jejak rel mati yang tembus rumah warga di kota bandung dulu dilewati kereta menuju ciwidey - News | Good News From Indonesia 2025

Jejak Rel Mati yang Tembus Rumah Warga di Kota Bandung, Dulu Dilewati Kereta Menuju Ciwidey

Jejak Rel Mati yang Tembus Rumah Warga di Kota Bandung, Dulu Dilewati Kereta Menuju Ciwidey
images info

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan rencananya untuk 
reaktivasi sejumlah jalur kereta api di wilayahnya. Hal ini sebagai upaya mendorong sektor pariwisata dan menyediakan moda transportasi murah bagi masyarakat. 

Dedi menyebut salah satu jalur yang menjadi prioritas adalah jalur kereta api Bandung-Ciwidey yang sudah lama tidak beroperasi. Dia menjelaskan jalur tersebut akan dibuka kembali guna mengantisipasi kemacetan yang kerap terjadi saat musim liburan. 

“Reaktivasi kita yang paling dekat jalur kereta dari Bandung sampai Pangandaran. Itu baru sampai Banjar, kita bikin itu prioritas pertama kita selesaikan,” ujarnya yang dimuat Kompas.

Dilihat dari YouTube Walking Stories, kondisi rel kereta api dari Kota Bandung, Ciwidey, Soreang hingga Banjaran sebagian besar sudah terkubur bangunan dan tanah di sana. Hal ini tampak di kawasan permukiman padat penduduk, Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung yang terdapat sisa rel kereta api.

Rel ini terlihat membentang di sepanjang Gang Maleer Utara sampai Cibangkong Lor. Bentangan rel ini menggambarkan sisa kejayaan lalu lintas rel kereta api rute Bandung Kota hingga Ciwidey, Kabupaten Bandung. 

“Ini relnya sudah tidak dipakai (tidak aktif),” kata seorang warga di kanal tersebut.

Berfungsi terakhir tahun 1980

Warga tersebut menjelaskan jalur ini terakhir digunakan pada tahun 1980-an. Ketika itu, lalu lintas kereta api masih sepi hanya pembawa kendaraan tank baja.

Jalur kereta api Bandung-Ciwidey ditutup pada tahun 1982 dan sejak saat itu banyak warga yang telah membangun rumah di atas jalur rel tersebut. Beberapa jalur bahkan telah ditutupi beton dan difungsikan sebagai jalan setapak atau fondasi bangunan.

“Dulu waktu tahun 1980-an masih dipakai ini, tapi untuk ngangkut tank baja ke Surabaya,” kata warga tersebut.

Karena rencana reaktivasi ini tercatat sekitar 70 kepala keluarga—lebih dari 200 jiwa—terancam kehilangan tempat tinggal. Selain rumah, satu masjid juga terancam digusur. 

Walau terancam, warga mengaku tak sepenuhnya menolak reaktivasi jalur kereta. Mereka hanya berharap pemerintah memperhatikan nasib masyarakat yang terdampak. 

“Tidak apa-apa mau dijalankan kembali, asalkan pemerintah tidak menelantarkan masyarakat. Yang penting kami ada hunian lagi, tidak masalah mau kecil juga,” tegas Ketua RT 07/RW 01 Kampung Ciluncat, Dadan Rustandi yang dimuat dari Kompas.

Potensi dan Rencana Reaktivasi

Gubernur Dedi Mulyadi, melalui unggahan Instagram @dedimulyadi71 pada 15 April 2025 mengungkapkan daftar reaktivasi jalur kereta api yang telah dibahas bersama Kementerian Perhubungan dan PT KAI. Dia menyampaikan Jalur Bandung–Ciwidey menjadi salah satu prioritas karena:

  1. Memiliki potensi wisata tinggi dengan pemandangan alam yang menakjubkan.
  2. Dapat menjadi solusi kemacetan di jalur Bandung Selatan menuju Ciwidey.
  3. Mendorong pertumbuhan ekonomi desa dan kawasan agrowisata.
  4. Mendukung pengembangan kawasan Soreang dan Bandung Selatan secara keseluruhan.

Reaktivasi ini menjadi bagian dari strategi besar reaktivasi 14 jalur KA nonaktif di Jawa Barat, termasuk jalur legendaris seperti:
* Banjar – Cijulang
* Dayeuhkolot – Majalaya
* Rancaekek – Jatinangor – Tanjungsari
* Cibatu – Cikajang
* Jatibarang – Indramayu
* Karawang – Rengasdengklok dan lainnya.

Sumber:

Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News

Jika Anda tertarik untuk membaca tulisan Rizky Kusumo lainnya, silakan klik tautan ini arsip artikel Rizky Kusumo.

RK
Tim Editor arrow

Terima kasih telah membaca sampai di sini

🚫 AdBlock Detected!
Please disable it to support our free content.