Halo Kawan GNFI, apakah kawan pernah merasakan sulit untuk berkonsentrasi baik saat belajar maupun saat bekerja? Hati-hati, bisa saja kawan terkena mental block. Hal itu tentunya membuat produktivitasmu terganggu dan menghambat seluruh pekerjaanmu. Yuk, kita cari tahu lebih lanjut apa itu mental block dan seperti apa gejalanya.
Apa itu mental block?
Mental block adalah kondisi psikologis di mana seseorang merasa terhambat secara mental untuk berpikir, berkarya, atau bertindak secara optimal. Dalam situasi ini, pikiran seolah-olah "macet", sehingga sulit untuk fokus, membuat keputusan, atau menyelesaikan tugas tertentu.
Kondisi ini dapat membuat kawan menjadi tidak percaya diri dan memiliki kecemasan yang berlebihan sehingga mengakibatkan penurunan tingkat produktivitas kawan yang membuat kawan bingung bagaimana cara mengendalikannya. Contohnya adalah ketika diskusi bersama teman di pekerjaan, kawan menjadi tidak dapat memberikan ide sedikitpun.
Ciri-ciri mental block
Gejala mental block yang dirasakan setiap orang sangatlah beragam, berikut adalah gejala yang biasanya dialami:
1. Kehilangan fokus dan kesulitan berkonsentrasi.
2. Cemas atau stres berlebihan.
3. Kehilangan rasa percaya diri karena merasa kemampuan yang berkurang.
4. Sensitif dan mudah tersinggung.
5. Merasa tertekan.
Penyebab mental block
Faktor yang menyebabkan terjadinya mental blockbelum diketahui secara pasti sampai sekarang. Namun, terdapat beberapa faktor yang didapatkan dari ciri-ciri di atas:
1. Kurang Istirahat
Penyebab awal mental block terjadi adalah karena kurangnya beristirahat. Seperti yang kita ketahui, minimnya jam tidur dapat membuat probabilitas mental block menjadi tinggi. Hal ini terjadi karena tubuh berada pada kondisi yang lelah sehingga berpengaruh pada otak kita.
2. Tidak Fokus
Faktor yang menyebabkan mental block salah satunya adalah tidak fokus. Jika kawan mengalami gejala ini, maka salah satu cara mengatasinya adalah kawan harus fokus pada satu hal terlebih dahulu. Hindari pengerjaan multitasking serta mengerjakan beberapa hal secara bersamaan.
3. Lingkungan Sekitar Tidak Kondusif
Selanjutnya adalah lingkungan sekitar yang tidak kondusif. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi kawan sehingga membuat kawan terkena mental block. Lingkungan yang tidak kondusif bisa saja lingkungan sekitar yang terlalu ramai dan padat sehingga dapat memperparah stres yang kawan alami karena banyaknya gangguan.
Salah satu cara mengatasinya adalah kawan dapat meluangkan waktu untuk berlibur atau tinggal di pedesaan dengan suasana yang lebih tenang.
4. Kebiasaan Menunda Sesuatu
Terbiasa menunda pekerjaan tentunya membuat kawan menjadi lebih cemas karena pekerjaan yang seharusnya sudah selesai, menjadi mangkrak sampai akhirnya tidak terselesaikan. Jadi, usahakan kawan untuk tidak menunda sesuatu, selesaikan pekerjaan dengan tepat waktu agar tidak menyebabkan mental block.
5. Kelelahan Mental
Kondisi ini terjadi saat kawan melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan. Banyaknya tekanan seringkali membuat kawan kehilangan kendali karena ingin menyelesaikan secepatnya secara sekaligus. Alhasil, ketika kawan berusaha untuk menyelesaikannya, beban lain yang dibayangkan dapat mengacaukan, sehingga terjadi kelelahan mental.
Cara mengatasi mental block
Mental block tidak boleh dibiarkan bersarang terlalu lama di dalam diri kita. Untuk itu, kita perlu mengetahui cara efektif untuk mengatasi mental block agar produktivitas kita kembali naik dan menjadi lebih mudah berkonsentrasi. Yuk kawan GNFI simak bagaimana mengatasi mental block.
1. Terapkan gaya hidup sehat
Kesehatan fisik dan mental tentunya merupakan sesuatu hal yang berkaitan. Jika mental kita tidak sehat akan mempengaruhi ke kesehatan fisik, begitupun sebaliknya. Oleh karena itu, untuk memiliki mental yang kuat, kawan harus menerapkan hidup sehat.
Beberapa langkah kecil yang bisa kawan lakukan adalah dengan rutin berolahraga, berhenti merokok, tidur yang cukup serta mengkonsumsi makanan-makanan sehat.
Selain itu, kebiasaan memiliki pikiran negatif perlu untuk dihilangkan, karena hal tersebut dapat memicu perasaan cemas, takut, tertekan dan berbagai hal yang dapat memicu mental block.
2. Berdamai dengan masa lalu
Melupakan kenangan masa lalu tentunya tidak mudah, apalagi kenangan yang buruk. Seringkali kenangan buruk lebih sering untuk diingat dibandingkan dengan kenangan baik.
Namun, dengan menyadari bahwa kawan ingin berdamai dengan dengan semua itu merupakan langkah yang tepat. Jangan memaksakan diri jika tidak mampu, minta bantuan orang terdekat apabila perlu.
3. Tulis jurnal atau buku harian
Menulis dipercaya sebagai cara untuk menguraikan beban pikiran. Sering kali jika kawan berkonsultasi dengan profesional, dianjurkan untuk menulis atau mencatat apa yang membebani pikiran kawan. Hal tersebut membuat kawan menjadi lebih memahami apa beban yang sedang kawan miliki dan mana yang harus kawan selesaikan.
Mental block memang bukan hal yang berbahaya, akan tetapi jika dibiarkan terlalu lama, maka akan membuat banyak peluang di depan mata kita tidak dapat kita raih. Oleh karena itu, penting bagi kawan GNFI untuk mengenali gejalanya dan mengetahui bagaimana cara mengatasinya agar tidak terhalang sesuatu yang bisa meningkatkan value pada diri kita dan menjadi lebih produktif lagi baik saat bekerja maupun belajar.
Tetap semangat dalam menjalani rutinitas, jika hal ini terus menerus mengganggumu, jangan lupa untuk meminta bantuan profesional agar tidak berlarut-larut mental block menggerogoti kehidupanmu ya, kawan GNFI.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News