tradisi lomba yang tidak pernah absen di hari pramuka - News | Good News From Indonesia 2025

Tradisi Lomba yang Tidak Pernah Absen di Hari Pramuka

Tradisi Lomba yang Tidak Pernah Absen di Hari Pramuka
images info

Dalam memperingati Hari Pramuka yang jatuh setiap tanggal 14 Agustus, banyak kegiatan rutin yang dilakukan. Beberapa di antaranya meliputi bakti sosial, perkemahan, hingga berbagai perlombaan seru. Kalau Kawan GNFI, biasanya di Hari Pramuka kegiatannya apa, nih?

Bicara soal lomba, di Hari Pramuka biasanya punya tradisi lomba tersendiri yang berbeda dengan peringatan hari besar lainnya. Jenis perlombaannya pun unik dan menjadi bagian yang selalu dinantikan.

Berikut adalah lomba yang sudah menjadi ciri khas dalam peringatan Hari Pramuka dan perlu Kawan GNFI ketahui.

Lomba di Peringatan Hari Pramuka

Lomba Sandi Morse

Sandi Morse adalah sistem kode pesan yang ditemukan oleh Samuel Morse dan Alfred Vail pada tahun 1835. Awalnya digunakan sebagai alat telekomunikasi melalui kabel dengan bantuan arus listrik, sandi morse menjadi metode populer sebelum akhirnya tergantikan oleh telepon. Kode ini terdiri dari titik (dot) dan garis (dash) yang mewakili huruf atau angka, dan dapat disampaikan lewat berbagai media, seperti saluran kabel, gelombang radio, cahaya, hingga suara.

Di Pramuka, Sandi Morse sering diajarkan melalui peluit atau senter, tapi bisa juga menggunakan gerakan tangan bahkan asap. Inilah yang membuat sandi morse cocok dijadikan lomba pada Hari Pramuka.

Selain mengasah keterampilan membaca dan mengirim pesan cepat, lomba ini melatih konsentrasi, ketelitian, dan kerja sama tim dalam suasana yang menantang dan tetap menyenangkan.

Lomba Semafor

Semafor berasal dari bahasa Yunani, yaitu sema yang berarti tanda dan phore yang berarti pembawa. Dalam kegiatan Pramuka, semafor biasanya identik dengan bendera, tapi sebenarnya pesan dapat dikirim menggunakan berbagai media seperti tongkat, cahaya, bahkan tangan telanjang atau sarung tangan.

Bendera semafor berbentuk persegi (45 x 45 cm) dengan dua segitiga berwarna merah dan kuning, di mana warna merah selalu berada di sisi dekat tangkai. Pesan dikirim melalui posisi tangan yang membentuk sudut tertentu sesuai formasi, sehingga setiap gerakan memiliki arti huruf atau angka tertentu.

Kegiatan semafor sangat cocok dijadikan lomba di Hari Pramuka karena menguji keterampilan komunikasi visual, kecepatan, dan akurasi dalam menerjemahkan kode. Selain itu, lomba ini melatih kerja sama tim dan ketelitian.

Lomba Baris-berbaris

Baris-berbaris dalam gerakan Pramuka merupakan latihan fisik yang bertujuan menanamkan disiplin, kekompakan, dan kebersamaan dalam sebuah regu. Kekompakan gerakan sangat bergantung pada kedisiplinan setiap anggota, sehingga saat dijadikan sebagai lomba, kegiatan ini menjadi salah satu poin penting dalam penilaian kelompok.

Jangan salah, Kawan GNFI, kegiatan baris-berbaris ini punya manfaatnya, lho, seperti peningkatan konsentrasi, solidaritas tim, kepatuhan, dan pengendalian emosi. Semua nilai ini menjadikan baris-berbaris sangat cocok dijadikan lomba di Hari Pramuka. Tidak hanya menantang peserta untuk bergerak serentak dengan presisi, lomba ini juga menjadi sarana menumbuhkan kebanggaan, semangat persatuan, dan kedisiplinan yang menjadi jiwa Pramuka.

Lomba Tali-temali

Tali-temali adalah keterampilan menghubungkan tali menggunakan berbagai simpul dan ikatan untuk membentuk alat atau benda yang bermanfaat, seperti tandu, tiang bendera, atau struktur pionering lainnya. Maka dari itu, tali temali dan pionering biasanya jadi menjadi satu-kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Dalam kegiatan berkemah, kemampuan ini sangat dibutuhkan, misalnya untuk memasang tenda dengan tepat dan kokoh. Teknik tali-temali meliputi dua unsur utama yaitu simpul dan ikatan.

Dengan menguasai berbagai simpul dan ikatan, anggota pramuka dapat membangun beragam konstruksi darat sesuai kebutuhan. Inilah yang menjadikan lomba ini menantang sekaligus seru untuk dijadikan lomba di Hari Pramuka, di mana peserta dituntut menggabungkan keterampilan teknis dan kreativitas.

Sekilas Sejarah Pramuka Indonesia

Robert Baden-Powell, seorang letnan jenderal Britania Raya yang pertama kali mengagas Gerakan Kepanduan. Pengalamannya mempertahankan kota Mafeking di Afrika Selatan bersama pasukan muda yang dilatihnya menginspirasi pembentukan gerakan ini. Perkemahan perdana di Kepulauan Brownsea tahun 1907 menjadi awal lahirnya sistem patroli yang menjadi ciri khas Pramuka.

Di Indonesia, kegiatan kepanduan sudah ada sejak masa penjajahan Belanda, tetapibaru pada 14 Agustus 1961 resmi menjadi Gerakan Pramuka oleh Presiden Soekarno. Nama Pramuka sendiri merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang berarti “Rakyat Muda yang Suka Berkarya”.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

SA
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.