koding dan kecerdasan artifisial masuk kurikulum sd sma kunci transformasi pendidikan indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Koding dan Kecerdasan Artifisial Masuk Kurikulum SD-SMA: Kunci Transformasi Pendidikan Indonesia

Koding dan Kecerdasan Artifisial Masuk Kurikulum SD-SMA: Kunci Transformasi Pendidikan Indonesia
images info

Di era serba digital ini, pendidikan tidak haya dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman, tetapi juga harus membekali siswa dengan keterampilan masa depan. Salah satu langkah nyata yang mulai terlihat adalah dimasukkannya mata pelajaran Coding and Artificial Intelligence (AI) atau Koding dan Kecerdasan Artifisial (KA) ke dalam kurikulum nasional di tingkat pendidikan dasar hingga menengah.

Hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 12 Tahun 2024 tentang Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Pasal 32A yang berbunyi:

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, mata pelajaran pilihan Koding dan KA diselenggarakan Satuan Pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan menengah mulai tahun ajaran 2025-2026 secara bertahap.”.

Koding dan Kecerdasan Buatan Bukan Mata Pelajaran Wajib

Sekolah yang sudah menerapkan pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial

Dalam implementasinya, mata pelajaran Koding dan KA bukanlah mata pelajaran wajib, tetapi salah satu mata pelajaran pilihan yang dapat disediakan oleh Satuan Pendidikan. Siswa dapat memilih pelajaran ini sesuai dengan minatnya, didukung dengan adanya sumber daya yang mumpuni dari sekolah untuk menyediakan mata pelajaran tersebut.

Jadi, hanya sekolah-sekolah yang dianggap memiliki kesiapan dari segi sarana dan infrastruktur yang dapat mulai memberikan mata pelajaran ini. Selain itu, mata pelajaran Koding dan KA dilaksanakan sesuai dengan konteks program keahlian.

Sebenarnya, apa tujuan dari pemberian Koding dan KA dalam daftar mata pelajaran pilihan siswa?

Kawan GNFI, fokus utama dari pembelajaran Koding dan KA adalah mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi era digital dengan keterampilan berpikir kritis, numerasi, dan strategi digital.

Koding membantu siswa untuk membentuk pola pikir logis dan sistematis. Sementara itu, KA akan meningkatkan pemahaman siswa tentang pengelolaan data dan pengambilan keputusan berbasis teknologi.

Masuknya mata pelajaran ini membawa harapan yang sangat besar—siswa bisa ikut bersaing di kancah internasional dan ikut berkontribusi dalam meningkatkan daya saing bangsa. Ini sesuai dengan visi Asta Cita dalam hal pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul di bidang sains, teknologi, dan pendidikan.

Siapa Saja yang Bisa Mendapatkan Mata Pelajaran Ini?

Sekolah yang sudah menerapkan pelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial

Meskipun diberikan mulai dari jenjang SD, penerapannya tidak serta merta menyasar siswa di seluruh tingkatan. Kemendikdasmen menetapkan, Koding dan KA merupakan mata pelajaran pilihan di jenjang SD kelas 5 dan 6.

Kemudian, siswa SMP kelas 7-9, dan SMA/SMK kelas 10 juga dapat menerima mata pelajaran tersebut dengan alokasi waktu dua jam pelajaran per minggu. Namun, pada siswa di jenjang kelas 11-12 SMA, alokasi waktu bisa ditingkatkan sampai lima jam pelajaran, sedangkan kelas 11-12 di jenjang SMK sekitar empat jam pelajaran.

Perlu diingat bahwa pembelajaran Koding dan KA disesuaikan dengan tingkatan, mulai dari kemampuan dasar untuk siswa SD, hingga nantinya pelajaran tentang pembuatan program dan berbasis teks dan aplikasi di jenjang SMA/SMK.

Sekolah bisa mengembangkan mata pelajaran Koding dan KA sebagai esktrakulikuler. Bahkan, guru juga bisa mengintegrasikannya ke mata pelajaran lain yang relevan.

Untuk mendukung ekosistem digital, tak hanya siswa yang akan diberikan pelajaran, guru pun bakal diberikan pelatihan. Kemdikdasmen juga menyediakan program sertifikasi bagi guru Koding dan KA untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka.

Penerapan kebijakan ini juga dilakukan bertahap. Pembelajaran Koding dan KA dimulai dari sekolah yang memiliki kesiapan infrstruktur dan tenaga pengajar.

Kawan, negara-negara maju sudah terlebih dahulu memberikan Koding dan KA sebagai salah satu mata pelajaran mereka. Finlandia misalnya.

Negara yang terkenal sangat maju di bidang pendidikan ini ternyata sudah mulai memberikan pelajaran tentang kecerdasan buatan (AI) dan pengembangan aplikasi bagi anak-anak di kelas 4 SD. Menggandeng kampus-kampus unggulan dan mitra-mitra besar di Finlandia, anak-anak diajak untuk berpikir kritis, menganalisis data, dan mengembangkan keterampilan pemecahan masalah.

Pengenalan Koding dan KA sejak dini diharapkan bisa membantu generasi emas Indonesia untuk terampil dalam menggunakan teknologi. Tak hanya itu, pelajaran ini juga membentuk pola pikir yang terstruktur dan terorganisir.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Firda Aulia Rachmasari lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Firda Aulia Rachmasari.

FA
AA
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.