Pantai Legon Pari terletak di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Lokasinya berada di sisi timur Pantai Tanjung Layar dan dikenal karena suasananya yang tenang, jauh dari keramaian pantai-pantai wisata arus utama.
Dengan garis pantai panjang melengkung seperti teluk dan hamparan pasir putih yang halus, tempat ini menawarkan ruang luas untuk bersantai, bermain air, atau mendirikan tenda.
Bagi Kawan GNFI yang ingin menikmati suasana pantai tanpa gangguan bising, Pantai Legon Pari bisa jadi pilihan tepat. Letaknya yang berada sedikit tersembunyi membuat pantai ini relatif sepi, meski pesonanya tidak kalah dari pantai-pantai populer di kawasan selatan Jawa.
Sekilas Mengenai Pantai Legon Pari
Nama "Legon Pari" berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda: Ngelagon, yang berarti menjorok ke darat atau teluk, dan Pari, sejenis ikan pari yang dulunya banyak ditemukan di kawasan ini.
Sesuai namanya, pantai ini memang berada dalam sebuah cekungan teluk yang menjorok ke daratan, dengan lanskap alami yang terbentuk dari batuan karst dan perbukitan di sekitarnya.
Sejak lama, pantai ini menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Desa Sawarna. Selain sebagai lokasi memancing dan tempat melaut, kawasan ini juga sering digunakan untuk kegiatan sosial dan tradisional warga sekitar.
Meski sempat hanya dikenal oleh penduduk lokal dan komunitas traveler, popularitas Legon Pari mulai naik berkat cerita dari mulut ke mulut dan media sosial. Namun begitu, suasana alaminya masih tetap terjaga.
Kini, Pantai Legon Pari menjadi bagian dari destinasi wisata terpadu di kawasan Sawarna, bersama Pantai Karang Beureum, Karang Taraje, dan Tanjung Layar. Beberapa fasilitas dasar telah tersedia, meski tetap mempertahankan kesan "alami" tanpa banyak bangunan permanen.
Daya Tarik Utama Pantai Legon Pari
Pantai Legon Pari punya daya tarik yang tidak banyak ditemui di tempat lain, yakni luasnya garis pantai yang membentang hingga 4 kilometer, pasir putih halus, dan kontur yang landai.
Tak heran jika banyak pengunjung yang datang bukan hanya untuk berlibur, tapi juga untuk camping, fotografi alam, hingga sekadar “lepas alas kaki” dan jalan kaki menyusuri bibir pantai.
Kawasan ini juga dikenal punya ombak yang bersahabat di musim-musim tertentu, khususnya pada Juni hingga Agustus. Ketika laut sedang tenang, suasananya menyerupai danau besar, memungkinkan anak-anak sekalipun bermain air dengan aman di tepi pantai.
Sementara bagi Kawan GNFI yang lebih suka suasana hening dan panorama alam liar, posisi pantai yang berada di balik bukit menawarkan pengalaman mendekat ke alam tanpa banyak gangguan.
Dalam perjalanan menuju pantai, pemandangan seperti jembatan gantung, pematang sawah, dan jalur tanah yang melintasi perbukitan jadi pemanasan visual yang menyenangkan.
Pantai Legon Pari juga menawarkan pesona pagi yang magis, ketika cahaya matahari menyentuh permukaan laut dan tebing secara perlahan. Tidak sedikit pula yang datang membawa alat pancing, atau menyewa perahu kecil untuk menjelajahi sudut-sudut pantai yang lebih terpencil.
Akses Menuju Lokasi
Menuju Pantai Legon Pari memang membutuhkan usaha lebih, tapi itulah yang menjadikan pengalaman ke sini terasa istimewa.
Dari Jakarta, rute paling umum adalah melalui Tol Serang Timur-Gunung Kencana-Malingping-Bayah-Sawarna. Bisa juga dari Tol Parung Kuda-Cikidang -Pelabuhan Ratu-Gunung Batu-Sawarna.
Dari Bandung, arahkan kendaraan ke Sukabumi lalu lanjut ke Cikidang- Pelabuhan Ratu-Gunung Batu-Sawarna. Setelah tiba di Desa Sawarna, Kawan GNFI masih harus menempuh jarak sekitar 1,5–2 kilometer menuju Legon Pari. Jalurnya bisa dilalui dengan berjalan kaki sekitar 30–45 menit atau menggunakan jasa ojek lokal yang tersedia.
Jalur trekking ini melintasi jembatan gantung, pematang sawah, dan beberapa tanjakan-turunan ringan. Disarankan memakai alas kaki yang nyaman dan membawa perlengkapan secukupnya jika berencana menginap atau camping.
Jam Operasional dan Harga Tiket
Pantai Legon Pari buka setiap hari, selama 24 jam. Cocok untuk Kawan GNFI yang ingin datang pagi-pagi buta atau justru berencana kemping di malam hari.
Tiket masuk kawasan wisata dikenakan Rp10.000 per orang, yang juga mencakup akses ke pantai lain seperti Karang Beureum dan Karang Taraje. Parkir motor dikenai Rp2.000, sedangkan mobil Rp5.000.
Tidak ada biaya tambahan untuk camping, namun pengunjung diharapkan menjaga kebersihan dan tidak meninggalkan sampah.
Ayo Berkunjung ke Pantai Legon Pari!
Kalau Kawan GNFI sudah mulai jenuh dengan wisata pantai yang padat dan penuh warung berjejer, mungkin saatnya coba suasana yang lebih tenang di Legon Pari. Bawa tenda, kamera, atau buku favorit Kawan, dan habiskan waktu di tengah bentang alam yang masih asri ini.
Jangan khawatir soal akses atau fasilitas. Selama Kawan siap sedikit jalan kaki dan menikmati perjalanan, hadiahnya adalah pantai luas dengan panorama yang memanjakan mata. Suara ombak, langit bersih, dan pasir putih yang lembut akan cukup jadi alasan untuk datang, bahkan kembali lagi.
Jadi, kapan terakhir Kawan GNFI punya waktu santai di pantai tanpa distraksi? Kalau belum lama ini, Legon Pari mungkin bisa jadi destinasi akhir pekan berikutnya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News