Kawan GNFI punya rencana buat liburan edukatif yang bukan sekadar seru-seruan? Desa Wisata Pekunden bisa menjadi pilihan. Desa Wisata ini menjunjung tinggi kearifan lokal dan beragam budaya Khas Banyumasan.
Tak hanya jalan-jalan, wisatawan yang berkunjung akan diberikan edukasi sekaligus praktik langsung dalam menghasilkan berbagai produk budaya tradisional khas Banyumas. Kegiatan wisata kreatif yang tersedia di Desa Wisata Pekunden bisa diikuti seluruhnya atau pilih beberapa sesuai dengan kebutuhan. Simak detail berbagai wisata kreatifnya di bawah ini!
Kunjungi juga: Warisan Budaya Lokal Batik Omah Laweyan Solo sebagai Wadah Pengembangan Wisata
Kampoeng Nopia/Mino
Nopia atau mino merupakan makanan khas Banyumas. Kalau diibaratkan, nopia atau mino adalah kue keringnya masyarakat Ngapak. Fun Fact untuk Kawan GNFI, sebenarnya perbedaan nopia dan mino itu hanya di ukuran.
Nopia punya ukuran yang sebenarnya, sedangkan mino adalah versi mini nopia atau lebih kecil. Di Kampoeng Nopia/Mino Desa Pekunden, Kawan dapat melakukan praktik langsung pembuatan kuliner legit ini.
Oemah Gamelan
Tidak hanya melihat-lihat gamelan yang dipajang, setelah berwisata di sini, Kawan GNFI pasti akan memiliki pengalaman berkesan dengan gamelan. Sebab, setiap kelompok wisatawan yang berkunjung ke Oemah Gamelan akan diberi edukasi tentang gamelan, melihat proses pembuatannya, dan praktik langsung memainkan musik tradisional ini.
Kebun Buah
Berjalan-jalan kebun, ditiup angin sepoi-sepoi, sembari bebas memetik buah langsung dari pohon, duh nikmatnya! Tersedia dua varian buah yang bisa dipilih, yaitu buah naga dan melon.
Pengunjung akan disediakan peralatan yang dibutuhkan untuk memetik buah. Setelah bersenang-senang, Kawan GNFI juga dapat membayar dan membawa pulang buah yang telah dipetik.
Oemah Batik
Bagaimana rasanya membatik dengan canting? Tak hanya melihat, Kawan GNFI bisa lho merasakan langsung sensasi membatik secara tradisional di Oemah Batik Desa Pekunden.
Wisatawan akan diberikan materi pengantar tentang batik, lalu mempraktikan dengan peralatan batik sudah tersedia. Kelompok wisatawan akan diberikan sehelai saputangan dengan motif samar sebagai acuan gambar dalam proses membatik.
Oemah Manggleng
Berbahan dasar singkong? Punya rasa yang gurih dan tekstur yang renyah? Yups, apalagi kalau bukan manggleng! Camilan khas masyarakat Banyumas ini juga tersedia di Desa Wisata Pekunden.
Wisatawan yang datang akan diedukasi mengenai manggleng dan keunikannya, lalu melakukan praktik pembuatan manggleng. Setiap pengunjung juga akan mendapatkan manggleng siap santap yang bisa jadi teman perjalanan ataupun oleh-oleh.
Baca juga: Desa Wisata Krebet Yogyakarta, Sentra Batik Kayu dengan Alam dan Budaya yang Masih Terjaga
Untuk bisa berwisata di Desa Pekunden, Kawan GNFI perlu menyiapkan kelompok dengan minimal anggota 20 orang. Biaya yang diperlukan untuk 1 wisata kreatif berkisar Rp20.000 hingga Rp25.000, tergantung wisata yang dipilih serta jumlah anggota kelompok wisatawan.
Tidak perlu khawatir fasilitas, semuanya lengkap tersedia di desa ini. Tersedia 25 homestay, restauran, hingga masjid.
Sebagai wisata budaya kreatif, perlu Kawan GNFI ketahui bahwa setiap jenis wisata memiliki alat yang harus selalu dijaga. Meskipun seluruh peralatan yang tersedia telah dijamin keamanannya, biasanya wisatawan yang berkunjung biasanya diminta untuk tidak menyentuh peralatan sebelum mendapatkan instruksi.
Hal tersebut merupakan upaya untuk mengindari kesalahan penggunaan atau kejadian tidak terduga yang tidak sengaja terjadi.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News