Mochammad Sroedji merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Jember, Jawa Timur. Dikenal sebagai pahlawan nasional yang gugur dalam pertempuran melawan Belanda.
Kini, namanya diabadikan di berbagai tempat sebagai bentuk penghargaan atas jasa dan pengorbanannya.
Moch. Sroedji lahir di Bangkalan, Madura, pada tahun 1915. Merupakan seorang Komandan Brigade III Damarwulan, sebuah kesatuan militer yang membawahi sejumlah batalion di kawasan eks Karesidenan Besuki (Jember, Bondowoso, Situbondo, sampai Banyuwangi).
Ia mengatur angkatan bersenjata dalam konflik gerilya melawan Belanda dan terkenal sebagai sosok yang berani, cerdik, serta dekat dengan warganya.
Perjalanan Hidup dan Perjuangan
Setelah Indonesia, Moch. Sroedji memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya sebagai guru demi membela tanah air. Ia bergabung dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang kemudian menjadi cikal bakal Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Dedikasinya dalam medan tempur membuatnya dipercaya menjabat sebagai Komandan Brigade III Divisi VII/TNI, yang wilayah operasinya meliputi Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Banyuwangi.
Daerah-daerah ini menjadi saksi bisu perjuangan Sroedji bersama pasukannya yang menerapkan strategi gerilya untuk melawan agresi militer Belanda.
Sroedji dikenal sebagai pemimpin yang tangguh, disiplin, dan merakyat. Ia tidak hanya berdiri di balik strategi, tetapi juga turun langsung ke lapangan bersama pasukannya.
Strategi mobilitas tinggi, serangan cepat, dan penguasaan medan menjadi kekuatan utama yang digunakannya untuk menghambat pergerakan tentara Belanda.
Baca juga: Menyusuri Riwayat Aksara dan Manusia dalam Peradaban di Museum Huruf Jember
Gugur dalam Tugas
Perjuangan Moch. Sroedji harus terhenti pada tahun 1949, ketika ia gugur dalam sebuah pertempuran di Bondowoso saat memimpin operasi gerilya. Kepergiannya menjadi duka mendalam, baik bagi keluarga maupun rekan-rekan seperjuangan.
Sebagai bentuk penghormatan, jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Patrang, Jember. Tempat tersebut kini menjadi salah satu simbol penghormatan bagi warga Jember kepada pahlawan daerahnya.
Penghargaan dan Pengakuan
Atas jasa dan pengorbanannya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, Moch. Sroedji dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah.
Penghargaan ini menjadi bentuk pengakuan resmi atas kontribusinya dalam mempertahankan kedaulatan negara.
Masyarakat Jember dan sekitarnya pun tidak melupakan jasanya. Berbagai kegiatan dan peringatan rutin digelar untuk mengenang perjuangan Sroedji, terutama setiap bulan Februari, bertepatan dengan hari gugurnya.
Nama Moch. Sroedji diabadikan sebagai nama jalan dan perguruan tinggi di Jember. Patung dirinya bersama dr. Soebandi terletak di tengah-tengah jalan Gajah Mada, Jember. Sementara patung Moch. Sroedji yang berdiri tegak ditempatkan di depan Kantor Bupati Jember, menghadap alun-alun kota.
Pemerintah Republik Indonesia pun menganugerahkan sejumlah penghargaan anumerta kepada Letnan Kolonel Moch. Sroedji, antara lain:
- Bintang Gerilya dari Presiden Soekarno, diberikan pada 5 Oktober 1949
- Bintang Sakti dari Presiden Soeharto, diberikan pada 18 Maret 1975
- Gelar Veteran Pejuang Kemerdekaan RI dari Menhankam Jenderal Poniman, pada 3 Oktober 1986
- Bintang Mahaputera Utama dari Presiden Joko Widodo, pada 3 November 2016
Baca juga: Kenali Profil 9 Perguruan Tinggi di Jember!
Mengenang Moch. Sroedji bukan hanya soal sejarah, tapi juga tentang menumbuhkan rasa cinta tanah air. Dari perjuangan lokal di Jember, lahirlah inspirasi nasional yang tak ternilai harganya.
Generasi muda perlu menjadikan sosok seperti Moch. Sroedji sebagai teladan: berani, rela berkorban, dan tidak menyerah pada keadaan.
Semangatnya dalam memperjuangkan kemerdekaan bisa menjadi bahan bakar moral bagi anak-anak bangsa dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
Perjuangan boleh berganti bentuk, tapi semangat patriotisme harus tetap hidup. Dan selama nama Moch. Sroedji masih dikenang, semangat itu akan terus menyala dari Jember untuk Indonesia.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News