Hai, Kawan GNFI! Penasaran dengan penyanyi lagu "Perahu Kertas"? Yuk, sini berkenalan dengan sosok inspirasi, Maudy Ayunda.
Ayunda Faza Maudya, yang sekarang dikenal sebagai Maudy Ayunda lahir di Jakarta pada tanggal 19 Desember 1994. Sejak kecil, ia telah menunjukkan bakatnya dalam seni, terutama dalam bidang musik dan akting,
Maudy menyelesaikan pendidikan dasar dan pendidikan menengah di British School Jakarta. Kemudian melanjutkan bangku perkuliahannya di Universitas Oxford, Inggris, dan mengambil jurusan Philosophy, Politics, and Economics (PPE).
Untuk jenjang master, Maudy diterima di Universitas Stanford, Amerika Serikat. Di sana, ia mengambil dua program, yaitu Master of Business Administration (MBA) dan Master of Education (M.Ed).
Keputusannya untuk melanjutkan studi ke Stanford menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda Indonesia untuk tidak hanya mengejar mimpi dan karier, tetapi juga pendidikan tinggi.
Sepak Terjang Karier Maudy Ayunda
Karier Maudy di dunia hiburan dimulai sejak tahun 2006 ketika ia membintangi film Untuk Rena. Namun, namanya mulai dikenal setelah membintangi film Perahu Kertas (2012), sebuah film yang diadaptasi dari novel karya Dewi Lestari.
Maudy juga membintangi beberapa film lainnya antara lain. Refrain (2013), Trinity, The Nekad Traveler (2017), Habibie & Ainun 3 (2019) sebagai Ainun muda, dan Losmen Bu Broto (2021).
Selain berakting, Maudy juga aktif sebagai penyanyi dan penulis lagu. Ia telah merilis beberapa album yang sukses, di antaranya Panggil Aku… (2011), Moments (2015), dan Oxygen (2018).
Beberapa lagu populernya yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia antara lain Tiba-Tiba Cinta Datang, Cinta Datang Terlambat, Perahu Kertas (soundtrack film Perahu Kertas), Kutunggu Kabarmu, dan Goodbye.
Maudy Ayunda bukan hanya seorang aktor dan penyanyi, tetapi juga seorang aktivis yang peduli terhadap berbagai isu sosial, terutama dalam bidang pendidikan dan literasi.
Ia sering membuka suara atas pentingnya pendidikan dan mendorong anak muda Indonesia untuk terus belajar dan berkembang.
Pada tahun 2022, Maudy ditunjuk sebagai Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia, menjadi representasi generasi muda yang cerdas dan memiliki wawasan global.
Di sana ia menyampaikan berbagai informasi terkait G20 dan membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya kerja sama internasional.
Selain itu, Maudy juga terlibat dalam berbagai kegiatan kampanye sosial, seperti literasi anak dan pemberdayaan perempuan.
Tak hanya itu, Maudy juga pernah menjadi pembicara dalam berbagai seminar dan konferensi, di tingkat nasional maupun internasional. Ia membahas berbagai topik seperti kepemimpinan, pendidikan, dan peran anak muda dalam menghadapi tantangan global.
Dengan semangatnya yang tinggi untuk terus belajar dan berbagi ilmu, Maudy terus berusaha menginspirasi lebih banyak orang untuk berani bermimpi dan mewujudkan potensi mereka secara maksimal.
Beberapa penghargaan yang pernah Maudy raih di antaranya Piala Maya 2013 sebagai Aktris Utama Terpilih untuk film Refrain, Indonesian Choice Awards 2015 sebagai Female Singer of the Year, kemudian ia juga masuk dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia 2021 sebagai salah satu anak muda berpengaruh di Asia.
Di luar dunia hiburan dan pendidikan, Maudy Ayunda dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan inspiratif. Pada tahun 2022, ia menikah dengan Jesse Choi, pria asal Korea Selatan yang juga lulusan Stanford. Pernikahannya sempat menjadi sorotan publik, tetapi ia tetap mempertahankan privasi dalam kehidupan pribadinya.
Maudy Ayunda adalah sosok inspiratif yang berhasil menggabungkan dunia hiburan dengan pendidikan dan aktivisme sosial. Dengan kecerdasannya, bakatnya dalam seni, serta kepeduliannya terhadap pendidikan dan masyarakat, ia telah menjadi idola bagi banyak anak muda Indonesia.
Kiprahnya yang terus berkembang menunjukkan bahwa ia bukan sekadar artis, tetapi juga sebagai penginspirasi generasi muda sekarang.
Cek berita, artikel, dan konten yang lain di Google News
