Mahasiswa KKN Universitas Andalas (UNAND) yang bertugas di Nagari Mungo, Kecamatan Luak, Kabupaten Lima Puluh Kota, menggelar kegiatan edukatif bertajuk Sosialisasi dan Praktik Roket Air.
Aktivitas ini dilaksanakan di tiga sekolah dasar, yaitu SDN 01, SDN 04, dan SDN 06 Mungo, serta diikuti dengan penuh antusias oleh puluhan siswa kelas 4—6, didampingi oleh beberapa guru.
Program ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan KKN yang bertujuan mendukung peningkatan kualitas pendidikan di daerah, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Melalui sosialisasi roket air, para mahasiswa KKN ingin mengenalkan konsep fisika sederhana kepada siswa sekolah dasar dengan cara yang menyenangkan, mudah dipahami, dan menginspirasi mereka untuk tertarik pada dunia sains.
Roket air sendiri adalah sebuah miniatur roket yang dibuat dari botol plastik bekas, biasanya botol air mineral, yang diisi dengan air dan udara bertekanan.
Hibur Anak-Anak, Mahasiswa KKN IPB Ajak Bangun Kreativitas Lewat Aquascape Corner
Peluncuran roket dilakukan dengan memanfaatkan tekanan udara yang mendorong air keluar dari botol, sehingga roket terdorong ke atas mengikuti prinsip hukum Newton.
Meski terlihat sederhana, roket air mampu memperlihatkan beberapa konsep penting dalam fisika, seperti tekanan, gaya dorong, dan aksi-reaksi.
Tidak seperti roket sungguhan yang menggunakan bahan bakar dan api, roket air sepenuhnya aman dan ramah lingkungan.
Hal ini menjadikannya pilihan yang tepat sebagai media pembelajaran sains di sekolah, terutama bagi siswa usia dini yang masih dalam tahap mengenal konsep-konsep dasar.
Dengan alat peraga ini, siswa dapat belajar secara visual sekaligus praktis, melihat langsung bagaimana teori yang dipelajari di kelas bekerja di dunia nyata.
Kegiatan dimulai dengan sesi pemaparan materi di dalam kelas. Mahasiswa KKN menjelaskan prinsip kerja roket air, mengaitkannya dengan hukum Newton, serta memberi contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Penjelasan ini disampaikan dengan bahasa yang sederhana, disertai gambar ilustrasi dan demonstrasi singkat untuk memudahkan siswa memahami konsep yang disampaikan.
Setelah sesi teori, siswa diajak keluar ke lapangan sekolah untuk mengikuti praktik pembuatan dan peluncuran roket air.
Tingkatkan Keselamatan Lalu Lintas lewat Pasang Kaca Cembung di Desa Wirotaman oleh Mahasiswa KKN-T IPB 2025
Setiap kelompok siswa dibimbing langsung oleh mahasiswa KKN dalam merakit roket, mulai dari menyiapkan botol, memasang sayap penstabil, hingga mengisi air dan menghubungkannya ke pompa peluncur.
Suasana menjadi semakin meriah saat roket pertama diluncurkan. Sorak sorai siswa terdengar setiap kali roket melesat tinggi ke udara.
Beberapa siswa bahkan mencoba memodifikasi jumlah air atau sudut peluncuran untuk melihat perbedaan hasilnya, menunjukkan rasa ingin tahu dan kreativitas mereka.
Pendekatan pembelajaran seperti ini, yang memadukan teori dengan praktik melalui permainan edukatif, mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sekaligus bermakna. Anak-anak jadi lebih berani bereksperimen, bekerja sama, dan mencoba hal baru tanpa takut salah.
Para guru pendamping pun menyambut baik kegiatan ini. Mereka menilai bahwa metode belajar yang interaktif seperti ini sangat membantu siswa memahami materi pelajaran yang biasanya terasa abstrak jika hanya dibahas di dalam kelas.
Selain itu, kegiatan ini juga mendorong siswa untuk aktif bertanya, bekerja dalam tim, serta berpikir kreatif.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi roket air ini, diharapkan semangat eksplorasi dan kreativitas siswa di Nagari Mungo dapat terus tumbuh. Lebih jauh lagi, program ini menjadi wujud nyata sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam memajukan pendidikan, terutama di daerah yang membutuhkan inovasi pembelajaran.
Mahasiswa KKN UNAND berharap kegiatan seperti ini dapat berlanjut dan dikembangkan di tahun-tahun berikutnya, sehingga semakin banyak siswa yang terinspirasi untuk mencintai sains dan teknologi sejak usia dini.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News