mahasiswa kkn t inovasi ipb ubah limbah sapi jadi berkah di desa banjarejo melalui program kerja bertajuk polisade sebagai respon terhadap pencemaran lingkungan akibat limbah ternak sapi - News | Good News From Indonesia 2025

Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB Ubah Limbah Sapi jadi Berkah di Desa Banjarejo Melalui POLISADE

Mahasiswa KKN-T Inovasi IPB Ubah Limbah Sapi jadi Berkah di Desa Banjarejo Melalui POLISADE
images info

Bayangkan kalau air sungai yang biasa dipakai tiba-tiba berbau, keruh, dan penuh lumut. Kondisi seperti ini bisa terjadi karena limbah ternak yang mengalir ke sungai tanpa diolah terlebih dahulu.

Limbah tersebut membawa kotoran, sisa pakan, dan bakteri berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit diare, gatal-gatal, bahkan infeksi. Tak heran jika banyak warga merasa resah, apalagi jika air tersebut menjadi sumber kebutuhan sehari-hari.

Melihat masalah tersebut, mahasiswa KKN-T IPB University kelompok PONOROGOKAB10 yang terdiri dari Hanan, Abi, Ziqri, Dinda, Ayomi, Dian, Hanna, dan Syakhira meluncurkan program kerja perdana bertajuk POLISADE (Pengolahan Limbah Sapi Desa) di Desa Banjarejo, Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo.

Program tersebut resmi dilaksanakan pada 14 Juli 2025, sebagai bentuk respons nyata terhadap pencemaran lingkungan akibat limbah ternak sapi di desa tersebut.

Mengenal Ramahati: Langkah Sehat Menuju Desa Sehat dan Berdaya Lestari Bersama Tim KKN-T IPB University Desa Warureja

Masalah ini kian relevan mengingat mayoritas warga Banjarejo berprofesi sebagai peternak sapi perah dan diketahui bahwa selama ini limbah ternak tersebut telah mencemari perairan setempat.

Untuk mengatasi hal tersebut, mahasiswa IPB menggagas inovasi dengan memanfaatkan limbah ternak sebagai bahan utama vermikompos. Vermikompos adalah pupuk organik yang dihasilkan dari proses penguraian bahan organik oleh cacing tanah.

Proses ini tidak hanya mengurangi volume limbah ternak, tetapi juga menghasilkan pupuk yang kaya unsur hara seperti nitrogen, fosfor, dan kalium, yang sangat baik untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan produktivitas tanaman.

Program POLISADE ini dihadiri oleh 28 peternak. Dirancang untuk mengenalkan dan mempraktikkan pengolahan limbah ternak menjadi vermikompos. Melalui penerapan vermikompos, struktur tanah dapat diperbaiki, kemampuan tanah menahan air meningkat, dan ketergantungan petani pada pupuk kimia berkurang.

Dengan demikian, limbah ternak yang sebelumnya menjadi sumber pencemaran dapat diubah menjadi produk bernilai ekonomi sekaligus ramah lingkungan.

Beberapa manfaat lain dari penggunaan vermikompos antara lain:

  • Meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman sehingga pertumbuhan lebih optimal.
  • Membantu menekan pertumbuhan gulma dan organisme pengganggu tertentu.
  • Meningkatkan aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi ekosistem tanah.
  • Memperbaiki aerasi dan porositas tanah sehingga akar tanaman lebih mudah berkembang.
  • Memiliki kandungan hormon alami yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman.
Semarak Hari Anak Nasional 2025: Tim KKNT IPB Hadirkan Keceriaan di KB Al-Abror Desa Ponolawen

Melihat besarnya potensi manfaat tersebut, tim KKN IPB pun memulai langkah awal dengan mengadakan sosialisasi terkait vermikompos di balai desa. para peserta diberikan pembekalan materi mengenai vermikompos dari proses persiapan hingga akhir, seperti manfaat vermikompos, cara pembuatan, ciri pupuk yang sudah matang hingga demonstrasi pembuatan pupuk di lapangan.

Setelah penyampaian materi, kegiatan berlanjut dengan praktik bersama di pekarangan rumah warga Desa Banjarejo. Pada sesi ini, para peternak terlihat sangat antusias, aktif berdiskusi, dan mengikuti arahan pemateri dengan baik.

Hasilnya, mereka tidak hanya memahami manfaat vermikompos bagi lingkungan dan ekonomi, tetapi juga mampu mempraktikkan langsung proses pembuatannya, mulai dari menyiapkan media, memilih cacing, hingga memanen pupuk.

Dengan keterampilan ini, peserta telah menunjukkan kemandirian dalam mengolah limbah menjadi produk bernilai, sesuai dengan tujuan program.

Program kerja ini membuahkan respon positif dari warga desa. Hal ini terlihat dari keterlibatan warga yang aktif mengikuti setiap tahapan kegiatan.

Salah satu warga bahkan menilai bahwa pengolahan limbah menjadi kascing (vermikompos) bisa menjadi solusi jangka panjang, apalagi cacing yang digunakan dalam prosesnya juga memiliki nilai jual, sehingga memberi potensi ekonomi tambahan bagi masyarakat.

Dengan penerapan pengolahan limbah ternak, Desa Banjarejo tidak hanya berhasil mengurangi pencemaran, tetapi juga mengubah limbah menjadi produk yang bernilai.

Upaya ini memberi manfaat ganda, yaitu menjaga lingkungan tetap bersih sekaligus membuka peluang ekonomi bagi warga. Hal ini membuktikan bahwa solusi ramah lingkungan dapat berjalan beriringan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

KP
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.