Ada kutipan menarik tentang teknik belajar dari Tom Colicchio, “Resep tidak memberitahumu apa pun. Teknik belajar adalah kuncinya.” Artinya, penentu apakah belajar kita efektif atau tidak terletak pada teknik belajar Kawan GNFI.
Oleh karena itu, dalam artikel ini ada empat teknik belajar efektif yang bisa Kawan GNFI terapkan supaya mendapatkan hasil yang optimal.
Teknik Belajar Active Recall
Biasanya, kita belajar dengan memberikan informasi ke dalam otak. Kita membaca satu topik, lalu mencatatnya di notebook. Namun, metode ActiveRecall justru melakukan hal yang sebaliknya.
Teknik Active Recall memaksa Kawan GNFI untuk mengeluarkan informasi yang tersimpan di otak kita. Caranya, kita tentukan topik yang ingin dipelajari. Kemudian membuat pertanyaan dari topik tersebut. Setelah itu, kita menguji pemahaman yang kita miliki dengan membuat pertanyaan dari materi tersebut.
Kalau ada pertanyaan yang tidak bisa kita jawab atau jawabannya kurang lengkap, berarti kita menemukan materi yang belum kita pahami. Teknik ini membuat kita bisa fokus untuk lebih memahami topik-topik yang belum dikuasai.
Teknik Belajar Interleaving
Selain Active Recall, teknik lain yang bisa Kawan GNFI coba adalah Interleaving. Teknik ini cukup menarik karena mendorong kita untuk belajar beberapa konsep sekaligus.
Maksudnya gimana? Misalnya, Kawan belajar simple past tense, simplepresent tense, dan present perfect tense dalam satu sesi. Atau, Kawan GNFI baca satu bab tentang kesehatan mental, kemudian satu bab tentang sejarah.
Metode belajar ini membuat kita memahami perbedaan konsep maupun jenis masalah yang dipelajari, sehingga membuat pemahaman kita meningkat. Dalam suatu penelitian, mahasiswa fisika yang menerapkan teknik ini lebih sering menghasilkan solusi yang tepat.
Teknik Interleaving juga mencegah kita merasa bosan, karena ada variasi dalam belajar. Kawan GNFI tidak terjebak dalam satu materi saja, tetapi bisa melompat ke subjek yang lain. Otak kita tetap fresh dan lebih semangat untuk belajar.
Teknik Belajar Pomodoro
Kawan GNFI pasti pernah mendengar teknik Pomodoro. Sebuah teknik di mana kita mengatur waktu untuk kerja 25 menit, lalu istirahat selama lima menit. Setelah melakukan ini sebanyak empat kali, kita istirahat lebih lama (sekitar 15-30 menit).
Nah, Kawan GNFI bisa menaikkan level teknik ini dengan menetapkan target belajar. Misalnya, dalam 25 menit ke depan, kita harus paham tiga Hukum Newton, tiga jenis tenses dalam bahasa Inggris, dan lain-lain.
Adanya target ini membuat kita lebih termotivasi. Otak kita lebih fokus karena ada tujuan yang ingin dicapai. Karena ada tujuannya, belajar pun lebih terarah, sehingga Kawan GNFI berusaha memaksimalkan waktu yang ada.
Teknik Belajar Richard Feynman
Metode ini dikembangkan oleh salah satu fisikawan terkemuka dan pemenang penghargaan Nobel, yakni Richard Feynman. Metodenya memang sederhana, tetapi bisa dibilang efektif.
Ada empat tahapan dalam teknik Feynman. Pertama, Kawan GNFI pilih topik yang baru dipelajari. Kemudian, bayangkan kita disuruh menjelaskannya kepada seseorang—katakanlah kepada anak berusia 12 tahun.
Ketiga, kalau ada hal tertentu yang Kawan GNFI belum bisa jelaskan, kita bisa kembali ke materi. Keempat, sederhanakan penjelasannya dengan berbagai cara, misalnya menggunakan analogi atau metode lain yang sesuai dengan selera kita.
Jika kita tidak mampu menjelaskan sesuatu dengan jelas dan sederhana, berarti kita belum benar paham materinya. Sebaliknya, semakin baik dan simple kita menceritakannya, artinya kita sudah menguasai topiknya.
Semua teknik ini tidak berdiri sendiri: kita bisa mengombinasikannya. Kawan GNFI dapat menggabungkan teknik belajar Pomodoro dan Active Recall, Interleaving dan metode Richard Feynman. Kombinasinya, tergantung kenyamanan Kawan GNFI.
Belajar bukan hanya soal seberapa lama kita meluangkan waktu, tetapi juga apakah kita bisa lebih efektif dalam memanfaatkan waktu yang ada untuk memahami sebuah konsep. Empat teknik belajar di atas dapat membuat Kawan GNFI meraih hasil maksimal, serta membuat otak kita lebih aktif.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News