berlajar bermain anak tebet bahasa inggris dengan hati - News | Good News From Indonesia 2025

Dari Arka hingga Julio: Belajar Bahasa Inggris dengan Hati di Yayasan Remaja Masa Depan

Dari Arka hingga Julio: Belajar Bahasa Inggris dengan Hati di Yayasan Remaja Masa Depan
images info

Di tengah sibuknya kota Jakarta Selatan, berdiri sebuah gedung sederhana di Jl. Tebet Raya No. 69 yang menyimpan semangat besar, yaitu Yayasan Remaja Masa Depan.

Yayasan ini menjadi tempat berlindung bagi anak-anak dari berbagai latar belakang yang membutuhkan pengasuhan, bimbingan, dan pendidikan yang layak. Di sinilah mereka tumbuh, belajar, dan membangun harapan baru.

Yayasan ini bukan sekadar tempat tinggal, tetapi rumah kedua yang mengupayakan masa depan yang lebih cerah bagi setiap anak asuhnya.

Kegiatan Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat (PMKM) oleh mahasiswa Sastra Inggris Universitas Pamulang hadir di sana bukan hanya untuk mengajar bahasa Inggris, tetapi untuk merayakan keceriaan, memperkenalkan dunia baru, dan memperkuat kepercayaan diri anak-anak lewat metode yang menyenangkan dan kontekstual.

Program berjudul "Creative English Corner: Permainan Bahasa" ini menjadi jembatan antara akademisi dan kebutuhan asli masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan non-formal.

Lalu, kenapa kegiatan ini dilakukan di Yayasan Remaja Masa Depan? Yayasan ini memiliki potensi luar biasa yang belum sepenuhnya terfasilitasi. Anak-anak di sana memiliki antusiasme belajar yang tinggi, tapi belum banyak terekspos pada kegiatan edukatif berbasis bahasa Inggris. Kondisi ini yang menjadi tantangan, sekaligus peluang.

Tantangan karena sumber daya dan media pembelajaran terbatas. Peluang, karena dengan pendekatan yang tepat, mereka bisa menyerap pelajaran dengan cepat, apalagi ketika disampaikan dalam bentuk permainan, dan interaksi langsung.

Dokumentasi pribadi
info gambar

Siapa saja anak-anak yang mengikuti kegiatan ini? Mereka bukan sekadar peserta, tetapi pribadi-pribadi kecil yang penuh warna dan cerita. Arka, yang selalu tersenyum ceria meski usianya yang paling muda.

Ada juga Maulida, gadis kecil dengan semangat luar biasa setiap mendengar instruksi bahasa Inggris, menunjukkan potensi linguistik yang kuat di dirinya. Putri, hadir dengan sikap sopan dan manis, cepat memahami kosakata baru dengan kesantunan yang menyentuh.

Sementara Julio, si kompetitif yang tak pernah mau ketinggalan, menunjukkan karakter ambisius dan percaya diri dalam setiap tantangan kelompok.

Apa hasil dari kegiatan ini? Lebih dari sekadar pengenalan kosakata bahasa Inggris, kegiatan ini berhasil membuka ruang bagi anak-anak untuk aktif, percaya diri, dan merasa dihargai. Dengan media sederhana seperti flashcar, mereka tidak hanya belajar kata baru, tapi juga mulai membangun hubungan emosional dengan proses belajar itu sendiri.

Partisipasi mereka tinggi, tawa terdengar di setiap sesi, dan energi positif memenuhi ruangan. Anak-anak bisa mengulang kosakata dengan benar bahkan di beberapa sesi setelahnya, tanda bahwa metode yang digunakan cukup efektif.

Kegiatan PMKM ini juga menjadi bentuk pembelajaran dua arah, mahasiswa belajar menghadapi dinamika lapangan sedangkan anak-anak belajar membuka jendela baru menuju dunia luar.

Dalam semangat ini, terlihat bahwa pengabdian bukan sekadar transfer ilmu, melainkan pertukaran empati dan pengalaman. Mahasiswa bertindak sebagai fasilitator yang membimbing, sementara anak-anak belajar sambil bermain, bukan dengan tekanan, melainkan dengan rasa ingin tahu.

Bagaimana selanjutnya? Harapannya, kegiatan seperti ini tidak berhenti di sini. Yayasan seperti Remaja Masa Depan butuh keberlanjutan, bukan hanya dalam bentuk kegiatan edukatif, tapi juga dukungan program pelatihan guru, donasi media pembelajaran, atau bahkan kelas berkelanjutan.

Dunia anak adalah dunia yang terus berkembang, dan mereka membutuhkan lingkungan yang kaya akan stimulasi positif. Dari Arka hingga Julio, setiap tawa dan sorak sorai mereka saat belajar adalah bukti bahwa hal kecil bisa menciptakan dampak yang besar asal dilakukan dengan hati.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

NU
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.