Di tengah maraknya gim digital dan mainan modern, permainan tradisional tetap punya tempat istimewa di hati banyak orang. Salah satunya adalah Pletokan, permainan khas Betawi yang menyerupai aksi tembak-tembakan tapi tetap aman dan seru. Buat Kawan GNFI yang suka dengan nuansa nostalgia atau ingin mengenalkan budaya lokal ke generasi muda, pletokan bisa jadi pilihan yang menyenangkan!
Apa Itu Pletokan?
Pletokan adalah permainan tradisional khas masyarakat Betawi yang dimainkan dengan alat menyerupai senjata mainan. Biasanya, permainan ini menggunakan batang bambu kecil atau pipa paralon sebagai senjatanya, sementara pelurunya berasal dari kertas basah atau buah cermai muda yang bisa menimbulkan suara "pletok!" saat ditembakkan, itulah asal nama “pletokan”.
Permainan ini bisa dimainkan secara individu maupun berkelompok, mirip seperti adu tembak dalam film koboi, namun dengan versi yang lebih ramah dan aman. Sensasi suara letupan serta aksi saling mengejar menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak pada masanya. Bahkan, tak jarang permainan ini menjadi ajang adu strategi dan kekompakan antar kelompok.
Asal Usul dan Nilai Budaya Pletokan
Permainan pletokan sudah ada sejak zaman dahulu, berkembang di lingkungan masyarakat Betawi sebagai bentuk hiburan rakyat yang murah meriah. Seiring waktu, permainan ini menjadi salah satu simbol kekayaan budaya lokal yang merefleksikan kreativitas, kebersamaan, dan nilai sportifitas.
Menariknya, pletokan bukan sekadar permainan fisik, tapi juga mengajarkan anak-anak tentang kecerdikan, keterampilan teknis, dan rasa tanggung jawab, karena setiap pemain perlu membuat sendiri alat pletokannya dengan bahan yang ada di sekitar.
Melansir dari Wikibooks, permainan ini dulunya menjadi aktivitas favorit anak-anak Betawi, terutama saat sore hari di lapangan atau halaman rumah. Selain itu pletokan juga menjadi sarana untuk menghidupkan kembali kenangan masa kecil dan mempererat hubungan antar anak-anak di lingkungan sekitar.
Baca Juga: 8 Permainan Tradisional Jawa Barat yang Menggunakan Nama Kucing, dari Ucing Batu hingga Ucing-ucingan
Cara Membuat dan Memainkan Pletokan
Kawan GNFI bisa mencoba membuat pletokan sendiri dengan alat-alat sederhana. Berikut cara membuatnya:
Alat dan Bahan:
- Bambu kecil (diameter ±2 cm) atau paralon pendek
- Lidi atau tongkat kayu sebagai dorongannya (pelatuk)
- Kertas bekas yang dibasahi atau buah cermai muda sebagai peluru
- Karet dan lakban sebagai pengikat (opsional)
Langkah Membuat:
- Potong bambu sepanjang 30–40 cm dan lubangi bagian tengahnya sebagai laras senjata.
- Buat batang dorongan (pelatuk) dari kayu atau lidi yang sesuai dengan ukuran bambu.
- Siapkan peluru dari kertas yang dibasahi dan dipadatkan agar bisa ditembakkan.
- Memasukkan peluru ke dalam lubang, kemudian dorong dengan cepat menggunakan pelatuk. Suara "pletok!" pun terdengar!
Cara Memainkan:
- Permainan bisa dilakukan berkelompok atau satu lawan satu.
- Setiap pemain saling menembakkan pletokan ke arah lawan, namun dengan jarak dan batas yang aman.
- Pemain yang terkena tembakan dinyatakan kalah atau "mati", mirip permainan paintball versi tradisional.
Yang membuat permainan ini seru adalah tak hanya ketepatan menembak, tapi juga kelincahan menghindar dan bersembunyi di balik pohon, pagar, atau tembok rumah. Suasananya jadi sangat hidup dan penuh tawa.
Yuk Hidupkan Lagi Permainan Tradisional!
Kawan GNFI, di era serba digital seperti sekarang, penting bagi kita untuk mengenalkan permainan tradisional seperti pletokan ke generasi muda. Selain menyenangkan, permainan ini juga mengajarkan nilai-nilai luhur seperti kerjasama, keberanian, dan kreativitas.
Mengadakan lomba pletokan di acara 17an, kegiatan sekolah, atau saat kumpul keluarga bisa jadi cara seru untuk menjaga warisan budaya ini tetap hidup. Tidak hanya membuat anak-anak senang, tapi juga membangun kebersamaan lintas generasi.
Jadi, kapan terakhir kali Kawan GNFI main pletokan? Yuk, ajak adik, keponakan, atau anak-anak di sekitar rumah buat main bareng. Dijamin seru, hemat, dan bikin ketagihan!
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News