antisipasi darurat gigitan ular weling siapkan pengetahuan selamatkan nyawa - News | Good News From Indonesia 2025

Antisipasi Darurat Gigitan Ular Weling: Siapkan Pengetahuan, Selamatkan Nyawa

Antisipasi Darurat Gigitan Ular Weling: Siapkan Pengetahuan, Selamatkan Nyawa
images info

Rafa Ramdhani Suwondho (12), seorang anak asal Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah meninggal dunia pada Minggu dini hari (21/7/2025) karena digigit ular weling. Ia telah menjalani perawatan intensif selama 3 minggu di RSUD dr Kariadi Semarang Jawa Tengah. 

Ular weling (Bungarus candidus) adalah salah satu jenis ular berbisa tinggi yang banyak ditemukan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Ular ini dikenal dengan corak belang hitam dan putih yang khas.

Berikut adalah informasi lebih lanjut mengenai ular weling dan bagaimana penanganannya apabila terkena bisanya.

Memahami Karakteristik Ular Weling

Ular weling memiliki pola gelang berwarna hitam dan putih berselang-seling sepanjang tubuhnya, dari kepala hingga ekor. Semakin ke ekor, belang hitamnya cenderung mengecil. Perut ular weling umumnya berwarna putih atau tidak memiliki pola sama sekali. Ukuran ular weling dapat mencapai panjang 1 hingga 1,5 meter.

Kepala ular weling berbentuk bulat, dengan leher yang tampak menyatu dengan kepala. Ujung ekornya lancip/meruncing dan memiliki 15 deret sisik dorsal (punggung), dengan sisik tengah (vertebral) yang lebih besar dari sisik lainnya. Terdapat 209–219 sisik ventral (perut) dan 40–50 sisik subkaudal (bawah ekor) yang semua tunggal.

Ular weling banyak ditemukan di dataran rendah hingga ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Habitat utamanya meliputi hutan, hutan mangrove, semak belukar, perkebunan seperti kebun sawit dan kelapa, hingga lahan pertanian.

Hewa ini juga sering ditemukan di sekitar pemukiman manusia, terutama di desa-desa, dan dekat sumber air seperti selokan.

Mengenal Ular Weling, Ular Berbisa dengan Mitos dan Faktanya

Kebiasaan atau Perilaku Ular Weling

Ular weling adalah hewan nokturnal, yang berarti mereka aktif mencari mangsa pada malam hari, dengan aktivitas puncak antara pukul 19.00–22.30 malam.

Kadang ular weling juga terlihat di siang hari, tetapi cenderung bersembunyi di tempat gelap dan lembap, seperti di bawah batu, kayu, atau di lubang tanah.

Mereka juga senang bersembunyi di sekitar bangunan buatan manusia karena suhu yang lebih stabil, ketersediaan mangsa, dan perlindungan. Makanan utamanya adalah ular jenis lain (yang lebih kecil), kadal, dan hewan pengerat kecil seperti tikus.

Umumnya tidak agresif jika tidak diganggu, tetapi bisa menjadi sangat agresif jika merasa terancam atau terprovokasi.

Bahaya Gigitan

Ular weling termasuk salah satu ular berbisa tinggi dan sangat mematikan. Bisanya bersifat neurotoksin, yang menyerang sistem saraf. Gigitannya seringkali tidak terasa sakit atau hanya sedikit nyeri di awal, sehingga korban sering tidak menyadari sedang keracunan.

Pembengkakan di area gigitan juga biasanya tidak signifikan. Gejala bisa muncul setelah beberapa jam.

Efek gigitan bisa menyebabkan kelumpuhan otot termasuk otot pernapasan, kesulitan menelan, gangguan penglihatan, dan kelemahan otot. Selain itu, efek lainnya adalah mual, sakit kepala, sakit perut, muntah, diare, pusing dan jika tidak segera ditangani, bisa menyebabkan gagal napas, syok kardiovaskular, hingga kematian dalam waktu 12-24 jam.

Jangan Lakukan Ini saat Digigit Ular Weling

Hal-hal yang harus dihindari apabila terkena gigitan ular weling adalah menyedot bisa, menyayat luka, mengikat terlalu kencang (torniket) kecuali dalam kondisi tertentu dan di bawah pengawasan medis, menggosok luka dengan zat kimia, alkohol, atau mengompres dengan air panas/es, dan memberikan obat tradisional.

Mengingat bahayanya, jika menemukan ular weling di sekitar pemukiman, disarankan untuk tidak menangkap atau membunuhnya sendiri, melainkan menghubungi petugas pemadam kebakaran, komunitas penyelamat satwa, atau Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.

Penanganan Gigitan Ular Weling

Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika digigit ular weling, karena antivenom untuk gigitan ular weling masih belum tersedia secara luas di Indonesia. Penanganan medis darurat sangat krusial.

Langkah-langkah pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah:

  • Tetap tenang agar dapat meminimalisir gerakan korban untuk memperlambat penyebaran bisa di dalam tubuh.
  • Posisikan area gigitan lebih rendah. Jika memungkinkan, posisikan area gigitan lebih rendah dari jantung.
  • Longgarkan pakaian/perhiasan. Lepaskan pakaian atau perhiasan di sekitar area gigitan untuk mencegah penekanan jika terjadi pembengkakan.
  • Bersihkan luka gigitan dengan air dan sabun untuk mencegah infeksi. Tutup luka dengan kain atau perban bersih dan kering.
  • Mobilisasi bagian tubuh yang digigit dengan bidai sederhana seperti kayu atau kardus agar bagian tubuh tidak bergerak dan memperlambat penyebaran racun.
  • Segera bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat yang memiliki fasilitas penanganan bisa ular. Dokter akan melakukan observasi dan memberikan penanganan sesuai kondisi korban.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

MM
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.