Ada berbagai macam jenis permainan tradisional yang berasal dari daerah Yogyakarta. Salah satu permainan tradisional yang sudah mulai jarang dijumpai pada saat ini adalah kubuk.
Permainan ini sangat sederhana. Tidak ada alat bantu rumit yang perlu dipersiapkan oleh para pemain jika ingin memainkannya.
Para pemain hanya perlu mempersiapkan biji-bijian dalam jumlah tertentu. Nantinya biji-bijian yang sudah dikumpulkan inilah yang akan digunakan dalam permainan tradisional dari Yogyakarta tersebut.
Lantas bagaimana cara memainkan permainan tradisional kubuk?
Mengenal Kubuk, Permainan Tradisional dari Yogyakarta
Dilansir dari buku Permainan Anak-Anak Daerah Istimewa Yogyakarta, kubuk merupakan salah satu permainan tradisional yang ada di daerah Yogyakarta. Tepatnya, permainan ini diperkirakan berasal dari daerah Ponjong, Gunungkidul, Yogyakarta.
Tidak diketahui secara pasti kapan permainan ini ditemukan. Namun sebagian masyarakat meyakini bahwa permainan ini sudah ada sejak masa orang tua mereka ratusan tahun silam.
Penggunaan nama "kubuk" dalam permainan ini sendiri memiliki arti sepadan atau sesuai. Definisi ini berkaitan dengan proses bermain nantinya.
Persiapan dan Alat yang Digunakan
Kubuk merupakan salah satu permainan yang dimainkan secara berkelompok. Dibutuhkan setidaknya 2 hingga 5 orang anak agar permainan ini bisa dimainkan.
Umumnya permainan ini dimainkan oleh anak-anak perempuan. Tempat bermainnya juga sederhana dan bisa di mana saja, baik di dalam rumah, pekarangan, dan lainnya.
Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, permainan kubuk menggunakan biji-bijian yang digunakan sebagai alat bermainnya. Biji-bijian yang digunakan dalam permainan ini biasanya berukuran kecil, seperti biji sawo, biji benguk, dan biji asam.
Selain itu, ada juga lagu pengiring yang dinyanyikan bersama-sama dalam proses bermainnya. Adapun lagu pengiring yang digunakan dalam permainan ini adalah.
"Kubuk bak-buk.
Lara bendrong maju semprong.
Bedheken pira."
Jika semua persiapan sudah ada dan tersedia, maka proses bermain bisa langsung dimulai.
Proses Bermain
Pada awalnya, para pemain bisa mengumpulkan biji-bijian yang sudah disepakati bersama. Misalnya, setiap pemain mesti mengumpulkan 5 biji per anak.
Jika ada 5 pemain yang ikut bermain, maka akan ada 25 biji-bijian yang digunakan dalam permainan tersebut. Setelah itu, semua biji-bijian itu akan dikumpulkan di satu tempat.
Langkah berikutnya, para pemain bisa melakukan undian di antara mereka. Undian ini akan menentukan urutan dalam proses bermain nantinya.
Ketika undian sudah selesai dilakukan, pemain pertama bisa menggenggam semua biji yang sudah dikumpulkan di tangan kanan. Semua pemain kemudian menyanyikan lagu pengiring permainan bersama-sama.
Pada saat proses menyanyikan ini, pemain pertama mesti memindahkan beberapa biji ke tangan kirinya. Pemain ini mesti berusaha memindahkannya dengan cepat tanpa diketahui lawan.
Selain itu, pemain pertama juga harus berhati-hati dalam memindahkan biji. Jika ada biji yang jatuh, maka akan hangus dan tidak bisa dia gunakan lagi dalam giliran tersebut.
Ketika lagu berakhir, maka pemain lain akan menebak berapa jumlah biji yang ada di tangan kiri. Jika tidak ada yang berhasil menebak, maka biji yang ada di tangan kiri akan menjadi milik pemain pertama.
Sebaliknya jika ada pemain yang berhasil menebak, maka biji tersebut akan menjadi miliknya. Sementara itu, pemain pertama tidak mendapatkan biji pada giliran tersebut.
Nantinya proses bermain akan dilanjutkan pada pemain berikutnya dengan cara yang sama. Proses bermain ini akan dilakukan hingga semua biji-bijian habis tak bersisa.
Terakhir, para pemain bisa menghitung jumlah biji yang mereka dapatkan. Pemain yang paling banyak mendapatkan biji-bijian akan keluar sebagai pemenang dalam permainan tradisional dari Yogyakarta tersebut.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News