Masa depan bangsa ditentukan oleh kualitas generasi mudanya. Pendidikan yang baik tidak hanya menghasilkan anak-anak yang cerdas secara akademis, tetapi juga unggul dalam karakter dan akhlak.
Dalam menghadapi era yang penuh tantangan ini, penting bagi dunia pendidikan untuk menanamkan nilai-nilai positif sejak dini.
Untuk itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia menggagas sebuah program unggulan bertajuk "7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat."
Program ini bertujuan membentuk karakter anak melalui pembiasaan perilaku sehari-hari yang sederhana, tetapi berdampak besar.
Pendidikan Karakter sebagai Fondasi Masa Depan
Pendidikan di Indonesia tidak lagi hanya fokus pada nilai akademis semata. Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian juga diarahkan pada penguatan karakter anak sejak usia dini.
Pada Desember 2024, Kemendikdasmen meluncurkan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat sebagai bagian dari upaya strategis untuk memperkuat pendidikan karakter di satuan pendidikan dasar dan menengah (gtk.dikdasmen.go.id, 2024).
Program ini menjadi langkah konkret untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang tidak hanya mencetak anak cerdas, tetapi juga berkarakter kuat dan berintegritas.
Keterkaitan dengan Profil Pelajar Pancasila
Tujuh kebiasaan yang diperkenalkan dalam program ini sangat sejalan dengan Profil Pelajar Pancasila, yaitu karakter ideal pelajar Indonesia yang diharapkan mampu menghadapi tantangan zaman.
Nilai-nilai seperti beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, bernalar kritis, gotong royong, berkebinekaan, dan kreatif dapat dilatih melalui kebiasaan-kebiasaan sederhana yang dilakukan secara konsisten.
Untuk memperkuat implementasinya, Kemendikdasmen meluncurkan Buku Panduan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat pada 11 April 2025. Buku ini menjadi rujukan resmi bagi sekolah, guru, dan orang tua dalam membentuk ekosistem pendidikan karakter yang utuh dan berkesinambungan (kemendikdasmen.go.id, 2025).
Substansi Program dalam Kehidupan Sehari-hari
Melalui program ini, sekolah dan orang tua diharapkan tidak hanya memberi pengajaran secara teori. Namun, juga mengajak anak-anak membiasakan diri dalam rutinitas positif.
Kebiasaan tersebut bukan sekadar rutinitas biasa, melainkan bagian dari proses pendidikan karakter yang berkelanjutan. Berikut adalah 7 kebiasaan yang dimaksud dalam program tersebut:
1. Bangun Pagi
Bangun pagi menjadi awal dari disiplin diri. Anak-anak yang terbiasa bangun pagi cenderung lebih siap menghadapi aktivitas sekolah dan memiliki waktu lebih banyak untuk persiapan belajar.
2. Beribadah
Membiasakan ibadah sesuai agama masing-masing membentuk kedekatan anak dengan nilai spiritual dan moral. Ini menjadi dasar kuat dalam membangun kejujuran dan tanggung jawab.
3. Berolahraga
Aktivitas fisik secara rutin membantu anak menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Selain itu, olahraga juga menumbuhkan sportivitas dan kerja sama.
4. Makan Sehat dan Bergizi
Anak-anak perlu dibiasakan untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi demi mendukung tumbuh kembang serta daya konsentrasi mereka.
5. Gemar Belajar
Rasa ingin tahu dan kebiasaan belajar harus ditanamkan sejak dini agar anak menjadi pembelajar seumur hidup, tidak hanya mengejar nilai, tetapi juga memahami proses.
6. Bermasyarakat
Anak yang aktif dalam kegiatan sosial di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya akan lebih peka terhadap kondisi sosial dan terbiasa bekerja sama dengan orang lain.
7. Tidur Tepat Waktu
Istirahat yang cukup berdampak pada kesehatan fisik dan kesiapan belajar anak. Anak yang cukup tidur akan lebih fokus dan semangat dalam menjalani hari.
Implementasi di Lingkungan Sekolah dan Rumah
Agar program ini berjalan efektif, penerapannya dilakukan secara terpadu antara sekolah dan keluarga. Lingkungan sekolah menjadi tempat strategis untuk membentuk kebiasaan baik karena anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya di sana.
Namun, peran orang tua di rumah juga tidak kalah penting dalam memastikan nilai-nilai tersebut diterapkan secara konsisten.
Sejak Juli 2025, program ini telah diintegrasikan dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) melalui pendekatan "MPLS Ramah."
Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan lingkungan sekolah sekaligus menanamkan nilai-nilai karakter melalui aktivitas seperti senam bersama, menyanyikan lagu nasional, doa pagi, serta keterlibatan orang tua dalam proses adaptasi anak (gtk.dikdasmen.go.id, 2025).
Kunci dari keberhasilan program ini adalah sinergi antara semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Tidak hanya guru dan siswa, tetapi juga orang tua, tokoh masyarakat, serta institusi pemerintah daerah.
Membangun Karakter, Menyiapkan Masa Depan
7 kebiasaan ini bukan sekadar kegiatan harian, tetapi merupakan bagian dari upaya besar membentuk generasi Indonesia yang tidak hanya unggul dalam pengetahuan, tetapi juga dalam sikap dan perilaku.
Program ini adalah contoh nyata bagaimana pendidikan karakter bisa dilakukan secara sederhana, menyenangkan, dan efektif bila dilaksanakan bersama-sama.
Dengan melibatkan semua pihak, dari sekolah hingga keluarga, Indonesia sedang menyiapkan masa depan yang lebih baik melalui anak-anak hebat yang tumbuh dengan karakter kuat.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News