Jakarta kembali menghadirkan terobosan ruang publik yang segar dan inklusif. Setelah sukses dengan Car Free Day, kini kota ini memperkenalkan program baru bertajuk Car Free Night. Kegiatan ini akan berlangsung setiap Sabtu malam mulai pukul 22.00 WIB di sepanjang kawasan Sudirman–Thamrin.
Melalui program ini, jalanan Jakarta akan dibebaskan dari kendaraan bermotor, memberikan ruang bagi warga untuk menikmati udara malam tanpa polusi.
Beragam aktivitas seperti pertunjukan seni, olahraga malam, hingga jajanan kuliner kaki lima akan meramaikan suasana kota yang lebih hidup dan ramah bagi semua.
Memberi Napas bagi Lingkungan Kota
Pelaksanaan Car Free Night diharapkan memberikan dampak positif terhadap kualitas lingkungan. Dengan membatasi kendaraan bermotor, polusi udara dan kebisingan akan berkurang secara signifikan, terutama di malam hari yang biasanya menjadi waktu istirahat bagi warga kota.
Pecah! Beruforia Tari Bapang bersama Pengunjung Car Free Day Malang
Langkah ini juga sejalan dengan komitmen Jakarta dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan dan menurunkan emisi karbon. Ruang publik yang bebas kendaraan pada malam hari menjadi wujud nyata kota yang mulai berpihak pada pejalan kaki dan gaya hidup sehat.
Peluang Baru bagi UMKM dan Ekonomi Kreatif
Tidak hanya dari sisi ekologis, Car Free Night juga membuka ruang tumbuh bagi pelaku UMKM. Kehadiran warga yang ingin menikmati suasana malam di jalan raya menciptakan potensi keramaian yang bisa dimanfaatkan para pelaku usaha.
Pedagang kaki lima, pelaku kuliner lokal, hingga seniman jalanan dapat menampilkan produk dan karya mereka secara langsung. Hal ini menjadi peluang untuk meningkatkan pendapatan sekaligus memperkuat perekonomian kreatif di Jakarta.
Dukungan Pemerintah, Sehatkan Warga, Hidupkan Kota
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menyampaikan bahwa Car Free Night merupakan bentuk adaptasi terhadap pola hidup masyarakat urban masa kini.
Dalam rangka menyambut HUT ke-498 Kota Jakarta, Pemprov DKI juga akan menyelenggarakan berbagai pertunjukan seni dan budaya di sepanjang area bebas kendaraan. Acara akan dibagi di tiga titik utama, yaitu Dukuh Atas (dekat Patung Sudirman), Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, dan area air mancur Bundaran Hotel Indonesia.
Uji coba perdana pertunjukan seni akan dilaksanakan pada 29 Juni 2025. Acara tersebut akan melibatkan sekitar 5.000 peserta, menampilkan kesenian khas Betawi seperti pencak silat, tari-tarian tradisional, musik daerah, hingga sajian kuliner khas Jakarta.
Car Free Day dan Pilihan Pemulihan Ekonomi Pascapandemi
Tanggapan Warganet di Media Sosial
Tanggapan positif terus mengalir dari warganet. Salah satu unggahan dari akun komunitas urban, @jktcreativemedia, yang rutin membahas Urban News, Place To Go, hingga Events, ramai dibanjiri dukungan.
“Nahh, bisa long run malem,” tulis seorang pengguna.
“Setujuuu!” dan “Wah seru nih,” komentar lainnya ikut meramaikan.
Bagi warga, ini bukan sekadar jalanan tanpa kendaraan. Car Free Night jadi ruang baru untuk hidup sehat, menikmati kota, dan berbagi energi positif.
Lebih dari sekadar inovasi, Car Free Night mencerminkan upaya Jakarta untuk menjadi kota yang lebih ramah, sehat, dan berpihak pada warganya. Ruang publik yang terbuka di malam hari memberikan rasa aman dan nyaman bagi siapa pun yang ingin beraktivitas tanpa polusi atau kebisingan.
Program Car Free Night bukan hanya tentang jalanan tanpa kendaraan. Ini adalah ruang bersama yang memberi kesempatan setara bagi semua warga, dari berbagai latar belakang, untuk menikmati kota, berolahraga, atau sekadar bersantai bersama keluarga.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
