sultan ageng tirtayasa raja banten yang menolak takluk pada belanda - News | Good News From Indonesia 2025

Sultan Ageng Tirtayasa: Raja Banten yang Menolak Takluk pada Belanda

Sultan Ageng Tirtayasa: Raja Banten yang Menolak Takluk pada Belanda
images info

Sultan Ageng Tirtayasa sebagai Sultan Banten ke-6 (1651-1682), dikenal sebagai pemimpin tangguh yang menolak dominasi perdagangan VOC di wilayahnya. Dirinya menolak perjanjian-perjanjian yang merugikan Banten.

Sultan Ageng Tirtayasa juga membangun armada laut sendiri, serta menjalin hubungan dagang langsung dengan bangsa-bangsa asing seperti Inggris, Perancis, dan Denmark untuk menyaingi monopoli Belanda.

Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa kepada VOC

Pada tahun-tahun pertama pemerintahannya, Sultan Ageng Tirtayasa berhasil mengembangkan perdagangan Banten. Hal ini terlihat dari Banten yang menarik para pedagang dari Eropa, Persia, India hingga Cina.

Saat itu, Sultan Ageng Tirtayasa juga menolak sistem dagang monopoli yang diminta oleh VOC. Sehingga VOC menganggap ini menjadi ancaman serius dari basis perdagangannya di Batavia.

Pada 1655, VOC mengusulkan kepada Sultan Banten untuk melakukan pembaruan perjanjian yang sudah hampir 10 tahun dibuat. Tetapi Sultan Banten merasa tidak perlu memperbarui bila VOC hanya ingin menang sendiri.

“Sultan Ageng Tirtayasa meneruskan usaha kakeknya dengan mengirimkan pasukan ke Batavia untuk mengganggu VOC,” tulis Nina Herlina dalam Konflik Antara Sultan Ageng Tirtayasa dengan VOC dan Sultan Haji.

Pecah perang Sultan Ageng Tirtayasa melawan VOC

Perlawanan yang dilakukan oleh Sultan Ageng Tirtayasa pada awalnya adalah mencegah blokade yang dilakukan oleh VOC. Saat itu VOC mencegah masuknya kapal-kapal asing ke perairan Banten.

Tindakan VOC ini dibalas oleh pihak Sultan Ageng dengan cara melakukan pengerusakan terhadap bangunan dan instalasi milik kompeni. Karena serangan ini membuat panik VOC sehingga memilih meninggalkan bangunan miliknya.

Setelah VOC berhasil diusir, maka selanjutnya wilayah Tangerang dan Angke dijadikan basis terdepan pertahanan kekuasaan Banten. Pasukan Banten lalu menyerang Batavia pada tahun 1652, walau mengalami kegagalan.

Serangan Sultan Ageng ke Batavia terus terjadi hingga tahun 1656. VOC mengajukan perdamaian untuk meredam serangan, tetapi ditolak oleh Sultan Ageng yang menganggap isi perjanjian itu sebagai penghinaan.

“Namun perjanjian ini ditolak oleh Sultan Ageng Tirtayasa karena sangat menguntungkan pihak VOC dan menimbulkan banyak kerugian dipihak Banten,” tulis Johan Setiawan dalam Sultan Ageng Tirtayasa Perjuangannya dalam Menghadapi VOC.

Sultan yang gigih melawan Belanda

Karena penghinaan itu, Sultan Ageng memerintahkan pasukannya untuk bergerilya di hutan-hutan Batavia. Supaya mengimbangkan pasukan VOC, mereka melakukan penyerangan pada malam hari.

“Merusak tanaman tebu, lada dan mencegat serdadu VOC yang sedang melakukan patroli,” jelasnya.

“Selain itu, pasukan Banten juga merusak kapal-kapal VOC yang berada di pelabuhan. Sehingga untuk masuk ke Banten diperlukan pasukan yang kuat untuk mengawasi kapal-kapal itu,” lanjutnya.

Sultan Ageng juga melakukan hubungan dengan Turki, Inggris, Prancis dan Denmark. Hal ini bukan saja memperkuat kedudukan Banten saat menghadapi VOC, mereka juga mendapatkan banyak senjata api.

Karena kesulitan menghadapi Banten, VOC menawarkan gencetan senjata pada 1658 dan diterima oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Tetapi tidak bertahan lama, pada 11 Mei 1658 terjadi perang antara Banten dan Sultan Ageng yang menimbulkan banyak korban jiwa.

“Peperangan yang sangat lama menimbulkan kerugian dana dan korban jiwa, membuat VOC mengalami kerugian besar. Bahkan VOC berhasil terdesak oleh pasukan Sultan Ageng Tirtayasa dan membuatnya bertahan di batas kota Batavia,” jelasnya.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.