Langit cerah dan udara sejuk khas pegunungan menjadi latar sempurna bagi terselenggaranya Kecamatan Cigombong Expo 2025, Senin (11 Agustus 2025)
Sejak pagi, halaman Masjid Jami Al-Adzim di kecamatan Cigombong telah dipenuhi langkah antusias warga dari berbagai penjuru desa. Acara tahun ini menjadi ajang berkumpulnya berbagai potensi lokal mulai dari pelayanan publik, pangan murah, hingga pameran karya kreatif masyarakat.
Tahun ini, Cigombong Expo hadir dengan layanan istimewa: pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Sertifikat Halal gratis. Program tersebut menjadi peluang emas bagi para pelaku usaha, terutama UMKM, untuk mendapatkan legalitas yang memudahkan mereka berkembang.
Meja pelayanan dipadati pengusaha kecil yang membawa berkas dan berharap bisa pulang dengan status usaha yang resmi dan diakui.
Tak jauh dari sana, Gerakan Pangan Murah juga menjadi magnet. Deretan bahan pangan segar seperti sayuran, beras, telur, dan minyak goreng dijual dengan harga jauh di bawah pasaran. Warga rela antre demi mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
“Ini sangat membantu ekonomi rumah tangga,” ujar Yohana, sambil menenteng tas belanja penuh hasil panennya.
Kemeriahan juga terasa di panggung utama, tempat digelarnya Lomba B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) yang diorganisir oleh PKK Kecamatan Cigombong. Para peserta berlomba menyajikan menu sehat dari bahan pangan lokal dengan tampilan memikat.
Tepuk tangan penonton mengiringi setiap presentasi hidangan, sementara aroma masakan yang harum mengundang rasa lapar siapa saja yang melintas.
Namun, di tengah hiruk pikuk kegiatan, sorotan mata banyak tertuju pada satu stan pameran: Belgi Art. UMKM ekonomi kreatif asal Desa Ciburayut ini membawa nuansa berbeda dalam expo.
Memadukan sentuhan seni tradisional dengan gaya modern, Belgi Art memamerkan aneka karya dekorasi dan merchandise unik yang mengangkat identitas lokal. Dari ukiran atau lukisan kayu yang secara detail hingga ilustrasi bernuansa budaya Sunda, setiap produk memiliki cerita yang ingin dibagikan.
Pengunjung tak sekadar membeli produk, tetapi juga mendapatkan pengalaman. Pemilik Belgi Art, Belgi, menceritakan proses kreatif di balik karyanya hingga menjadi desain yang bernilai jual tinggi.
Tak jarang, pengunjung memotret stan ini untuk dibagikan di media sosial, menjadikan Belgi Art bukan hanya pelaku UMKM, tetapi juga duta kreatif yang mempromosikan Ciburayut ke khalayak luas.
Camat Cigombong, dalam sambutannya, menegaskan bahwa expo ini bukan hanya ajang pameran, tetapi momentum memperkuat kerja sama antar desa, meningkatkan pelayanan publik, dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Belgi Art adalah contoh bagaimana kreativitas lokal bisa menjadi kekuatan ekonomi. Kita bangga punya pelaku usaha seperti ini,” ujarnya.
Menjelang siang, suasana masih ramai. Musik daerah mengalun, aroma kuliner tercium di udara, dan tawa anak-anak memenuhi alun-alun. Kecamatan Cigombong Expo 2025 berhasil meninggalkan kesan hangat. Bahwa di balik acara besar ini, ada cerita-cerita kecil yang menginspirasi yang membuktikan bahwa dari sebuah desa kecil, lahir karya besar yang mampu berbicara banyak di panggung yang lebih luas.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
