hari satelit palapa momentum belajar sejarah dan perkembangan satelit indonesia - News | Good News From Indonesia 2025

Hari Satelit Palapa, Momentum Belajar Sejarah dan Perkembangan Satelit Indonesia

Hari Satelit Palapa, Momentum Belajar Sejarah dan Perkembangan Satelit Indonesia
images info

Kawan GNFI pastinya pernah mengalami hilang sinyal saat Internetan, menonton tv digital, atau di saat menelepon seseorang. Pernah terpikir gak, semua sinyal yang kita gunakan awalnya dari mana? Sekilas memang sinyalnya dipancarkan dari menara sinyal.

Akan tetapi jika ditelusuri lebih jauh, sinyal-sinyal yang kita gunakan sehari-hari itu dipancarkan dari luar angkasa. Lebih tepatnya melalui satelit.

Dilansir dari situs N2YO, saat ini Indonesia memiliki 19 satelit yang mengorbit di angkasa. Berbicara tentang satelit Indonesia, 9 Juli 1976 merupakan pertama kalinya Indonesia meluncurkan satelit pertamanya, yakni Satelit Palapa.

Kemudian sejak saat itu, setiap tanggal 9 Juli diperingati sebagai Hari Satelit Palapa. Mau tahu bagaimana cerita sejarah peluncuran satelit pertama dan perkembangan satelit milik Indonesia? Yuk, simak bersama!

Perencanaan Satelit 

Awal mula perencanaan Satelit Palapa bermula di tahun 1967, ketika Dirut Perumtel (Kini PT Telkom), Willy Moenandir dan Direktur Jenderal Pos Telekomunikasi (Dirjen Postel), Mayor Jenderal Soehardjono merancang sebuah proyek Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) atas dasar buruknya komunikasi antar pulau di Indonesia.

Perancangan SKSD tersebut dikabarkan memakan waktu tiga tahun. Selesai pada 1970, barulah rancangan ini dibawa dan diajukan oleh Moenandir ke 4 Menteri untuk dikaji ulang dan dapat direalisasikan. Menteri-menteri tersebut diantaranya adalah

  • Menteri Riset dan Teknologi–Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo, 
  • Menteri Penertiban Aparatur Negara–Dr. J.B. Soemarlin, 
  • Menteri Pendidikan dan Kebudayaan–Syarif Thayeb, dan 
  • Menteri Penerangan–Mashuri

SKSD ini kemudian disetujui pada tahun 1974. Selain SKSD disetujui oleh pemerintah, Indonesia berhasil menjalin kerjasama lewat kontrak dengan Hughes Aircraft Company dari AS. Setelah memasuki masa produksi, proyek produksi dipimpin oleh Arnold Ph. Djiwatampu yang sebagian besar produksinya berlokasi di Florida, Amerika Serikat. 

Pasca Produksi

Masa produksi berlangsung 17 bulan dan selesai di tahun 1976 dengan memakan biaya sekitar 561 Miliar kala itu. Tidak ada informasi tentang tanggal spesifik kapan satelit ini selesai diproduksi.

Akan tetapi kemungkinannya masa produksi selesai di sekitar bulan Mei dan Juni. Barulah kemudian Satelit Palapa diluncurkan di depan publik Florida pada pagi hari tanggal 8 Juli 1976 (9 Juli jika mengacu WIB).

Bertempat di Kennedy Space Center, Florida, satelit ini diluncurkan menuju orbit menggunakan roket Delta 2914. Walau kala itu sudah diumumkan dengan nama Palapa A1, tetapi publik baru mengetahui namanya di bulan Agustus, menyusul pengumuman oleh Presiden Soeharto dan tak lama setelah satelit resmi beroperasi pada 16 Agustus 1976.

Palapa dan Sejarah yang Tercatat

Penamaan “Palapa” ini mengacu kepada Sumpah Palapa dari Gajah Mada, petinggi kerajaan Majapahit di tahun 1334. Menariknya, kala itu Indonesia tidak hanya mencatat sejarah “Meluncurkan Satelit Pertamanya”.

Dengan peluncuran Satelit Palapa A1, Indonesia menjadi negara ketiga di dunia yang memiliki satelit domestik setelah Amerika dan Kanada. Tentunya Indonesia menjadi negara pertama di regional Asia.

Perkembangan Satelit Indonesia 

Berbicara tentang perkembangannya, 8 bulan berselang Indonesia kembali meluncurkan satelit keduanya di tempat yang sama. Ini sesuai rencana yang dituliskan di SKSD demi memperluas jaringan ke wilayah Indonesia bagian Timur dan menjamin layanan 24 jam nonton.

Setelahnya, di tahun 1983 Indonesia menambahkan seri terbaru yakni Satelit B1 sebagai tambahan kapasitas kerja. Seri B ini direncanakan ada 5 bagian. Akan tetapi sayangnya satelit B2 yang direncanakan untuk melengkapi bagian sebelumnya, gagal mengorbit.

Sebagai gantinya pada periode 1987–1990 Indonesia meluncurkan Satelit Palapa B2P dan B2R. Seri B terakhir yang diorbitkan adalah Seri B4 yang menggantikan Seri B dan B2P yang sudah mulai tua.

Lewat pengorbitan seri C di tahun 1996, barulah Indonesia memiliki satelit yang mendukung teknologi digital yang mendukung masuknya siaran tv asing dan mendukung sinyal seluler. Seri C hanya memiliki 2 bagian yang keduanya diorbitkan di tahun yang sama. Lewat seri ketiga ini, Indonesia menandakan dimulainya era digital.

Satelit Palapa seri terbarunya diorbitkan pada tahun 2009 dengan seri tunggal yaitu Satelit Palapa D yang mendukung layanan data lebih besar, Internet broadband, hingga tv digital. Menggantikan Seri C1.

Namun jika berbicara tentang satelit secara general, menurut data dari laman Ubiqu, di sepanjang tahun 1996 hingga 2009 Indonesia mengorbitkan enam satelit yang diantaranya milik perusahaan PT Telkom dan MNC Group guna mendukung layanan komunikasi yang menyangkut sinyal seluler, TV satelit, hingga Internet.

Terbaru, pada tahun 2024 Indonesia mengorbitkan satelit milik PT Telkom yang dikenal dengan nama MERAH PUTIH 2 yang diluncurkan demi meningkatkan performa sinyal dan kecepatan Internet.

Begitulah cerita panjang sejarah dan perkembangan satelit milik Indonesia, menarik bukan? Walau tidak bisa dilihat secara langsung, beberapa dokumentasi produksi satelit hingga waktu peluncuran dapat kalian lihat di internet.

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Artikel ini dibuat oleh Kawan GNFI dengan mematuhi aturan menulis di GNFI. Isi artikel ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Laporkan tulisan.

AS
KG
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.