Ketika akan menjadi seorang mahasiswa, memilih universitas dan jurusan adalah hal utama yang perlu ditentukan. Sebelum memutuskan untuk belajar di universitas mana dan masuk jurusan apa, tentu kita melihat ketertarikan kita pada jurusan yang akan dipilih.
Seperti jurusan Antropologi Budaya yang menjadi pilihan saya ketika mengikuti ujian masuk perguruan tinggi 4 tahun yang lalu. Awalnya saya tidak terlalu paham Antropologi karena jurusan ini adalah pilihan terakhir saya saat itu, tapi setelah mulai belajar dan mengenal Antropologi ternyata jurusan ini cukup menarik.
Antropologi Budaya adalah ilmu yang mempelajari manusia mulai dari bagaimana mereka hidup di masa lalu, mengetahui budaya masyarakat yang mereka tinggali, mengetahui adat istiadat setiap masyarakat yang berbeda-beda dan masih banyak lagi intinya apa yang berhubungan dengan manusia dibahas oleh bidang ilmu ini.
Jurusan Antropologi Budaya memang tidak setenar jurusan-jurusan lainnya padahal jurusan ini dapat memberikan kita pemahaman mengenai kebudayaan manusia yang semakin hari semakin berkembang.
Saat masih berada dibangku kuliah, saya menemukan banyak sekali hal dari bidang ilmu ini. pada awalnya saya mengira jika Antropologi Budaya hanya membahas mengenai kehidupan manusia saja tetapi nyatanya tidak hanya itu yang dipelajari.
Ilmu Komunikasi, Jurnalistik, sampai Fotografi menjadi bagian dari proses pembelajaran di jurusan Antropologi Budaya dan hal ini pula yang menjadikan prospek kerja Antropologi Budaya menjadi luas.
Dipersiapkan untuk Menjadi Seorang Peneliti
Sebetulnya mahasiswa Antropologi Budaya dididik untuk menjadi seorang peneliti yang akan terjun langsung ke lapangan dan berinteraksi dengan masyarakat untuk mencari keunikan budaya yang ada dilingkungan mereka.
Seorang peneliti Antropologi biasa dikenal dengan sebutan antropolog atau etnografer yang merupakan salah satu prospek kerja Antropologi Budaya. Seorang antropolog akan melakukan analisis mendalam mengenai budaya masyarakat dan menjadi bagian dari mereka selama proses penelitian.
Salah satu dosen saya yang juga seorang etnografer berbagi pengalamannya ketika sedang melakukan penelitian. Beliau bercerita selama proses penelitian, beliau menjadi bagian dari masyarakat yang diteliti dengan mengikuti segala aktivitas mereka termasuk budaya sehari-hari serta adat istiadat dan norma yang berlaku.
Hal ini dilakukan beliau sebagai upaya pendekatannya sebagai seorang etnografer untuk mencari informasi.
Bekerja di Berbagai Bidang
Setelah dinyatakan lulus oleh univeristas, saya banyak berbincang dengan teman-teman satu angkatan dan bercerita mengenai pekerjaan mereka yang tidak berhubungan dengan Antropologi Budaya, diantara mereka ada yang bekerja di bidang digital marketing, guru les, penulis, dan ilustrator.
Dapat disimpulkan jika pekerjaan seorang lulusan Antropologi Budaya tergantung kepada diri sendiri yang akan membawa kemana, karena ilmu yang didapat saat perkuliahan akan berguna meskipun pekerjaan yang dijalani tidak berhubungan dengan Antropologi Budaya itu sendiri.
Misalnya pada saat perkuliahan saya diajarkan bagaimana berbicara dengan orang lain agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan, pengalaman ini akan terus saya bawa sampai kapan pun dan di bidang manapun saya bekerja.
Selama pekerjaan yang dijalani masih berhubungan dengan manusia, ilmu Antropologi tetap relevan untuk diterapkan.
Jurusan Antropologi Budaya menjadi salah satu jurusan yang saya rekomendasikan untuk kawan yang sedang kebingungan memilih jurusan terutama jika ingin prospek kerja yang luas. Karena Antropologi Budaya tidak membatasi diri kita untuk terus mencari hal apapun yang membuat kita tertarik di dunia ini.
Bidang ilmu Antropologi Budaya seakan memberikan dukungan melalui berbagai hal yang dipelajari. Kemampuan analisis, komunikasi, dan juga pengalaman penelitian yang didapat saat proses perkuliahan bisa diterapkan di berbagai bidang pekerjaan dan dapat membuka peluang karir yang bermacam-macam untuk para lulusan antropologi budaya.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
