Mahasiswa KKN-PPM UGM 2025 melaksanakan kegiatan edukatif bertema “Peningkatan Pengetahuan tentang Inovasi Agroteknologi melalui Pengenalan Artificial Intelligence (AI) dan Media Interaktif” di SD Negeri 2 Lendah. Kegiatan ini diikuti oleh 29 siswa dari kelas 4 hingga kelas 6, Rabu (30 Juli 2025).
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman awal mengenai penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam bidang agroteknologi, dengan pendekatan yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh anak-anak.
Melalui media interaktif dan permainan edukatif, siswa dikenalkan pada konsep AI dan bagaimana teknologi ini dapat mendukung pertanian yang lebih cerdas dan efisien di masa depan.
Dengan meningkatnya pemanfaatan teknologi di berbagai sektor, termasuk pertanian, penting bagi generasi muda untuk memiliki pemahaman awal mengenai peran AI dalam kehidupan.
Hal ini menjadi dasar dilaksanakannya kegiatan tersebut, yang dirancang agar sesuai dengan konteks lokal dan relevan dengan potensi desa. SD Negeri 2 Lendah dipilih karena mewakili lingkungan pendidikan dasar di wilayah pedesaan, tempat di mana potensi agroteknologi masih sangat besar untuk dikembangkan.
Tanamkan Gagasan Teknologi Pertanian sejak Usia Dini
Kegiatan dimulai dengan sesi pengenalan konsep dasar kecerdasan buatan. Para siswa diajak memahami bahwa AI merupakan teknologi yang memungkinkan mesin untuk “belajar”, “mengenali pola”, dan “membantu manusia” dalam berbagai aktivitas.
Penjelasan diberikan dengan menggunakan ilustrasi visual serta bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh peserta didik.
Penjelasan awal berfokus pada bagaimana AI digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika menggunakan ponsel, AI dapat membantu membuka kunci layar dengan pengenal wajah, mengatur rute tercepat melalui aplikasi peta, menambahkan filter lucu pada kamera, hingga merekomendasikan video atau lagu berdasarkan kebiasaan pengguna.
Tanamkan Gagasan Teknologi Pertanian sejak Usia Dini
Setelah mengenalkan konsep dasar kecerdasan buatan dan penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari, sesi dilanjutkan dengan pembahasan khusus mengenai peran AI dalam bidang pertanian.
Materi disampaikan oleh tim KKN secara visual dan interaktif, sehingga siswa dapat memahami keterkaitan antara teknologi dan dunia pertanian secara lebih konkret.
Siswa diajak untuk mengenal bagaimana AI dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi kondisi tanaman yang terserang hama, membantu sistem penyiraman otomatis berdasarkan cuaca atau kelembaban tanah, serta mengoptimalkan alat pertanian seperti traktor atau drone pertanian.
AI juga dapat digunakan untuk mencatat hasil panen, menganalisis kesuburan tanah, hingga memprediksi waktu tanam yang ideal berdasarkan data cuaca.
Dengan pendekatan ini, siswa diperkenalkan pada gambaran bahwa pertanian masa kini tidak lagi identik dengan pekerjaan manual semata.
Teknologi telah menjadi bagian penting dalam mendorong pertanian yang lebih efisien, berkelanjutan, dan produktif. Harapannya, pengetahuan ini dapat menumbuhkan ketertarikan siswa terhadap dunia pertanian berbasis inovasi.
Mendorong Imajinasi melalui Game Interaktif
Setelah mendapatkan pemahaman mengenai penerapan AI dalam pertanian, siswa diajak untuk mengikuti sesi lanjutan berupa permainan edukatif berbasis kecerdasan buatan.
Kegiatan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman mereka tentang bagaimana AI dapat mengenali pola dan memproses informasi visual.
Setiap siswa diminta untuk menggambar ulang sebuah gambar traktor yang ditampilkan di layar, menggunakan kertas dan spidol yang telah disediakan. Pemilihan traktor sebagai objek gambar bukan tanpa alasan.
Traktor merupakan simbol pertanian modern dan dipilih untuk memperkuat imajinasi siswa mengenai keterlibatan teknologi dalam proses bertani.
Setelah semua gambar selesai dibuat, hasil karya siswa dipindai dan dianalisis menggunakan sistem AI sederhana melalui platform Google Colab. Sistem tersebut dirancang untuk menghitung tingkat kemiripan antara gambar siswa dengan gambar acuan.
Setiap gambar mendapatkan skor yang dihitung secara otomatis berdasarkan pola garis, bentuk, dan proporsi visual.
Sebanyak 6 siswa dengan skor tertinggi diumumkan sebagai pemenang. Mereka menerima hadiah sederhana sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi dan kreativitas mereka dalam mengikuti kegiatan ini.
Suasana menjadi meriah ketika nama-nama pemenang diumumkan, dan seluruh peserta memberikan tepuk tangan semangat untuk teman-temannya.
Foto bersama para pemenang lomba gambar traktor berdasarkan hasil penilaian sistem AI (sumber: dokumen pribadi)
Menuju Generasi Petani Cerdas dan Mandiri
Kegiatan ini menunjukkan bahwa teknologi seperti kecerdasan buatan dapat diperkenalkan sejak usia sekolah dasar, selama disampaikan dengan cara yang sesuai dan kontekstual. Para siswa tidak hanya belajar mengenali teknologi, tetapi juga memahami bahwa AI dapat digunakan untuk membantu kehidupan mereka dan masyarakat sekitar.
“Kami berharap anak-anak dapat melihat bahwa pertanian bukan sesuatu yang ketinggalan zaman, melainkan bidang yang bisa tumbuh melalui inovasi dan teknologi,” ujar Avant, salah satu mahasiswa KKN-PPM UGM yang menjadi fasilitator kegiatan.
Pihak sekolah menyambut baik kegiatan ini dan berharap ke depannya lebih banyak program serupa yang dapat memotivasi siswa untuk berpikir kreatif dan terbuka terhadap perkembangan teknologi.
Melalui kegiatan semacam ini, generasi muda diharapkan mampu menjadi pelopor dalam membangun desa yang lebih mandiri, produktif, dan berdaya saing.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News