afl 4th capacity building bekali pemuda bangun konten digital berdampak - News | Good News From Indonesia 2025

AFL 4th Capacity Building Bekali Pemuda Bangun Konten Digital Berdampak

AFL 4th Capacity Building Bekali Pemuda Bangun Konten Digital Berdampak
images info

AIESEC in Untan kembali menegaskan perannya dalam membangun kapasitas kepemimpinan generasi muda melalui penyelenggaraan 4th Capacity Building dalam rangkaian program AIESEC Future Leaders Summer Peak 2025. Mengangkat tema “Conversion & Engagement in Digital Marketing”, sesi ini difokuskan untuk membekali peserta dengan pemahaman mendalam tentang bagaimana membangun strategi konten digital yang mampu menarik perhatian sekaligus mendorong tindakan nyata dari audiens.

Berlokasi di PLUT Pontianak, kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta yang berasal dari berbagai latar belakang akademik dan minat komunikasi. Tema yang diangkat menjadi sangat relevan di tengah banjir informasi digital, di mana banyak konten tersebar luas namun tidak semuanya mampu membangun keterlibatan emosional atau menghasilkan dampak konkret.

Dalam sesi utama, peserta mendapatkan pemaparan dari Media Salsabilla, seorang influencer dan content creator asal Pontianak yang dikenal dengan gaya komunikasi yang hangat dan edukatif. Melalui presentasi bertajuk “Conversion & Engagement in Digital Marketing”, Salsabilla memandu peserta untuk memahami apa yang membuat sebuah konten tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga mendorong partisipasi audiens yang berkelanjutan.

“Di era sekarang, orang tidak hanya ingin melihat konten, mereka ingin merasa dilibatkan. Engagement adalah ketika audiens bereaksi, tapi conversion adalah ketika mereka bertindak. Dua hal ini menjadi indikator utama apakah pesan kita sampai atau tidak,”jelas Salsabilla.

Ia membedakan dua pendekatan dalam digital marketing: pendekatan kuantitatif, yang fokus pada jangkauan dan tayangan, dan pendekatan kualitatif, yang fokus pada dampak dan perubahan perilaku audiens. Menurutnya, pendekatan kedua inilah yang harus dikedepankan oleh pemuda masa kini, terutama mereka yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, maupun organisasi kepemudaan seperti AIESEC.

Dalam pembahasannya, Salsabilla juga menekankan pentingnya memahami perilaku dan ekspektasi audiens sebagai fondasi dari strategi konten. Ia mengajak peserta untuk melihat konten dari sudut pandang audiens: Apa yang mereka butuhkan? Masalah apa yang mereka hadapi? Bagaimana konten bisa menjadi solusi atau inspirasi?

Selain itu, ia memperkenalkan prinsip dasar dalam membangun konten berdampak, yang disebutnya sebagai 4R: Relevan, Realistis, Relatable, dan Responsif. Konten yang relevan menyentuh isu atau pengalaman yang dekat denganaudiens. Konten yang realistis tidak menjanjikan hal yang berlebihan. Konten yang relatable membuat audiens merasa “ini tentang aku”. Dan konten yang responsif mampu menyesuaikan dengan tren, data, atau masukan yang datang dari interaksi audiens.

Lebih dari itu, Salsabilla juga membahas tentang pentingnya storytelling dalam konten. Sebuah narasi yang kuat, menurutnya, bisa membuat audiens terhubung secara emosional. Format populer seperti problem–solution–result dapat membantu menyusun konten yang terstruktur, jelas, dan menggerakkan.

“Kalau kita bisa membuat audiens merasa ‘aku pernah ada di posisi itu’ atau ‘aku juga merasakan hal ini’, maka kita punya peluang besar untuk membangun hubungan jangka panjang. Dan dari sana, perubahan bisa terjadi,” tambahnya.

Setelah sesi pemaparan, peserta diarahkan untuk menerjemahkan pemahaman mereka dalam bentuk praktik melalui tantangan membuat video promosi pendek. Dalam kelompok, peserta diminta merancang narasi yang mampu memicu engagement dan mendorong conversion dalam waktu terbatas.

Tantangan tersebut mengharuskan peserta berpikir cepat, kreatif, dan tetap relevan terhadap pesan yang ingin disampaikan. Arni Yuniarti, selaku Team Leader Program AIESEC Future Leaders, menyampaikan bahwa praktik ini dirancang untuk melatih kepekaan peserta terhadap kualitas komunikasi mereka di ruang digital.

“Kita ingin peserta tidak hanya tahu teori, tapi juga bisa mengeksekusi pesan secara konkret. Karena di dunia digital, dampak bukan hanya ditentukan oleh ide besar, tapi oleh bagaimana kita menyampaikan ide itu dengan tepat,” ujar Arni.

Sepanjang sesi, peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam menyampaikan ide, menyusun naskah, hingga menampilkan hasil video mereka di hadapan rekan lain. Aktivitas ini menjadi sarana refleksi dan evaluasi sejauh mana konten yang mereka buat sudah memenuhi elemen strategi yang dibahas: menarik perhatian, menyentuh kebutuhan, dan mengajak audiens untuk bertindak.

Dengan pendekatan menyeluruh, 4th Capacity Building ini berhasil memberikan pemahaman tidak hanya tentang bagaimana membuat konten, tetapi lebih dalam: bagaimana menjadikan konten sebagai jembatan antara pesan dan aksi.

Hal ini menjadi sangat penting bagi anak muda yang ingin membangun inisiatif sosial, mengembangkan personal branding, maupun menjalankan kampanye publik yang berdampak.

Melalui sesi ini, AIESEC in Untan mendorong peserta untuk tidak sekadar menjadi pencipta konten yang kreatif, tetapi juga komunikator yang bertanggung jawab yang mampu menyampaikan ide, membangun hubungan, dan menciptakan perubahan.

Di tengah arus digital yang semakin padat, strategi yang berbasis makna dan empati adalah kekuatan utama.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AI
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.