Dalam dunia yang semakin terfragmentasi oleh batas politik dan algoritma digital, ada satu hal yang tetap bisa menyatukan: cerita.
Cerita adalah medium yang paling manusiawi — ia membawa nilai, sejarah, dan harapan dari satu hati ke hati lainnya. Dan di Asia Tenggara, cerita bukan sekadar alat komunikasi, tetapi jembatan yang menghubungkan lintas budaya, bangsa, dan generasi.
Kolaborasi terbaru antara Good News From Indonesia (GNFI), SEASIA, dan LOCCO adalah bentuk nyata dari upaya strategis untuk memperkuat konektivitas kawasan melalui kekuatan cerita.
GNFI dan SEASIA: Menjadi Poros Narasi Positif ASEAN
Sebagai dua platform media yang berfokus pada kabar baik dan dampak sosial, GNFI dan SEASIA telah lama mengusung misi membangun narasi Asia Tenggara dari dalam — bukan berdasarkan persepsi luar.
Dengan jangkauan lebih dari 200 juta tayangan per bulan, GNFI dan SEASIA telah menjadi poros informasi yang bukan hanya menyampaikan kabar, tetapi juga menginspirasi, mendidik, dan menghubungkan.
"Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan Malaysia. Dengan memperkuat hubungan antarmasyarakat melalui pertukaran budaya, program pendidikan, kisah inspiratif, dan pariwisata, kita dapat memperdalam saling pengertian dan solidaritas kawasan, serta membentuk identitas Asia Tenggara yang lebih terintegrasi. Dalam jangka panjang, ini akan memberi manfaat besar bagi kedua negara, baik secara sosial, budaya, maupun ekonomi," ujar Akhyari Hananto, pendiri dan direktur GNFI & SEASIA.
LOCCO: Akar Kreatif Budaya Malaysia
Sementara GNFI dan SEASIA memperkuat sisi digital dan regional, LOCCO hadir sebagai kekuatan budaya dari akar rumput Malaysia. Dikenal luas lewat Keretapi Sarong, LOCCO memosisikan budaya sebagai ruang publik — bisa dinikmati, dibanggakan, dan dibawa ke mana-mana.
"Keretapi Sarong telah mengajarkan kami bahwa cerita dapat menyatukan banyak orang. Kerja sama dengan SEASIA dan GNFI ini adalah upaya untuk membawa semangat itu ke tingkat regional — memperlihatkan pada dunia keindahan siapa kita sebagai warga Asia Tenggara," kata Shamsul Bahrin Zainuzzaman, Co-founder LOCCO.
Keretapi Sarong 2025: Proyek Perdana, Skala Regional
Salah satu langkah nyata dari kerja sama ini adalah rencana pelaksanaan Keretapi Sarong 2025 pada 13 September mendatang. Untuk pertama kalinya, acara ini akan menjangkau audiens lintas negara — dengan target lebih dari 40.000 peserta, termasuk dari Indonesia.
Promosi lintas platform akan diorkestrasi oleh GNFI dan SEASIA, memperluas dampak tidak hanya di Malaysia, tetapi ke seluruh Asia Tenggara.
Pariwisata Budaya & Diplomasi Kawasan
Langkah ini juga sejalan dengan momentum besar Visit Malaysia Year 2026 (VMY2026), yang diharapkan menjadi loncatan bagi integrasi budaya dan pariwisata berbasis pengalaman.
"Kolaborasi ini sangat tepat waktunya, terutama dalam menyambut VMY2026. Memperkuat relasi budaya melalui platform seperti GNFI, SEASIA, dan LOCCO akan meningkatkan visibilitas Malaysia di mata kawasan dan dunia, serta membuka peluang baru dalam diplomasi budaya dan pariwisata," ungkap Syed Azhar Syed Nazir, Presiden Kuala Lumpur Tourism Association (KLTA).
Menuju Asia Tenggara yang Terhubung Lewat Cerita
Pada akhirnya, kerja sama ini bukan sekadar soal program atau MoU. Ini adalah investasi kultural. Sebuah strategi untuk membangun rasa memiliki sebagai satu kawasan, lewat pendekatan yang paling inklusif dan manusiawi: berbagi cerita.
Ketika cerita dari Pontianak bisa menyentuh pembaca di Penang, atau film dokumenter dari Sabah ditonton pelajar di Solo — maka itulah bentuk keterhubungan sejati Asia Tenggara.
Inilah semangat dari kolaborasi GNFI + SEASIA x LOCCO: menghubungkan cerita, menyatukan kawasan. Sebuah langkah kecil dengan cita-cita besar — membangun Asia Tenggara yang lebih terintegrasi, lebih saling memahami, dan lebih percaya diri dalam merayakan identitasnya sendiri.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News