menilik makna rasional di balik mitos larangan menyapu malam hari - News | Good News From Indonesia 2025

Menilik Makna Rasional di Balik Mitos Larangan Menyapu Malam Hari

Menilik Makna Rasional di Balik Mitos Larangan Menyapu Malam Hari
images info

Keberagaman selalu melekat di kehidupan masyarakat Indonesia yang memiliki cara-cara unik dalam menjalani kehidupannya di berbagai daerah.

Dalam praktik kesehariannya, masyarakat Indonesia memiliki kepercayaan akan sebuah larangan yang sering disebut dengan mitos.

Salah satu mitos yang masih hidup hingga saat ini adalah larangan untuk menyapu di malam hari yang umumnya dipercaya oleh para orang tua.

Mitos larangan menyapu di malam hari katanya akan menghilangkan rezeki dan membawa sial.

Baca Juga: Mitos Ikan Lele di Lamongan Jawa Timur, Cerita Rakyat tentang Boyopatih

Tapi, jika kita melihatnya secara rasional mitos ini memiliki alasan yang cukup logis.

Lalu, apa sih sebenernya makna di balik larangan itu?

Zaman Dulu Minim Penerangan

Sebelum adanya listrik seperti sekarang, masyarakat zaman dulu menggunakan obor atau damar (lampu minyak) untuk menerangi rumahnya.

Mereka pada saat itu menganggap menyapu pada malam hari kurang efisien karena khawatir alat penerangan akan terinjak dan tercecer.

Keselamatan Saat Menyapu

Jika dilakukan di malam hari apalagi dengan penerangan yang minim, menyapu bisa saja membahayakan.

Orang yang menyapu beresiko tinggi untuk terluka seperti terjatuh atau tersandung.

Tanggung Jawab

Mitos menyapu di malam hari yang dilakukan oleh orang tua mengajarkan nilai tanggung jawab.

Larangan yang sering ditujukan kepada anak-anak ini memberi peringatan jika pekerjaan rumah adalah pekerjaan yang harus dilakukan bersama dan tidak boleh ditunda-tunda.

Menekankan Pentingnya Disiplin

Pekerjaan rumah tangga seperti menyapu umumnya dilakukan saat pagi atau siang hari.

Sehingga ketika ada yang menyapu malam hari orang tua zaman dulu menganggap hal itu tidak wajar.

Inilah yang menyebabkan orang tua zaman dulu menyebut jika menyapu pada malam hari bisa menghilangkan rezeki.

Jika dilihat secara rasional, hal ini menekankan betapa pentingnya untuk disiplin perihal waktu.

Malam hari lebih baik digunakan untuk beristirahat saja sehingga tubuh akan segar kembali dan siap untuk beraktivitas keesokan harinya.

Memiliki Nilai Etika dan Kesopanan

Orang tua mengganggap jika menyapu di malam hari merupakan perilaku yang tidak beretika apalagi jika sedang ada tamu.

Oleh sebab itu, larangan ini hadir sebagai bentuk usaha orang tua untuk menanamkan nilai etika dan kesopanan kepada anak-anak mereka.

Mitos larangan menyapu di malam hari yang dilakukan oleh orang tua ini ternyata menyimpan banyak nilai positif ya, kawan GNFI.

Mitos-mitos yang masih dipercaya dan dilakukan oleh orang tua merupakan cara mereka untuk mendidik anak-anaknya tanpa paksaan.

Orang tua zaman dulu menganggap jika mitos lebih efektif digunakan sebagai alat pendidikan dibanding dengan memberi nasehat panjang lebar yang belum tentu akan dipahami oleh mereka yang masih anak-anak.

Cerita mistis yang terkandung dalam mitos biasanya akan membuat anak menjadi takut sehingga anak akan menghindari hal yang dilarang oleh mitos tersebut.

Mitos larangan menyapu di malam hari merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang tidak selalu harus dilihat sebagai takhayul.

Di zaman yang semakin modern ini, kita perlu memiliki kesadaran untuk tidak menelan mentah-mentah mitos yang kita dengar.

Baca Juga: Mengenal Ular Weling, Ular Berbisa dengan Mitos dan Faktanya

Kita perlu melihat bagaimana mitos itu berjalan dalam kehidupan masyarakat. Dengan begitu, kita menjadi tahu apa yang sebenarnya dibawa oleh mitos tersebut.

Meskipun saat ini kita telah hidup di zaman yang serba mudah, nilai-nilai yang terkandung dalam mitos larangan menyapu di malam hari tetap relevan untuk diterapkan.

Makna yang terkandung dalam mitos ini bisa digunakan sebagai acuan untuk senantiasa menjaga kebersihan dan hidup lebih teratur.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SJ
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.