang mendirikan Narajiwa, sebuah platform digital untuk kesehatan mental.

Lahir dari Empati

Narajiwa lahir dari keresahan melihat kondisi kesehatan mental di Indonesia. Kasus yang terus meningkat tidak diimbangi dengan jumlah tenaga profesional yang memadai. 

Berangkat dari kegelisahan itu, tujuh mahasiswa psikologi UNS yaitu Alfiki Diastama Afan Firdaus, Eka Yulianasari Nurfathonah, Fatimah Nur Muhammad, Lolya Wagmi Atindriya, Naura Nazifah, Ni Putu Gita Indah Cahyani dan Nikta Rosyida Nurul Izzati dibawah bimbingan Dr. Farida Hidayati menghadirkan Narajiwa sebagai ruang yang mampu menjembatani masyarakat dengan layanan kesehatan mental yang lebih mudah diakses dan terjangkau.

Tim Narajiwa
info gambar

Nama “Narajiwa” dipilih karena memiliki makna yaitu “Nara” yang artinya manusia, sementara “jiwa” merujuk pada batin atau jiwa manusia. 

Maka Narajiwa berarti “seseorang yang menjadi penghubung jiwa” merupakan sebuah harapan agar keberadaan narajiwa dapat menjadi penerang, sekaligus teman perjalanan dalam proses pemulihan serta perawatan kesehatan mental individu.

Baca Juga: Miss World Indonesia 2025 Raih Penghargaan Beauty With a Purpose Lewat Proyek Air Bersih di Desa Ciseke

Perjalanan yang Menginspirasi

Langkah awal Narajiwa bermula dari hibah penelitian kampus. Tantangan terberat mereka bukan hanya soal mengembangkan aplikasi, tetapi juga membangun kesadaran masyarakat yang masih sering menganggap kesehatan mental sebagai kebutuhan sekunder. Justru tantangan inilah yang menjadi bahan bakar semangat mereka untuk terus bergerak.

Perjuangan itu membuahkan hasil. Selain mendapat sambutan positif, Narajiwa juga menorehkan banyak prestasi salah satunya berkesempatan mewakili Indonesia di Hult Prize Summit Bangkok. Hult Prize merupakan kompetisi kewirausahaan sosial tingkat internasional yang digagas Hult Prize Foundation bersama United Nations Office for Partnerships. 

Tim Narajiwa hadir di Hult Prize 2024 di Bangkok, Thailand.
info gambar

Ajang ini diikuti lebih dari 100.000 anak muda dari 120 negara untuk menciptakan startup dengan dampak sosial nyata. Di Bangkok, Narajiwa memperkenalkan inovasi mereka di hadapan 60 tim dari Asia dan Australia, sebuah pencapaian yang membanggakan sekaligus membuka ruang kolaborasi lebih luas.

Inovasi Narajiwa

Keunggulan utama Narajiwa terletak pada pendekatan psikologi positif, yang mendorong individu menggali kekuatan diri dan membangun emosi positif. Pendekatan ini dihadirkan lewat beragam fitur interaktif:

  • Mood Tracker, pengguna bisa mencatat perasaan sehari-hari sehingga lebih mudah mengenali pola emosinya.
  • Nara Journal, menawarkan tiga jenis expressive journal, gratitude journal, dan visual journal yang membantu mengekspresikan diri sekaligus melatih rasa syukur.
  • Nara Cerita, fitur curhat yang menghubungkan pengguna dengan peer konselor melalui percakapan chat.
  • Nara Breath hadir dengan instruksi relaksasi pernapasan berbentuk tulisan dan audio yang mudah dipraktikkan kapan saja.
  • Nara Tips berisi saran aktivitas sederhana untuk mengelola emosi
  • Nara Kata menyediakan lima audio afirmasi positif setiap hari yang dapat didengarkan kapan pun
  • Nara Challenge memberi tantangan kegiatan harian yang menumbuhkan kebiasaan baik
  • Nara Games menjadi sarana interaktif untuk membangun ikatan sehat bersama keluarga, teman, atau pasangan.

Dengan fitur-fitur tersebut, Narajiwa tidak hanya fokus menangani masalah, tetapi juga aktif menumbuhkan kesadaran diri, kebahagiaan, serta ketahanan mental masyarakat.

Aplikasi Narajiwa
info gambar

Hingga kini, aplikasi Narajiwa telah menjangkau lebih dari 3.000 pengguna dari berbagai daerah di Indonesia hingga luar negeri, serta memfasilitasi lebih dari 1.000 sesi konseling gratis. Banyak testimoni positif yang mereka terima, mulai dari mahasiswa yang merasa lega karena bisa bebas bercerita, hingga remaja yang merasakan perubahan emosional signifikan setelah rutin menggunakan fitur Narajiwa.

Baca Juga: Billy Mambrasar dan Mimpi Besar Anak Muda Papua

Semangat Merdeka, Semangat Berinovasi

Bagi tim Narajiwa, kemerdekaan di usia 80 tahun ini berarti juga bebas dari stigma, termasuk stigma terhadap kesehatan mental. Generasi muda berhak merasa aman untuk bercerita, mencari bantuan, dan mengenali dirinya tanpa takut dihakimi.

Melalui Narajiwa, mereka ingin menjadi teman perjalanan yang mendampingi generasi ini agar lebih berani menghadapi tantangan hidup.

Harapannya Indonesia terus memberi ruang bagi ide-ide segar anak muda, mendukung ekosistem inovasi, dan menciptakan suasana di mana setiap orang bisa tumbuh tanpa takut salah. Karena pada akhirnya, kemerdekaan bukan hanya warisan, tetapi sesuatu yang harus terus dihidupkan bersama.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

ML
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.